Jakarta -
Ujian sekolah biasanya menjadi salah satu momen yang bisa membuat anak menjadi stres. Untuk meminimalisir kondisi ini, biasanya ada berbagai hal yang dilakukan seperti mendengarkan musik sebelum belajar atau makan cokelat.
Tidak hanya dilakukan di Indonesia, ternyata ritual jelang ujian sekolah turut dilakukan di berbagai negara di Asia. Bahkan, ritual-ritual yang dilakukan pun sangat unik.
Percaya atau tidak, ritual ini telah membuat para siswa di negara tertentu menjadi lebih rileks dan belajar dengan cara yang maksimal. Mereka pun lulus dengan nilai yang memuaskan, Bunda.
Ritual unik jelang ujian sekolah
Dilansir dari laman BBC, ada beberapa ritual unik yang dilakukan jelang ujian sekolah di negara Asia. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Memakan cokelat
Secara tradisional, siswa Jepang akan makan katsudon sebelum atau pada hari ujian sekolah. Katsudon sendiri terdiri dari semangkuk nasi hangat dengan toping telur dan potongan daging goreng.
Kemiripan nama hidangan dengan kata 'katsu' yang berarti 'menang' ini dianggap membawa keberuntungan bagi para siswa. Namun, sebuah nama cokelat di Jepang juga memasarkan dirinya sebagai pembawa keberuntungan.
Cokelat yang jika diucapkan sebagai 'Kitto Katto' ini mirip dengan frasa 'Kitto Katsu', yang berarti 'pasti menang'. Memakannya pun menjadikan kandidat terbaik untuk jimat keberuntungan.
2. Makan apel
Biasanya, kantin di seluruh Universitas Hong Kong menyajikan apel dan berbagai hidangan apel menjelang periode ujian, Bunda. Pengucapan apel dalam Bahasa China sendiri adalah 'ping guo' yang juga berarti 'aman'.
3. Hindari mencuci rambut
Ketika anak fokus belajar untuk ujian sekolah, mereka pasti akan lupa mandi. Tidak perlu khawatir, pasalnya orang-orang Korea Selatan justru tidak akan keramas sebelum ujian selesai, Bunda.
Mereka menyebut bahwa mencuci rambut dianggap bisa menghilangkan semua ilmu pengetahuan yang telah dipelajari.
"Ada seorang anak laki-laki di kelas kami yang tidak mencuci rambut sebelum ujian. Selebihnya, dia sangat bersih. Namun, begitu kamu mengetahui ritual ujiannya, kamu tidak akan mendekatinya," kata seorang siswa terhadap teman sekelasnya.
4. Makan malam khusus di restoran
Sekitar sebulan sebelum ujian dimulai, siswa Hong Kong baik di klub maupun asrama akan berkumpul dan melakukan 'superpass'. Ini merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan membantu lulus ujian dengan nilai tertinggi.
Pertama, mereka akan makan malam di restoran China dan makan kubus daging dengan kacang mete. Dalam Bahasa China, kata 'kacang mete' mirip dengan 'ingin lulus'.
5. Memotong daging
Sebelum ujian, semua siswa di Tiongkok biasanya melakukan ritual mengiris daging raksasa. Setiap siswa akan diberikan satu percobaan untuk memotong daging menjadi dua bagian.
Mereka yang berhasil dianggap lulus semua ujian mereka untuk pertama kalinya. Kemudian, mereka yang gagal harus mengikuti beberapa ujian lagi.
6. Berdoa untuk sukses
Banyak siswa di Asia Timur mendapat dukungan penuh dari orang tua mereka, baik mereka menginginkannya atau tidak. Para orang tua pun akan berdoa agar anak-anaknya lulus ujian.
"Beberapa orang tua menunggu anak mereka di luar ruang ujian, berdoa agar mereka lulus," ujar seorang guru di Korea Selatan.
Orang tua yang bersemangat akan pergi sejauh mungkin untuk berdoa. Mereka bahkan berdoa di kuil Buddha setiap hari selama 100 hari menjelang ujian.
7. Tidak makan sup rumput laut
Ilustrasi sup rumput laut/Foto: Getty Images/YUNG HSING HE
Di Korea Selatan, memakan sup rumput laut yang banyak dianggap akan menghilangkan semua ilmu pengetahuan dari apa yang dipelajari. Sehingga, banyak siswa menghindari makanan ini sebelum ujian.
"Saya mencoba untuk tidak makan sup rumput laut sebelum rencana penting seperti ujian atau wawancara," ujar guru di Korea Selatan, Ji Youn.
8. Mengonsumsi makanan manis
Siswa di Korea Selatan percaya bahwa camilan manis bisa meningkatkan kemampuan untuk lulus ujian, Bunda. Yeot, makanan lengket tradisional Korea, sangat penting untuk dimakan sebelum ujian penting, terutama ujian masuk universitas. Dalam Bahasa Korea, 'lengket' dan 'lulus ujian masuk' terdengar sama.
9. Mengenakan pakaian dalam warna merah
Merah secara luas diyakini sebagai warna keberuntungan di China, Bunda. Begitu banyak yang percaya bahwa mengenakan pakaian merah, khususnya lagi pakaian dalam merah, adalah ide yang bagus selama ujian.
Meski begitu, beberapa orang mungkin juga menghindari mengenakan pakaian merah saat ujian di China. Hal ini karena nilai gagal ditulis dengan warna merah pada lembar nilai.
10. Berdoa bersama
The Bell Curve God adalah perwujudan ketakutan mahasiswa terhadap sistem penilaian kurva lonceng yang digunakan di universitas-universitas top Asia seperti National University of Singapore dan Nanyang Technological University.
Penilaian ini berarti tidak hanya mengukur seberapa baik kinerja anak dalam ujian, melainkan juga bagaimana kinerja mereka ketika berhubungan dengan orang lain di sekolah.
Kuil untuk The Bell Curve God telah didirikan di kedua universitas ini, di mana makanan dan lilin dibiarkan sebagai persembahan kepada "Dewa". Universitas Nasional Singapura bahkan telah menyiapkan situs web, akun Facebook, dan Twitter untuk Dewa Kurva Lonceng, sehingga mahasiswa dapat berdoa secara online.
Demikian ritual unik jelang ujian di berbagai negara. Semoga bisa memberikan manfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)