Monica Soraya dikenal sebagai crazy rich asal Jakarta yang viral karena mengadopsi belasan anak. Namun, belum lama ini, ia mengungkap sempat stres menghadapi salah satu anak adopsinya.
Bunda 13 anak ini mengalami hal itu setelah memperhatikan perilaku salah satu putranya yang semakin membangkang. Bahkan, ini membuat Monica sempat menyesal telah mengadopsinya.
“Saya juga udah benar-benar ada di puncak rasanya mau teriak kalau bisa. Terus sempat dalam hati saya tuh, ‘Aduh ngapain sih dahulu ini anak saya ambil’. Itu sempat apalagi semakin bertambahnya ini anak-anak tambah besar mereka sudah muncul karakter aslinya sekarang,” ujar Monica, dikutip dari kanal YouTube Grace Tahir, Jumat (20/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat menyalahkan diri sendiri
Lantaran merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian dan kasih sayang, Monica mengaku kaget dengan perilaku salah satu putranya itu. Sebab, ia selalu mengajarkan pentingnya memiliki akhlak kepada anak-anaknya.
“Muncul karakter asli yang nakal tambah kelihatan nakal, yang pintar terlihat pintar, yang nurut itu terlihat nurut. Bahkan, yang saya kaget karena biasa dari kecil ngerawat anak-anak saya semua itu mereka kan selalu saya ajarin akhlak, yang utama itu akhlak,” ungkap Monica.
“Saya tuh tidak pernah ngelihat anak-anak saya itu sampai dengan usia segini berperilaku aneh-aneh dan itu terlihat ke anak (ke-13) ini. Sebagian perilakunya haduh ampun. Kadang-kadang saya berpikir, saya salah di mana ya mendidiknya dengan fasilitas yang sudah saya kasih sama seperti anak saya lainnya,” sambungnya.
Pilih masukkan putranya ke pesantren
Cerita Monica Soraya Stres Hadapi Satu Anak Adopsi, Sempat Konsultasi ke Psikiater/Foto: Instagram@monica_soraya_hariyanto
Tak ingin anak-anaknya terpengaruh perilaku buruk anak laki-lakinya itu, Monica dan suami memutuskan untuk memasukkan anaknya ke pesantren.
“Jadi mereka masih empat tahun dan sudah ada rasa sombong, sampai saya sudah pernah datang ke psikolog. Saya sudah beberapa kali ke psikolog bahkan sudah ke psikiater karena memang dari 13 anak ini, ada satu anak yang terpaksa dengan berat hati untuk saat ini kita taruh dia di pesantren,” jelas Monica.
Keputusan itu diambil karena Monica telah mencoba segala cara, termasuk pengobatan ke psikolog. Namun, tidak membuahkan hasil yang baik.
“Saya sampai datang ke psikolog sekolah, psikolog di luar, sampai saya bawa ke psikiater, sudah dikasih obat, sudah saya coba segala cara tapi ya dengan berat hati karena kalau mereka masih di lingkungan ini, dia akan memengaruhi 12 anak lainnya,” imbuhnya.
Menurutnya, itu adalah pilihan terbaik yang dilakukan sebagai orang tua. Bahkan, psikolog mengatakan sulit diubah karena ada faktor genetik yang berkontribusi terhadap perilaku anak adopsinya itu.
“Itu yang terbaik daripada dia di rumah, saya taruh dia di pesantren untuk sementara waktu. Saya ke psikolog, ‘Enggak bisa Bu, ini gen juga yang bicara’,” ungkap Monica.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
Saksikan video di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/som)
Loading...