7 Cara Mendidik Anak dalam Kandungan Menurut Islam agar Tumbuh Cerdas dan Beragama

3 days ago 7

Jakarta -

Kehamilan mengajarkan kita dengan sangat jelas bahwa kita harus memiliki ketundukan (tawakkal) kepada Allah. Dokter bisa saja mengamati, menjalankan tes, membuat prediksi, dan merencanakan prosedur. Akan tetapi pada akhirnya, kita harus ingat bahwa itu semua hanyalah sarana yang Allah sediakan bagi kita, Bunda.

Hasilnya pun selalu atas karunia dan kehendak Allah, dan kita harus menjaga hati kita tetap melekat kepada-Nya sebagai satu-satunya sumber keberhasilan kita, Bunda.

Salah satu hal yang diajarkan kehamilan kepada kita adalah bahwa segala sesuatu dalam hidup kita terjadi karena suatu alasan, dan ini sangat penting untuk diingat ketika hal-hal dalam kehamilan atau persalinan kita tidak berjalan sesuai rencana kita.

Dikutip dari laman Al Islam, seperti masa pembuahan, pikiran dan tindakan ibu berdampak pada Akhlak, tindakan, dan keimanan anak yang belum lahir, karena anak seperti organ tubuh ibu dan memperoleh semua faktor perkembangan yang diperlukan darinya.

Cara mendidik anak dalam kandungan menurut Islam

Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa kebahagiaan dan kesengsaraan seorang anak ditentukan di dalam perut ibunya. Dalam hadis lain, Imam Ali as juga mengatakan bahwa dari segi akhlak, fitrah, dan agama, seorang anak dilahirkan oleh ibunya dan memperoleh akhlaknya dari akhlak ibunya. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab ibu untuk menciptakan lingkungan terbaik bagi rumah pertama bagi anak tersebut.

Perhatian dan kepedulian ibu yang terus-menerus agar semua pikiran dan tindakannya sesuai dengan ajaran Islam dan Ahlul Bayt as, adalah hal yang penting dan sangat ditekankan. Hal ini karena anak bukan hanya anggota keluarga, tetapi juga anggota masyarakat dan dapat menjadi sumber berkah dan manfaat.

Oleh karena itu mendidik anak bisa dimulai sejak dalam kandungan, Bunda. Berikut caranya agar anak tumbuh cerdas dan beragama.

1. Ibadah salat

Mengutip buku Mendidik Anak dalam Kandungan karya Ubes Nur Islam, salat wajib dan sunnah bisa dijadikan materi pelajaran pokok bagi anak dalam kandungan.

Bayi dalam kandungan juga direspons untuk melakukan praktik ibadah agar terbiasa melakukan ibadah ketika nanti mulai diajarkan di usia anak-anak. Misalnya mempraktikkan salat sunnah seperti salat lail, jika tidak bisa bangun sebelum salat subuh untuk salat, maka bisa dilakukan setelah salat isya.

2. Membaca dan mendengarkan Al-Qur'an

Dengarkan dan bacalah Al-Qur`an sebanyak yang Bunda bisa, dan dengan demikian bantulah anak menjadi Hafidz Al-Qur`an sejak dalam kandungan. Misalnya, bacalah Surat Yasin (36) dan al-Saffat (37) pada hari Kamis dan Jumat dan tiuplah pada perutnya di bulan pertama kehamilan. Kemudian Bunda bisa membaca Surat al-Mulk (67) pada hari Kamis dan Jumat di bulan kedua, dan seterusnya.

3. Senantiasa menjunjung akhlak baik

Agar kelak anak memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik, para bunda dianjurkan untuk melakukan sebanyak mungkin amalan. Seperti, selalu berwudhu, terutama saat makan, selalu menghadap kiblat saat melakukan aktivitas sehari-hari, terutama saat makan dan minum.

Beramal setiap hari untuk menjaga anak. Seorang ibu hamil juga perlu menghindari segala kekhawatiran tentang tumbuh kembang anak atau kehamilan dengan mencari informasi yang diperlukan, dan yang terpenting, tawakal kepada Allah SWT.

4. Sering dzikir

Dikutip dari detikcom, dzikir merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dalam waktu tertentu oleh mukmin yang memiliki keteguhan pada tali agama. Dzikir berarti mengingat keagungan Allah serta menumbuhkan kesadaran untuk selalu menyandarkan hidup dalam lindungan Allah. Lafal Hauqalah adalah laa haula walaa quwwata illa billah.

Mengutip buku Untaian Variasi Nama Bayi Islami, ibu hamil sebaiknya memperbanyak dzikir ini. Dapat dibaca sebanyak-banyaknya tanpa batasan jumlah dan merupakan suatu perbendaharaan dari banyak perbendaharaan Surga, dan khasiatnya sangat menakjubkan, Bunda.

5. Berdoa

Dalam bukunya, Mendidik Anak dalam Kandungan, Ubes menyatakan bahwa doa ketika hamil terbagi menjadi tiga yaitu doa pada saat menanamkan benih nuthfah (sperma dan ovum) yang meliputi doa ketika akan bergaul dan berhubungan biologis antara suami-istri, doa ingin dikaruniai keturunan yang baik.

Kemudian berdoa pada saat zigot sudah menempel di dinding rahim yang meliputi doa ingin dikaruniai anak, keturunan yang baik dan berbakti kepada Allah SWT. Yang terakhir doa pada saat nuthfah menjadi janin, yang meliputi doa ingin keturunan yang saleh, dilindungi Allah SWT, dan lain-lain.

6. Rajin membaca buku dan menghafal

Membaca buku akan memberikan informasi untuk semua ilmu pengetahuan. Anak dalam kandungan berusia 20 minggu sudah bisa menyerap informasi melalui rangsangan stimulus yang diberikan oleh sang ibu. Metode menghafal kurang lebih sama dengan teknik membaca. Namun ibu memberikan konsentrasi lebih dan mengulang-ulang bacaan hingga benar-benar hafal.

7. Berkomunikasi

Allah SWT mengajarkan Adam AS materi pelajaran pertama adalah bahasa. Menurut sebagian ahli tafsir, keahlian Adam AS tentang bahasa mencapai tingkat tujuh, Bunda. Bagaimana dengan bayi di kandungan? Belajar berkomunikasi dengan bahasa bagi anak dalam kandungan anak adalah belajar konsep kata-kata sederhana yang dapat diterima.

Dikutip Pregnancy Baby Birth, ada banyak cara Bunda untuk dapat berkomunikasi dengan janin. Di antaranya seperti mengajak bicara bayi, sentuh, usap, atau pijat perut dengan lembut. Bunda bisa juga tanggapi tendangan bayi dengan menyentuh perut dengan lembut.

Allahualam bi shawab.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online