TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, mengusulkan untuk menjadikan bir pletok sebagai minuman pembuka atau welcome drink jamuan setiap pertemuan penting di Jakarta.
"Betawi itu akan menjadi simbol budaya Jakarta, di tengah menjadi kota global dan pusat perekonomian nasional harus diwujudkan. Bir pletok nanti akan kami jadikan simbol kalau kita menerima tamu, welcome drink-nya," kata Pramono di agenda deklarasi dukungan dari Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) di Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Oktober 2024.
Bir pletok adalah minuman khas Betawi yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, serai, kayu manis, kayu secang, dan daun pandan. Minuman ini tidak mengandung alkohol dan dapat disertifikasi halal.
Menurut Pramono, bir pletok menjadi minuman tradisional yang seharusnya mendapatkan tempat dan ruang untuk terus dilestarikan kehadirannya. Maka dari itu, politisi PDI Perjuangan ini menilai kalau bir pletok cocok dijadikan minuman pembuka sebagai simbol utama kebudayaan.
"Budaya-budaya dasar yang selama ini tidak mendapatkan tempat dan ruang, pasti akan kami buat," ucap Pramono. Mantan Sekretaris Kabinet di era pemerintahan Joko Widodo ini, juga menyinggung perihal penggunaan gapura khas Betawi di sejumlah pintu masuk Jakarta.
Iklan
Calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno, menambahkan pula bahwa tak hanya bir pletok yang bisa menjadi menu pembuka saat pertemuan. Namun bisa juga jenis makanan tradisional lainnya seperti kue talam dan kue pepe.
Adapun makanan dan minuman tradisional ini, kata Rano Karno, berpotensi untuk dipajang di sejumlah lokasi sentral Jakarta. "Kita suplai ke hotel, balai kota, inilah waktunya mimpi Jakarta untuk kemaslahatan Jakarta itu sendiri," ujar Rano Karno didampingi Pramono Anung.
Pilihan editor: Ihwal MPR Antar Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran ke SBY dan Megawati