TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menyebut approval rating (tingkat kepuasan) terhadap Joko Widodo berpengaruh terhadap kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Prabowo berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka melawan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
"Kalau inkumben mendukung salah satu calon, maka approval rating-nya akan memperkuat calon yang didukung," kata dia dalam diskusi via YouTube SMRC TV, Sabtu, 26 Oktober 2025.
Sebelumnya, SMRC menemukan bahwa approval rating terhadap Jokowi mencapai 79 persen. "Manfaat dari approval rating sudah jelas ya, untuk memprediksi dan memahami siapa yang akan menang dalam Pilpres. Itu kira-kira approval rating," ucapnya.
Dalam pengukuran approval rating, kata dia, ada aspek rasional dan aspek psikologis. Aspek rasional lebih kepada capaian dan kinerja, seperti kondisi ekonomi, pembangunan infrastruktur, penegakan hukum, hingga kinerja pemberantasan korupsi.
Sementara itu, aspek psikologis seperti kesukaan atau tidak suka terhadap cara Jokowi bersikap. Kemudian, bagaimana cara dia berbicara, cara menyapa, cara berpidato, bahkan kebiasaan bagi-bagi beras, kaos atau uang.
Begitu Jokowi mendukung Prabowo-Gibran dalam laga Pilpres 2024, approval rating-nya turut berkontribusi memenangkan pasangan nomor urut dua itu. "Dia (Jokowi) dipilih kembali di 2019 dan ketika dia mendukung Prabowo, Prabowo menang karena approval rating-nya (Jokowi) tinggi," kata Saiful.
Iklan
Dia melanjutkan, approval rating semacam cara untuk menyederhanakan penilaian yang sangat rumit. Menurut dia, masyarakat umum yang kurang berpendidikan tak bisa menghitung semua aspek penilaian secara detail. Padahal, orang yang sama sekali tidak paham pun juga berhak untuk memilih.
Kompleksitas itulah yang akhirnya berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran, calon yang didukung Jokowi. Jika approval rating Jokowi rendah, kata Saiful, peluang Prabowo untuk menang akan sulit.
"Itu tadi ya, bagaimana approval rating Jokowi yang 79 persen itu bisa memenangkan Prabowo. Kalau (approval rating) Jokowi itu misalnya hanya 50 persen, susah Prabowo untuk menang, kalau mengandalkan dukungan dari Jokowi," tutur dia.
Pilihan Editor: Survei SMRC Ungkap Warga Takut Bicara Politik di Era Jokowi: Otoritarianisme Telah Terjadi