Ketahui Penyebab Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) dan Penanganannya dengan IUD Hormonal

3 hours ago 2

Jakarta -

Bunda mengalami siklus haid di mana darah keluar banyak hingga harus mengganti pembalut lebih dari lima kali sehari? Jangan sepelekan kondisi tersebut ya.

Terjadinya haid dengan volume darah berlebih atau durasi lebih panjang yang memengaruhi kualitas hidup adalah kondisi yang disebut Perdarahan Menstruasi Berat (PMB). PMB dapat menyebabkan anemia dan gangguan aktivitas harian.

"PMB sendiri dialami oleh 1 dari 3 perempuan, yang mengacu pada perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari tujuh hari atau volume darah yang berlebihan dari kondisi normal," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER, dalam Launching Digital Platform 'Bicara Perempuan' bersama Bayer Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4/25).

Menurut Boy, ada tiga parameter haid dikatakan normal, yakni:

  • Siklus di hari pertama haid, yakni saat keluar darah banyak bukan bercak, sampai haid bulan berikutnya adalah 28 hari dengan (+/-) 7 hari.
  • Lama haid darah keluar selama 2 hingga 10 hari. Kalau lebih dari 14 hari dan darah tetap banyak, maka ada kelainan atau gangguan pola haid.
  • Jumlah darah haid yang keluar tidak normal. Normalnya adalah menggunakan 3-5 pembalut per hari. Bila lebih dari 5 pembalut itu artinya tidak normal.

Parameter tersebut dapat dilihat di siklus bulan berikutnya. Bila terjadi selama tiga bulan berturut-turut, maka Bunda perlu melakukan evaluasi ke dokter.

"Jika seseorang melewati batas normal tersebut, maka sudah masuk dalam kategori tidak normal dan perlu segera mendapatkan penanganan. Begitu pula dengan sakit pada saat menstruasi dapat menjadi indikasi awal endometriosis pada perempuan," ujarnya.

Penyebab dan gejala Perdarahan Menstruasi Berat (PMB)

Ada beberapa penyebab Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) yang perlu Bunda ketahui, yaitu:

  • Ketidakseimbangan hormon
  • Fibroid rahim (tumor jinak)
  • Polip rahim
  • Adenomiosis
  • Gangguan pembekuan darah
  • Efek samping obat tertentu, seperti antikoagulan

Gejala umum Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) dapat melipui:

  • Mengganti pembalut setiap 1 sampai 2 jam karena penuh
  • Perdarahan lebih dari tujuh hari
  • Keluar gumpalan besar bersama darah
  • Muncul rasa lelah, lemah, hingga sesak napas akibat anemia

Penanganan Perdarahan Menstruasi Berat (PMB)

Ada beberapa cara penanganan Perdarahan Menstruasi Berat (PMB), seperti:

  1. Pemberian obat anti-inflamasi non-steroid
  2. Terapi hormon (seperti minum pil KB)
  3. Penggunaan IUD hormonal
  4. Menjalani prosedur ablasi endometrium
  5. Prosedur operasi
  6. Pada kondisi parah bisa direkomendasikan untuk menjalani histerektomi

Penanganan Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) dengan IUD hormonal

Kontrasepsi IUD hormonal tak hanya digunakan untuk mencegah kehamilan, Bunda. Kini, jenis kontrasepsi ini sudah dapat digunakan sebagai terapi untuk PMB.

"Penggunaan KB hormonal dengan Perdarahan Menstruasi Berat itu memang sangat efektif. Jadi ini membuat haid normal, (volume darah) menjadi lebih sedikit," ujar Boy.

Selain mengurangi volume darah, IUD hormonal juga bisa meminimalkan nyeri haid. Pada kondisi dengan kista atau tumor, penggunaan KB ini bahkan bisa memengaruhi perkembangannya di dalam tubuh.

"Kalau punya masalah haid berlebih, tapi takut melakukan tindakan, kita biasanya berikan IUD hormonal. Ini akan meminimalkan rasa nyeri, membuat menstruasi menjadi normal, serta massa tumor atau kista tidak berkembang lebih lanjut," ungkap Boy.

IUD hormonal mengandung levonorgestrel yang dapat membuat dinding rahim menjadi tipis, bukan kering. Dibandingkan jenis yang non-hormonal, IUD hormonal lebih nyaman digunakan karena efek positifnya.

Nah, Bunda dapat menggunakan IUD hormonal ini selama 5-8 tahun. Sebelum memilih kontrasepsi ini, pastikan sudah melakukan konseling ke dokter untuk mengetahui efeknya, terutama bila Bunda berencana untuk hamil lagi.

"Alat ini bisa digunakan 5 hingga 8 tahun. Sekali pakai itu kontrol setahun sekali. Kalau mau hamil, itu bisa dilepas saja, lalu satu hingga dua bulan kemudian akan kembali normal sehingga bisa untuk hamil. IUD ini hanya digunakan bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual," kata Boy.

Demikian penjelasan terkait Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) dan penggunaan IUD hormonal sebagai cara menangani PMB. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online