TEMPO.CO, Depok - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku gemetar dan takut salah ucap saat menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia di Gedung Makara Art Center (MAC) UI, Depok, Rabu, 16 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Bahlil mengucapkan terima kasih kepada seluruh sosok yang mendukungnya, termasuk ibundanya yang ia anggap paling hebat.
"Saya merasa seperti di panggung panas sekali, jago-jago hilang sebenarnya karena takut salah ngomong, karena ini menyangkut akademik. Kalau pidato di Golkar atau di HIPMI atau di HMI bisa olah-olah, ini enggak bisa kita olah soalnya, jadi gemetar saya sebenarnya jujur," kata Bahlil.
Pada momen tersebut Bahlil pun menceritakan antara tahun 1994-1995 ada anak kampung di pelosok Nusantara, ujung Timur yang saat itu nakal dan hidup di terminal. "Ayahnya dan ibunya sudah susah untuk mengatur kira-kira begitu. Sampai suatu ketika sore hari, ayahnya mengatakan begini, Kamu kalau begini terus kapan kamu jadi manusia," ujarnya.
Bahlil melanjutkan sang ayah memiliki mimpi anaknya bisa menempuh pendidikan di UI karena kampus itu dinilai hebat oleh orang kampung. Hal itu disampaikan kepada Bahlil yang akhirnya membuatnya terinspirasi.
"Enggak pernah terpikir untuk bisa diwujudkan, tapi dia selalu ada dalam hatinya terpikir, kapan itu terjadi wallahualam. Tahun 94-95, tapi anak tersebut tidak bisa ke Jakarta karena nggak punya duit, akses juga susah, naik kapal perintis, susah. Ke Jayapura aja naik 14 hari kapal perintis yang isinya itu campur ayam, kambing, sama bahan-bahan sembako," kata Bahlil.
Akhirnya, 28 tahun kemudian, kata Bahlil, ia bisa ke Jakarta dan masuk UI. Bahkan, hari ini menyelesaikan mimpi ayahnya.
"Jadi itulah ayah saya dan saya berterima kasih karena dorongan dari keluarga, kepada ibu saya, istri anak-anak saya," ujar Bahlil.
Secara khusus, Bahlil menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang selalu memberikan dukungan untuk melanjutkan studinya.
Iklan
"Karena kalau kami tidak bisa melanjutkan biasanya rapatnya tidak mengenal hari soalnya Sabtu Minggu pun kadang-kadang rapat," kata dia.
Dalam sidang doktoralnya hari ini, Bahlil memaparkan disertasi berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, Tata Kelola, Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.' Disertasi itu menyoroti kebijakan hirilisasi nikel yang belum memberikan keadilan bagi masyarakat daerah.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan telah melakukan penelitian dengan langsung terjun ke daerah, seperti Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dan lokasi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
I Ketut Surajaya, Ketua Program Studi Kajian Wilayah Jepang UI sekaligus ketua sidang promosi doktor, mengatakan Bahlil Lahadalia dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Universitas Indonesia. "Melaporkan hasil sidang tertutup dan capaian publikasi artikel ilmiah hasil riset saudara (Bahlil). Maka, berdasarkan semua ini, tim penguji memutuskan untuk mengangkat saudara Bahlil Lahadalia menjadi doktor," ujarnya, Rabu.
Bahlil membutuhkan waktu sekitar 1 tahun 8 bulan atau 3 semester untuk bisa mengikuti Sidang Promosi Doktor. Dikutip dari laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi atau pddikti.kemdikbud.go.id, Bahlil menjadi mahasiswa S3 di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia pada 13 Februari 2023. Umumnya, butuh waktu sekitar 3 tahun atau 6 semester untuk menyelesaikan gelar Doktor.
M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Bahlil Sidang Promosi Doktor Siang Ini, Selesaikan S3 Kurang dari 2 Tahun