Profil Ujang Komarudin, Akademisi yang Dilantik Jadi Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden Prabowo

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Ujang Komarudin beserta lima tokoh lainnya dilantik sebagai Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi melantik sejumlah staf yang berjumlah enam orang di Gedung Krida Bhakti, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat pada Senin, 18 November 2024.

“Saya mengibaratkan kantor Komunikasi ini sebagai kantor pembawa pesan. Pembawa pesan ini harus jernih, karena dia sebenarnya bisa menghentikan perang kalau dia bicaranya benar,” kata Hasan Nasbi dalam sambutannya.

Untuk diketahui, PCO dibentuk pada akhir masa jabatan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi. Pemimpin PCO, Hasan Nasbi telah terlibat sebanyak dua kali dalam kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.

Profil Ujang Komarudin

Ujang Komarudin adalah seorang akademisi sekaligus pengamat politik di Tanah Air. Ia lahir di Subang, 9 Agustus 1981. Saat ini Ujang atau akrab disapa Kang Ujang mengajar di Universitas Al Azhar Indonesia sebagai dosen ilmu politik. Ujang kerap memberikan pandangannya terhadap situasi politik di Tanah Air, seperti pendapatnya mengenai keputusan MK, program Lapor Mas Wapres, hingga pendapatnya mengenai situasi politik bebas aktif.

Juru Bicara Kepresidenan yang baru ini menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) Hukum Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati pada 2003. Kemudian, pada 2006, Kang Ujang melanjutkan pendidikannya ke Magister (S2) Sains pada 2006 di Universitas Indonesia. lalu, pada 2013, Ia melanjutkan studinya hingga Doktor (S3) Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

Selain dikenal sebagai seorang akademisi, Ujang juga dikenal sebagai pengamat politik dan mendirikan Indonesia Political Review (IPR) pada 2016 dan menjadi Direktur Eksekutif sampai sekarang. Selain itu, dirinya juga mendirikan Rumah Milenial Indonesia (RMI) dan menjabat sebagai Presiden Milenial Indonesia (PMI).

Mengutip dari buku Ujang Komarudin di Mata Media dan Milenial yang diterbitkan oleh PT. Pencerah Generasi Antarbangsa, diketahui Juru Bicara Kepresidenan ini memiliki sepak terjang yang mumpuni di berbagai media.

Tidak hanya aktif memberikan pendapatnya mengenai situasi politik Indonesia, Ujang juga aktif menjadi narasumber di beberapa televisi Tanah Air, seperti TVRI, Metro TV, TV ONE, Trans 7, CNN TV Indonesia, iNews TV, MNC TV, KOMPASTV, Narasi TV, Jawa Pos TV, Antara TV. Bukan hanya itu, Kang Ujang juga aktif sebagai narasumber di media Internasional seperti TV Astro Awani Malaysia, The Australian, Australia; South China Morning Post, Hongkong; Media-media di Vietnam, Malaysia, dan Kantor Berita Jepang, JIJI Press, Jepang,

Lalu, Kang Ujang ini juga aktif sebagai narasumber di beberapa radio di Tanah Air seperti Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 3, Radio Dakta Bekasi, Radio MQ FM Yogyakarta, Radio PRFM Bandung, PAS FM, Radio MNC Trijaya FM, dan Sonora FM Jakarta

Sejak 2004, dosen dari Universitas Al Azhar ini aktif mengeluarkan karya tulis yang terdiri dari artikel di media, riset dosen, hingga buku-buku yang bertemakan politik. Saat ini, Kang Ujang telah menulis lebih dari 200 artikel opini di media cetak dan daring.

Seperti pada 2018, Kang Ujang berhasil menulis 10 buku yang bertemakan politik. Buku-buku itu antara lain Pertarungan Politik di Indonesia: Dinamika Pertarungan Politik dalam Pilkada dan Politik Nasional, Menjadi Indonesia: Pemikiran-pemikiran Politik Seorang Pengamat Indonesia, Perspektif Indonesia: Catatan Politik di Tahun Politik, Drama Politik Indonesia: Pikiran-pikiran Politik Anak Bangsa, Catatan Kaki, Catatan Ujang Komarudin, Demokrasi di Persimpangan: Intrik-intrik Politik di Tahun Politik, Up and Down Politik Indonesia, Memotret Politik Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataan, dan Refleksi Politik Indonesia.

Selain aktif menulis dan membagikan pandangannya mengenai situasi politik Indonesia, Kang Ujang diketahui pernah menjadi Staff Khusus Ketua DPR RI. Speech Writer (Penulis Pidato) Ketua DPR RI. Bahkan, sejak 2017, pihak Google menjulukinya sebagai “Indonesian Political Scientist” (Ilmuwan Politik Indonesia).

HAURA HAMIDAH I DANIEL A. FAJRI

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online