Jakarta -
Mengajari anak belajar sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Terlebih jika anak juga sedang stres karena akan menghadapi ujian. Lalu bagaimana cara mengajari anak belajar tanpa emosi?
Sebelumnya, perlu dipahami bahwa stres adalah respons normal terhadap perubahan dan tantangan. Dua hal ini tidak pernah lepas dari kehidupan, bahkan sejak masa kanak-kanak.
Dikutip dari laman Very Well Family, pada dasarnya setiap anak diperbolehkan merasakan emosi apa pun yang mereka inginkan. Namun, tidak berarti mereka bisa berperilaku sesuka hati atau bahkan sampai merugikan orang lain.
Salah satu momen yang paling memicu stres pada anak adalah saat menghadapi ujian. Maka dari itu, orang tua perlu mendampingi belajar dengan cara yang positif, tanpa emosi dan tekanan.
Cara mengajari anak belajar tanpa emosi
Berikut beberapa cara efektif untuk mengajari anak belajar tanpa emosi, sekaligus membantu mereka menghadapi stres ujian dengan lebih baik seperti dilansir berbagai sumber:
1. Perhatikan tanda-tanda stres yang muncul
Dikutip dari National Health Services (NHS) UK, anak-anak yang stres biasanya menunjukkan gejala seperti terlalu banyak khawatir, tegang, sakit kepala atau sakit perut, sulit tidur, serta mudah marah.
Mereka juga mungkin akan kehilangan minat terhadap aktivitas favoritnya, tampak murung dan, tidak semangat belajar.
Pada momen ini, penting bagi orang tua untuk mendampingi anak saat mereka belajar. Ajak bicara, beri dukungan, atau carikan teman belajar jika perlu.
Jika Bunda merasa anak tidak mampu mengatasi tekanan akademik yang berlebihan, jangan ragu untuk berdiskusi dengan guru dan pihak sekolah.
2. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi
Pola makan sehat dan bergizi seimbang sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental anak, terutama saat stres dengan masalah akademik.
Hindari makanan tinggi lemak, gula, atau kafein seperti minuman energi, soda, atau makanan cepat saji, karena bisa membuat anak jadi mudah emosi atau bahkan jadi sulit berkonsentrasi.
3. Bantu anak tidur cukup
Tidur yang cukup penting untuk meningkatkan fokus dan kemampuan berpikir. Anak usia sekolah hingga remaja umumnya membutuhkan 8–10 jam tidur setiap malam.
Untuk menjaga kesehatan otak dan daya pikir, pastikan anak tidak bermain gadget sebelum tidur.
Hindari juga kebiasaan belajar dengan sistem kebut semalam, karena ini cenderung membuat anak jadi emosi karena panik dan terburu-buru.
4. Berikan dorongan semangat
Salah satu cara terbaik untuk mengajari anak belajar tanpa emosi adalah dengan memberikan dorongan semangat. Berikan pujian atas usaha mereka, bahkan saat mereka melakukan kesalahan atau sedang menghadapi kegagalan.
Afirmasi positif dapat sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi tingkat kecemasan anak, sehingga mereka bisa lebih semangat dalam belajar dan tidak mudah emosi.
5. Ajarkan keterampilan mengatasi masalah yang sehat
Sampaikan pada anak secara proaktif cara mengatasi ketidaknyamanan perasaan dengan cara yang positif. Sebagai contoh, tunjukkan pada anak bahwa mereka bisa mewarnai gambar saat sedang sedih atau bermain di luar rumah saat mereka marah.
6. Bicarakan tentang rasa cemas
Jelaskan kepada anak bahwa rasa gugup saat belajar menghadapi ujian merupakan sesuatu yang normal. Namun yang terpenting adalah bagaimana cara mereka mengelolanya.
Jika kecemasan mulai datang dan membuat anak mudah emosi, ajak mereka untuk mengerjakan soal dalam suasana tenang atau atur napas dalam terlebih dahulu. Ini membantu mengurangi rasa takut dan meningkatkan kesiapan mental.
Anak juga perlu menyadari bahwa mereka telah berusaha keras, hal tersebut patut dihargai.
7. Ajak anak rutin berolahraga
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/anon-tae
Aktivitas fisik dan olahraga secara teratur dapat membantu menyegarkan pikiran dan mengurangi stres. Beberapa jenis olahraga yang bisa dipilih misalnya jalan kaki, renang, bersepeda, sepak bola, atau bahkan menari.
Kegiatan yang dilakukan bersama teman juga bisa menjadi sarana pelepas emosi negatif yang efektif.
8. Ajarkan anak agar terorganisir dan teratur
Salah satu cara terbaik agar anak belajar tanpa emosi adalah dengan mengajarkan keterampilan mengatur prioritas dengan baik. Misalnya, dengan membuat jadwal belajar yang realistis dan konsisten.
Selain itu, pastikan semua perlengkapan sekolah tersimpan di tempat yang mudah dijangkau. Kebiasaan terorganisir tidak hanya meringankan stres dan kecemasan anak, tetapi juga bagi orang tua.
Bunda tidak perlu lagi repot mencari tugas yang hilang atau buku pelajaran yang tercecer menjelang jam belajar, sehingga meminimalkan potensi emosi yang meledak-ledak. Dengan segala sesuatu yang tertata, anak akan merasa lebih siap, dan suasana belajar pun jadi lebih kondusif.
9. Beri jeda istirahat
Belajar tanpa henti bisa melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting untuk memberikan waktu istirahat secara berkala agar anak bisa memulihkan energi dan tetap fokus.
Berikan jeda istirahat sekitar 10 menit setiap satu jam belajar. Waktu ini bisa digunakan untuk sekadar berjalan-jalan sejenak, melakukan peregangan, atau makan camilan.
Dengan jeda yang cukup, anak akan kembali belajar dalam kondisi lebih bugar dan siap menyerap informasi dengan lebih baik.
10. Ciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
Lingkungan tempat anak belajar sangat memengaruhi tingkat kenyamanan dan fokus mereka. Misalnya jika kamar belajar anak berantakan atau kotor, kemungkinan anak jadi lebih sulit untuk konsentrasi.
Mereka juga mungkin akan jadi lebih mudah emosi dan tidak menikmati proses belajar dengan baik.
Jadi, pastikan area belajar anak cukup terang, memiliki ventilasi udara yang baik, dan cukup luas untuk menata buku serta peralatan belajar lainnya.
Sebisa mungkin minimalkan gangguan, termasuk dari televisi, ponsel atau hal-hal yang menarik perhatian anak lainnya. Suasana tenang dan menyenangkan akan membantu anak merasa lebih santai saat belajar.
Demikian ulasan tentang cara-cara mengajari anak belajar tanpa emosi. Ingatlah bahwa dorongan dan pendampingan dari orang tua bisa sangat berarti untuk menurunkan tingkat stres mereka.
Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau suasana hati yang rendah secara terus-menerus saat belajar, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)