Ternyata bukan masak mie instan dengan air keran penyebab batu ginjal. Ada beberapa kebiasaan yang mungkin tidak Bunda sadari bisa menyebabkan batu ginjal.
Dalam beberapa waktu terakhir, jagat maya diramaikan dengan isu bahwa masak mi instan menggunakan air keran bisa memicu batu ginjal. Narasi ini dikaitkan dengan kandungan mineral dalam air keran yang diduga dapat meningkatkan kadar kalsium di ginjal.
Apakah hal tersebut benar adanya? Para ahli menegaskan bahwa klaim itu tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. Pada dasarnya, batu ginjal sebenarnya disebabkan oleh berbagai faktor yang jauh lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Batu ginjal terbentuk akibat tingginya kadar zat kimia pembentuk kristal dalam urine, seperti asam urat, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat. Zat-zat ini sulit dihancurkan oleh cairan dalam tubuh," ujar dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, spesialis penyakit dalam, dilansir dari detikcom.
dr. Aru juga menjelaskan bahwa pola makan yang tidak sehat, obesitas, dehidrasi, dan beberapa kondisi medis tertentu memiliki kontribusi besar dalam pembentukan batu ginjal.
"Pola makan, berat badan berlebih, beberapa kondisi medis, serta suplemen dan obat-obatan tertentu merupakan beberapa penyebab batu ginjal. Batu ginjal dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih," tambah dr. Aru.
Untuk itu, penting bagi Bunda untuk memahami kebiasaan apa saja yang dapat meningkatkan risiko tersebut. Berikut ragam kebiasaan penyebab batu ginjal yang perlu Bunda pahami.
Kebiasaan penyebab batu ginjal
Mengutip CNN Indonesia, berikut kebiasaan penyebab batu ginjal.
1. Konsumsi makanan berlemak
Makanan berlemak, terutama daging merah yang banyak ditemukan di restoran berkonsep all you can eat, sering kali menjadi favorit banyak orang. Sayangnya, konsumsi berlebihan jenis makanan ini dapat mempersulit tubuh dalam memproses lemak.
Akibatnya, lemak berlebih akan menumpuk dan memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal jika tidak segera diatasi.
Selain daging merah, makanan seperti gorengan atau camilan tinggi lemak juga dapat memberikan efek yang sama. Tubuh membutuhkan lemak dalam jumlah yang sangat terbatas, sehingga penting untuk mengontrol asupan makanan tinggi lemak.
Menggantinya dengan sumber protein rendah lemak seperti ikan atau tahu bisa menjadi solusi untuk menjaga kesehatan ginjal.
2. Kurang minum air putih
Dehidrasi merupakan salah satu penyebab utama pembentukan batu ginjal. Ketika tubuh kekurangan cairan, urine menjadi lebih pekat dan memungkinkan zat-zat pembentuk kristal, seperti kalsium dan oksalat untuk mengendap di ginjal. Inilah yang kemudian memicu terbentuknya batu ginjal.
Untuk menghindari dehidrasi, penting minum air putih setidaknya 8 gelas per hari, terutama jika Bunda melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat. Minuman manis atau berkafein tidak dapat menggantikan kebutuhan air putih karena justru bisa meningkatkan risiko dehidrasi.
3. Terlalu banyak konsumsi garam dan gula
Garam dan gula berlebih tidak hanya berbahaya bagi kesehatan jantung atau berat badan tapi juga dapat memengaruhi ginjal. Tingginya asupan garam dapat meningkatkan kadar natrium dalam tubuh yang memaksa ginjal bekerja lebih keras. Akibatnya, ginjal lebih rentan membentuk batu.
Begitu pula dengan gula yang bisa memicu peningkatan kadar kalsium dalam urine. Jika kadar kalsium terlalu tinggi, ginjal akan kesulitan menyaringnya sehingga memperbesar risiko pembentukan batu ginjal.
Mengurangi asupan garam dan gula menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. Konsumsi makanan kaya oksalat secara berlebihan
Makanan kaya oksalat, seperti bayam, kedelai, kacang almond, dan buah bit, memang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan tanpa diimbangi asupan cairan yang cukup, makanan ini dapat memicu pembentukan batu ginjal.
Oksalat dapat berikatan dengan kalsium di ginjal dan membentuk kristal yang sulit larut. Untuk tetap mendapatkan manfaat dari makanan ini tanpa risiko, pastikan Bunda minum cukup air setelah mengonsumsinya.
Selain itu, variasikan menu harian dengan jenis sayur dan buah lain untuk mengurangi asupan oksalat yang berlebihan.
5. Makanan olahan dan cepat saji
Makanan olahan dan cepat saji sering kali mengandung natrium dan fosfor dalam jumlah tinggi. Kedua zat ini dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Contoh makanan seperti mi instan, sarden kaleng, dan kentang goreng sangat praktis, namun kurang baik untuk kesehatan ginjal. Untuk mengurangi risiko, pilihlah makanan segar yang dimasak sendiri di rumah.
Mengganti makanan olahan dengan sayuran segar, buah-buahan, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan ginjal sekaligus meningkatkan kualitas gizi harian Bunda.
6. Merokok
Merokok tidak hanya merusak paru-paru tapi juga memiliki dampak buruk pada kesehatan ginjal. Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah ginjal sehingga mengganggu fungsinya dalam menyaring zat-zat berbahaya.
Dalam jangka panjang, kerusakan ini dapat memicu pembentukan batu ginjal. Menghentikan kebiasaan merokok menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Selain mengurangi risiko penyakit ginjal, berhenti merokok juga dapat meningkatkan kualitas hidup Bunda secara signifikan.
7. Konsumsi alkohol
Minuman beralkohol dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring racun dan cairan dalam tubuh. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko dehidrasi yang menjadi salah satu penyebab utama pembentukan batu ginjal.
Selain itu, kombinasi alkohol dan kebiasaan buruk lain, seperti merokok, semakin memperbesar risiko penyakit ginjal.
Yuk hindari kebiasaan penyebab batu ginjal mulai sekarang, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)