Pramono Anung Sindir RK, Pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara Merupakan Imajinasi

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung merespons wacana Ridwan Kamil terkait pemindahan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara.

Hal ini terjadi saat pelaksanaan debat pamungkas Pilgub Jakarta di Hotel Sultan, pada Ahad, 17 November 2024.

Sebelumnya Pramono yang diberikan kesempatan bertanya ke paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, menanyakan ihwal keseriusan memindahkan lokasi Balai Kota ke Jakarta Utara. Menurutnya rencana tersebut menimbulkan pertanyaan karena tak lama lagi status ibu kota negara di Jakarta akan berpindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.

"Apa ini serius mau dipindahkan? Bagian dari imajinasi?" kata Pramono kepada Ridwan Kamil, Ahad, 17 November 2024.

Merespons Pramono, Ridwan Kamil mengatakan akan tetap konsisten terhadap wacananya itu. Menurut dia, rencana ini semata-mata untuk menciptakan keadilan tata ruang. Ia mengaku hal inii sesuai dengan pengalamannya saat menjadi Gubernur Jawa Barat Kala itu, katanya, Bandung sebagai pusat pemerintahan sudah bercampur menjadi kota wisata.

Berawal dari Imajinasi

Dikutip dari Antara, Ridwan Kamil mengakui bahwa keinginannya untuk memindahkan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara berawal dari sebuah imajinasi seperti halnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

"IKN itu datang dari imajinasi melalui sebuah keputusan politik yang mahal, yakni keputusan untuk pindah ke sana. Itu menjadi IKN hari ini," ucapnya dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024.

Ia melanjutkan, jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, maka harus dibenahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota.

"Tentu ini harus didialogkan dengan 'stakeholder' di Jakarta. Kenapa di Jakarta Utara? Karena aksesnya bagus, Ancol itu punya hak 200 hektar untuk membangun, " katanya.

Ridwan juga menjelaskan langkah selanjutnya tinggal membuat pusat bisnis baru, dengan 'entertainment'-nya, yang merupakan akumulasi dari perkantoran-perkantoran pemerintahan Jakarta dari BUMD.

"Sehingga, lahan-lahan yang ada di kota bisa difungsikan untuk fungsi-fungsi kota global, yang menjadi ciri pergaulan internasional. Jadi, IKN adalah imajinasi dan wacana ini juga adalah imajinasi," katanya.

YOLANDA AGNE | NOVALI PANJI NUGROHO | ANTARA

Pilihan editor: 

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online