Jakarta, Pintu News – Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru hari ini (7/11/24), melewati puncak sebelumnya di $73.750 (Rp1.163.118.956) yang dicapai pada bulan Maret tahun 2024 ini.
Saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan pada $74.819 (Rp1.179.978.267), semakin mendekati target besar $100.000 (Rp1.577.110.450) yang sangat dinantikan, selagi Donald Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris dalam pemilu AS 2024.
Sejarah ATH Bitcoin
Rekor tertinggi Bitcoin terakhir terjadi pada pertengahan Maret 2024, mencapai puncak di $73.686,93. Saat itu, pasar didorong oleh sentimen bullish yang dipicu oleh persetujuan ETF Bitcoin spot dan peningkatan minat dari investor institusional.
Baca juga: Bitcoin Meledak! Whale Crypto Raup $132 Juta BTC Usai Kemenangan Trump di Pemilu 2024
Namun, bulan-bulan berikutnya menunjukkan penurunan tajam harga Bitcoin, yang dipengaruhi oleh kekhawatiran regulasi, faktor ekonomi makro, dan meningkatnya volatilitas pasar.
Sebelum ATH 2024 ini, Bitcoin mencetak rekor besar pada tahun 2021, dimulai di sekitar $29.000 dan dengan cepat melampaui $60.000 pada pertengahan April. Bitcoin mencapai puncak $64.895 pada 14 April 2021, sebelum mencatat rekor baru di $69.000 pada 10 November 2021.
Sebelumnya, rekor tertinggi tercatat pada tahun 2017, ketika harga BTC melonjak ke $19.188 pada 16 Desember. Namun, tonggak besar pertama Bitcoin terjadi pada November 2013, ketika harga BTC untuk pertama kalinya melewati angka $1.000.
Apa yang Mendorong Reli Terbaru Bitcoin?
Kenaikan harga Bitcoin belakangan ini disebabkan oleh beberapa faktor penting.
Salah satunya adalah masuknya investasi institusional, di mana banyak perusahaan besar meningkatkan kepemilikan BTC mereka. Sebagai contoh, firma investasi Jepang Metaplanet muncul sebagai pembeli besar Bitcoin dalam siklus ini, dengan total kepemilikan BTC mencapai 1.018,17 BTC, senilai sekitar Rp1,08 triliun dengan pembelian terbaru.
Selain itu, sentimen investor saat ini condong ke arah optimisme, yang tercermin dari Indeks Ketakutan dan Keserakahan (Fear and Greed Index) yang telah bergeser ke zona “Extreme Greed”.
Lebih lanjut, tren pencarian Google untuk Bitcoin juga meningkat, menunjukkan minat yang tinggi di kalangan investor ritel.
Sementara itu, menurut analis Bitfinex, reli ini sebagian besar didorong oleh kemungkinan kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS dan kondisi pasar yang cenderung bullish pada akhir tahun.
Baca juga: Donald Trump Mengalahkan Kamala Harris, Harga Dogecoin Anjlok 7% Hari Ini (7/11/24)!
Analis menggambarkan situasi saat ini sebagai unik, dengan konvergensi “ketidakpastian pemilu, narasi ‘Trump trade’, dan musiman positif di kuartal keempat” yang mendorong momentum bullish Bitcoin.
Secara khusus, para analis mencatat bahwa kemenangan Trump semakin dipandang sebagai hal yang positif untuk aset crypto, dengan ekspektasi bahwa tekanan regulasi akan berkurang. Sentimen ini memicu peningkatan aktivitas perdagangan dan kepercayaan di pasar crypto.
Saat penulisan, Trump mendapatkan perolehan suara di beberapa negara bagian kritis dibandingkan Kamala Harris.
ATH Bitcoin Baru Bisa Dorong Harga Altcoin Lebih Tinggi
Rekor harga tertinggi (ATH) Bitcoin yang baru diperkirakan akan memiliki efek berantai di seluruh pasar kripto, berpotensi mendorong harga altcoin untuk ikut naik. Secara historis, saat BTC mengalami reli, mata uang kripto lainnya sering mengikuti, karena investor berusaha memanfaatkan momentum pasar.
Performa Bitcoin yang terus mencolok dibandingkan dengan aset tradisional seperti emas dan saham juga menarik perhatian. Sementara emas dan saham mengalami kenaikan lebih terbatas dalam beberapa bulan terakhir, volatilitas dan potensi pertumbuhan Bitcoin menarik investor yang mencari keuntungan tinggi.
Dalam sebuah laporan terbaru, Bitcoin Policy Institute menyebutkan bahwa Bitcoin dapat bertindak sebagai aset cadangan untuk melindungi dari inflasi, ketegangan geopolitik, kontrol modal, gagal bayar pemerintah, krisis perbankan, dan sanksi internasional.
Baca juga: VanEck Luncurkan ETN Berbasis PYTH di Eropa: Akses Oracle Solana untuk Investor
Laporan yang ditulis oleh ekonom Matthew Ferranti ini menyoroti korelasi Bitcoin yang terbatas dengan aset keuangan tradisional, menggambarkannya sebagai “diversifikasi portofolio yang efektif.”
Ferranti berpendapat bahwa kurangnya korelasi ini memberi nilai unik bagi Bitcoin sebagai aset cadangan, khususnya bagi negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Crypto News. Bitcoin Price Skyrockets to New All-Time High of $74,400: Is $100,000 Next? Diakses pada 7 November 2024