Apakah Perempuan yang Memiliki Kista Ovarium Bisa Hamil?

4 hours ago 2

Jakarta -

Perempuan yang memiliki kista ovarium mungkin merasa khawatir. Mereka bertanya-tanya apakah setelah operasi kista bisa hamil? Beberapa kista ada yang dapat menghambat kehamilan, namun yang lainnya tidak memengaruhi kesuburan.

Dr. Amanda N. Kallen, Ahli Endokrinologi Reproduksi bersertifikat ABMS mengatakan bahwa banyak kista ovarium yang mungkin tidak memengaruhi peluang perempuan untuk hamil. Tetapi kondisi yang berhubungan dengan kista seperti endometriosis atau polycystic ovary syndrome (PCOS) dapat memengaruhi kesuburan seseorang.

Apa itu kista ovarium?

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di ovarium. Jika Bunda memiliki kista ovarium, kemungkinan memiliki banyak pertanyaan tentang apakah hal ini dapat mencegah atau menunda kehamilan.

Kista ovarium dapat terjadi secara alami saat siklus menstruasi dan kista tersebut juga dapat menjadi gejala dari kondisi seperti endometriosis dan PCOS. Namun, Bunda perlu mengetahui penyebab kista ovarium agar dapat membantu mengetahui apakah kista tersebut dapat memengaruhi kesuburan.

Banyak kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Tenaga kesehatan sering kali hanya menemukannya selama pemeriksaan lainnya.

Apa kista bisa sembuh?  Sebagian besar kista ovarium fungsional berkembang selama menstruasi dan sembuh tanpa menimbulkan gejala. Sedangkan kista patologis, seperti endometrioma mungkin memerlukan pengobatan atau operasi. 

Penyebab kista ovarium di rahim perempuan

Penyebab adanya kista di rahim bervariasi. Melansir WebMD, penyebab terjadinya kista biasanya bermula dari ovarium yang akan melepaskan satu sel telur setiap bulan. Kemudian tumbuh di dalam kantong kecil yang disebut folikel.  Saat telur sudah siap, folikel akan terbuka dan melepaskannya. 

Jika kantung tidak terbuka, itu akan menjadi penyebab kista folikel muncul. Ini akan menghilang dalam 1 hingga 3 bulan.

Tetapi, pada beberapa perempuan, ovarium dapat menghasilkan banyak kista kecil. Kondisi ini disebut PCOS. Hal inilah yang kerap membuat perempuan sulit hamil.

Kebanyakan kista memang akan hilang dengan sendirinya. Dokter pun mungkin akan menyarankan untuk mengawasi dan menunggu perubahan.

Apakah penderita kista ovarium bisa hamil?

Kista terkadang terbentuk selama proses ovulasi. Kista fungsional dapat terbentuk jika folikel menumbuhkan sel telur tetapi tidak melepaskannya. Kista juga dapat terbentuk jika folikel tidak mengering dan menyusut setelah melepaskan sel telur.

Bunda tidak dapat mencegah kista ovarium fungsional yang umum berkembang saat berovulasi. Namun, dokter mungkin merekomendasikan alat kontrasepsi hormonal untuk mencegah atau menekan ovulasi jika Bunda sering mengalami kista ovarium yang menyakitkan.

Apakah memiliki kista tetap dapat hamil? Banyak kista ovarium tidak memengaruhi kesuburan. Bunda bisa hamil dengan kista ovarium, tetapi terkadang, kista ovarium mungkin terkait dengan suatu kondisi yang membuat kehamilan menjadi lebih sulit.

Kista ovarium yang terjadi karena kondisi seperti PCOS atau endometriosis yang secara langsung mengurangi kesuburan.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan untuk berbicara dengan spesialis kesuburan dan menjalani evaluasi infertilitas jika berusia 35 tahun atau lebih dan telah mencoba untuk hamil selama lebih dari 6 bulan, atau berusia di bawah 35 tahun dan telah mencoba untuk hamil selama lebih dari 1 tahun.

Ilustrasi rahim terbalikIlustrasi rahim terbalik/ Foto: Getty Images/sasirin pamai

Kista ovarium yang mengganggu kesuburan

Kista ovarium yang dapat memengaruhi kesuburan meliputi:

1. Sindrom polikistik ovarium (PCOS)

PCOS adalah kondisi yang ditandai banyaknya kista kecil pada ovarium. Kondisi ini juga melibatkan periode menstruasi yang tidak teratur dan kadar hormon tertentu yang tinggi. 

PCOS dapat menyebabkan ovulasi yang jarang terjadi. Ovulasi adalah fase siklus menstruasi saat ovarium melepaskan sel telur. Jika ovulasi tidak teratur, hal itu dapat memengaruhi masalah kesuburan sebagian orang.

2. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi lain yang memiliki hubungan kuat dengan kista ovarium dan infertilitas. Kondisi ini menyebabkan jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan peradangan dan jaringan parut di sekitar panggul.

Kista ovarium yang tidak mengganggu kesuburan

Melansir Mayoclinic, berikut jenis kista ovarium yang umumnya tidak memengaruhi kesuburan:

1. Kista fungsional

Kista fungsional adalah jenis kista ovarium yang paling umum. Kista ini terbentuk selama siklus menstruasi yang teratur, dan tidak menyebabkan atau berperan dalam infertilitas. Faktanya, mendapatkan kista fungsional berarti fungsi utama yang mengarah pada kesuburan sedang berlangsung.

Pada USG hamil dengan kista sering menunjukkan kista fungsional yang tidak berbahaya bagi janin.  

2. Kista dermoid

Kista ini biasanya mengandung jaringan dan cairan. Jaringan tersebut dapat meliputi kulit, rambut, atau bahkan gigi. Namun, kista dermoid tidak terkait dengan infertilitas. Jika Bunda mengetahui memiliki kista ovarium dan khawatir akan kehamilan, bicarakan dengan dokter. Dokter dapat memberi tahu tentang pilihan pengobatan yang dapat meningkatkan peluang kehamilan.

3. Kista cystadenomas

Kista cystadenomas adalah pertumbuhan yang muncul dari permukaan luar ovarium. Kista cystadenomas mungkin memerlukan perawatan jika tumbuh terlalu besar. Namun, kista ini tidak memengaruhi kesuburan.

Program hamil untuk penderita kista ovarium

Pasangan suami istri (pasutri) yang ingin istrinya cepat hamil meski memiliki kista. Berikut tips cepat hamil bagi penderita kista.

1. Konsultasi dengan dokter Spesialis

Ketika konsultasi, Bunda tentu akan menjalani pemeriksaan seperti USG serta hormon sehingga dapat diketahui jenis kistanya. Apabila kistanya besar, dokter mungkin menyarankan operasi.

2. Terapi hormon 

Jika Bunda memiliki PCOS kemungkinan dilakukan terapi hormon, dengan menggunakan obat Clomiphene Citrate atau Metformin untuk merangsang ovulasi.  

3. Pola hidup sehat  

Mengubah pola hidup menjadi sehat juga dapat membantu Bunda yang promil namun memiliki kista. Yakni dengan diet rendah gula, teratur berolahraga, serta menghindari stres berlebihan.

4. Memantau ovulasi  

Bunda dapat menggunakan tes ovulasi atau USG folikel untuk mengetahui masa subur.  

5. Prosedur medis lanjutan  

Berbagai prosedur medis lanjutan yang dapat dilakukan seperti IUI (inseminasi buatan) serta  IVF (bayi tabung).

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online