Jakarta -
Keguguran sangat menyakitkan, bahkan Bunda mungkin kerap menyalahkan diri hingga harus kehilangan calon anak yang diharapkan. Benarkah bayi yang keguguran itu adalah tabungan surga bagi orang tuanya?
Keguguran merupakan ujian berat bagi orang tua. Namun, dalam Islam, ada pandangan yang menyatakan bahwa bayi yang meninggal sebelum dilahirkan atau ketika masih kecil dapat menjadi tabungan surga bagi orang tuanya.
Rasulullah SAW mengabarkan bahwa orang tua yang bersabar dengan ditinggal anaknya yang masih kecil akan mendapatkan pahala tersendiri. Bahkan orangtua dikatakan akan dijemput anak di pintu surga.
Hal ini diterangkan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah. Ia bersandar pada riwayat Muslim dari Abu Hasan yang berkata kepada Abu Hurairah RA.
"Sesungguhnya dua anakku telah meninggal dunia. Maka, apa yang bisa Anda ceritakan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, agar hati kami menjadi tenang atas meninggalnya keluarga kami itu?"
"Ya," jawab Abu Hurairah. "Anak-anak kecil, mereka bagaikan jentik-jentik air dalam surga. Salah seorang dari mereka menjemput bapaknya (atau dia katakan kedua orang tuanya). Maka, anak itu memegang pakaian ayahnya itu (atau tangan ayahnya) sebagaimana aku memegang pakaianmu yang sebagus ini. Anak itu tidak menghentikannya hingga Allah memasukkan dia bersama kedua orang tuanya ke dalam surga." (HR Muslim dan dikatakan shahih).
Anak menjadi penolong kedua orang tua yang sabar
Dikutip dari buku Wanita-wanita Calon Penghuni Surga oleh Maryam Kinanthi Nareswari, sesungguhnya Allah SWT akan mengasihi dan menempatkan anak-anak yang meninggal di dalam surga. Anak-anak nantinya akan menjadi penolong kedua orang tuanya.
Merelakan kepergian anak seraya berharap pahala dari Allah SWT, kelak anak akan masuk ke dalam surga bersama anak. Anak-anak itu hanya akan memasuki surga jika bersama dengan kedua orang tuanya, sehingga Allah mengizinkan kedua orang tuanya masuk ke dalam surga-Nya.
Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa musibah yang membuat Bunda harus mengalami keguguran akan digantikan dengan kenikmatan surga di akhirat nanti. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya janin yang gugur akan menghadap Tuhannya jika Dia memasukkan kedua orang tuanya ke dalam Neraka. Maka dikatakan kepadanya, 'Wahai janin yang menghadap Tuhannya! Masukkan orang tuamu ke Surga.' Maka dia akan menyeret mereka dengan tali (umbilikal)-nya sampai dia memasukkan mereka ke dalam surga." (HR. Ibnu Majah)
Begitu juga yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah sekali-kali sepasang orang muslim ditinggal mati oleh ketiga anaknya yang belum baligh, melainkan Allah akan memasukkan keduanya bersama anak-anak mereka ke dalam surga berkat karunia dan rahmat-Nya."
Abu Hurairah melanjutkan: "Dikatakan pada anak-anak tersebut: 'Masuklah kalian ke dalam surga!', anak-anak itu menjawab: 'Kami menunggu orang tua kami.'. Perintah itu diulangi tiga kali, tetapi mereka mengeluarkan jawaban yang sama. Akhirnya, dikatakan kepada mereka: 'Masuklah kalian bersama kedua orang tua kalian ke dalam surga!'" (HR Bukhari).
Dari hadist di atas, anak yang belum baligh serta kedua orang tuanya berada dalam naungan rahmat Allah SWT. Anak yang meninggal dan orang tua yang telah merelakannya kelak diizinkan memasuki surga-Nya.
Doa janin keguguran
Mendoakan untuk calon anak yang gugur merupakan tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan berdoa, orang tua dapat memohonkan ampunan, rahmat, dan keberkahan untuk janin yang telah mengalami keguguran, serta memohon agar Allah SWT mengangkat derajatnya di sisi-Nya.
Berikut bacaan doa untuk janin yang keguguran dan cara mengirimkannya.
Saat mengetahui Bunda keguguran, pertama kali yang dilakukan dengan membaca surat Al Baqarah ayat 156 yang berbunyi;
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Alladziina idzaa ashoo bathum qaaluu, Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun
Artinya:
Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.
Bunda bisa melengkapi doanya sebagai berikut:
إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Innalillahi wa inna ilahi raji'un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj'al kitabahu fi'illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba'dahu.
Artinya:
Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskanlah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikanlah catatannya di illiyyin. Gantilah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Janganlah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya.
Pada akhir tahap ketiga, setelah 120 hari (sekitar 4 bulan) ruh ditiupkan ke dalam janin oleh malaikat. Penciptaan manusia dari bayi dalam kandungan hingga dewasa pun tertuang dalam surat Al-Hajj ayat 5 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Artinya:
Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, sesungguhnya Kami telah menciptakan (orangtua) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian (kamu sebagai keturunannya Kami ciptakan) dari setetes mani, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu (tanda kekuasaan Kami dalam penciptaan). Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu (Kami memeliharamu) hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) yang dikembalikan ke umur yang sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami turunkan air (hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah.
Doa di atas mencerminkan keyakinan umat Islam bahwa segala sesuatu, termasuk usia dan takdir seseorang sejak awal sudah ditetapkan Allah SWT. Ini mencakup segala hal yang terjadi dalam kehidupan, termasuk keguguran.
Ketika Bunda mengalami keguguran, Islam meyakini bahwa itu adalah bagian dari rencana Allah SWT yang maha bijaksana, meski kita mungkin tidak selalu memahami alasannya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)