12 Kebiasaan Penyebab Keguguran yang Mesti Bumil Tahu

1 month ago 23

Jakarta -

Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan bagi Bunda dan keluarga. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa di balik kebahagiaan tersebut, tersimpan perasaan khawatir tentang risiko keguguran atau kehilangan janin. Bunda memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan diri dan janin. 

Dikutip dari NHS, umumnya keguguran terjadi pada trimester pertama kehamilan, yaitu sekitar 13 minggu pertama. Gejala-gejalanya dapat meliputi:

1. Pendarahan dari vagina dengan atau tanpa rasa sakit
2. Pendarahan ringan berupa bercak
3. Nyeri atau kram di area panggul atau punggung bawah
4. Keluar cairan atau jaringan dari vagina
5. Detak jantung cepat.

Kebiasaan penyebab keguguran yang mesti bumil tahu

Selain itu, menurut dokter obgyn Dr. Valinda Riggins Nwadike, MD dalam situs Health Line, sebagian besar penyebab keguguran tidak bisa dihindari seperti kelainan kromosom dan masalah perkembangan janin.

Meski begitu, keguguran adalah kejadian yang relatif sering terjadi, terutama pada awal kehamilan. Dokter Nwadike mengatakan, sekitar 10 persen kehamilan usia awal berakhir dengan keguguran sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu.

"Sebab, banyak dari calon ibu yang enggak menyadari dia sedang hamil. Meskipun keguguran sulit dicegah, akan jadi hal yang baik bila ibu bisa melakukan berbagai hal agar kehamilan yang dimiliki lebih sehat. Ini bisa menurunkan risiko keguguran dan risiko bayi lahir prematur," papar Nwadike.

Namun, mengetahui kebiasaan yang bisa menyebabkan keguguran sangatlah penting. Meskipun penyebabnya sering kali tidak diketahui, setidaknya ilmu tersebut dapat membantu menenangkan pikiran Bunda serta membantu Bunda untuk memiliki kehamilan yang sehat dan cukup bulan.

Berikut beberapa kebiasaan penyebab keguguran paling umum yang sebaiknya Bunda hindari untuk menjaga kehamilan tetap sehat. 

1. Merokok

Menurut dokter obgyn Dr. Valinda Riggins Nwadike, MD dalam situs Health Line, kebiasaan yang menjadi penyebab keguguran yaitu merokok. Selain harus menghindari zat nikotin pada rokok, Bunda juga harus menghindari asap rokok atau perokok pasif.

2. Mengonsumsi alkohol

Mengonsumsi alkohol selama kehamilan dapat memberikan dampak serius bagi Bunda dan perkembangan janin. Alkohol dapat dengan mudah melewati plasenta dan masuk ke aliran darah janin, yang belum memiliki kemampuan untuk memproses alkohol. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan cacat lahir. 

3. Paparan makanan mentah atau tidak matang

Nah, buat Bunda yang suka sashimi atau hidangan daging hewani yang mentah lainnya harus puasa dulu nih. Pasalnya, konsumsi daging, ikan, atau telur mentah berisiko menyebabkan infeksi seperti listeriosis dan toksoplasmosis, yang berbahaya bagi janin.

4. Minuman berkafein secara berlebihan

Bagi bunda yang suka mengonsumsi kopi atau minuman berkafein tinggi lainnya, juga harus mengurangi asupan tersebut selama kehamilan. Kafein dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Bunda bisa mengonsumsi kafein hingga maksimal 200 mg per hari.

5. Konsumsi obat tanpa konsultasi dokter

Bunda harus berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk obat herbal yang memungkinkan memiliki efek samping merugikan selama kehamilan. Sebab, mengonsumsi obat tanpa konsultasi dokter selama kehamilan sangat berisiko bagi perkembangan janin atau meningkatkan risiko komplikasi, termasuk keguguran. 

6. Paparan bahan kimia berbahaya

Perlu diingat, bahan kimia di lingkungan sekitar kita, seperti bahan pembersih, pestisida, atau produk berbasis timbal, dapat menimbulkan risiko keguguran jika tidak ditangani dengan hati-hati.

7. Aktivitas fisik yang terlalu berat

Aktivitas fisik selama kehamilan sebenarnya bermanfaat. Namun Bunda harus menghindari olahraga ekstrem atau aktivitas fisik berat seperti, olahraga yang melibatkan angkat beban berat, melompat, dan berdiri terlalu lama. Sebab, aktivitas fisik yang terlalu berat dapat memberikan tekanan berlebih pada rahim sehingga memicu kontraksi dini, atau bahkan keguguran.

8. Stres berlebihan

Stres yang berlebihan dapat memengaruhi hormon kehamilan sehingga dapat memengaruhi perkembangan janin.

9. Kurang tidur

Kualitas tidur juga dapat memengaruhi perkembangan janin. Kurangnya waktu istirahat dapat menyebabkan stres fisik dan emosional, yang memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Adapun kualitas tidur seseorang dikatakan ideal apabila berdurasi sekitar 7-8 jam ya Bunda.

10. Hubungan seksual tanpa konsultasi

Berhubungan seksual tanpa pengawasan medis dapat meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan yang berisiko tinggi. Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mencegah risiko keguguran. 

11. Paparan panas berlebih

Paparan panas berlebih selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, terutama pada trimester pertama, saat organ-organ janin sedang berkembang. Selama kehamilan, ada baiknya bunda menghindari berendam dalam air panas atau sauna terlalu lama. Sebab hal itu dapat meningkatkan suhu tubuh, yang berisiko bagi janin pada awal kehamilan.

12. Kondisi medis yang tidak terpantau

Menurut studi The American Colleges of Obstetricians and Gynecologists, perempuan yang memiliki kondisi medis tertentu mungkin memiliki risiko keguguran berulang yang lebih tinggi. Penyakit seperti diabetes yang tidak terkontrol, hipertensi, atau infeksi dapat meningkatkan risiko keguguran jika tidak ditangani.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online