INFO NASIONAL — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 2024 yang digelar di Salvador, Brasil, Jumat, 8 November 2024. Pertemuan yang dihadiri oleh pemimpin budaya dari negara-negara anggota G20 ini bertujuan untuk memperkuat budaya sebagai unsur penting dalam solidaritas global dan pembangunan berkelanjutan. Fadli Zon mengapresiasi kepemimpinan Brasil dalam Presidensi G20 dan dukungannya untuk menjadikan budaya sebagai pilar dalam menghadapi tantangan global.
Dalam pidatonya, Fadli Zon menyoroti langkah bersejarah Indonesia dengan membentuk Kementerian Kebudayaan yang khusus menangani isu-isu kebudayaan, yang merupakan pertama kali dalam sejarah negara ini. "Pembentukan Kementerian Kebudayaan menandai komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan kebudayaan sebagai inti identitas nasional sekaligus kontribusi global," kata Fadli Zon. Beliau juga memaparkan bahwa kementerian ini bertujuan untuk melestarikan, mempromosikan, dan merevitalisasi kekayaan budaya Indonesia, baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional.
Fadli Zon juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip inklusi, partisipasi sosial, dan aksesibilitas dalam mempertahankan hak-hak berkebudayaan. Mengacu pada moto nasional Bhinneka Tunggal Ika, ia menekankan pentingnya memastikan kebebasan ekspresi budaya di Indonesia. "Indonesia tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip inklusi, partisipasi sosial, dan aksesibilitas untuk sepenuhnya menjunjung tinggi hak-hak berkebudayaan. Kami mengajak negara-negara G20 untuk bersama-sama melindungi keragaman budaya dan menciptakan lingkungan di mana setiap ekspresi budaya dihargai dan dilindungi," ujarnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon menyerukan kepada anggota G20 untuk mengintegrasikan budaya dengan keberlanjutan lingkungan melalui pemanfaatan teknologi dan inisiatif sosial-ekonomi. Beliau menyoroti pentingnya teknologi seperti kecerdasan buatan untuk memperkuat hak-hak ekonomi para kreator budaya. “Perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan, membawa peluang dan tantangan bagi sektor budaya, terutama dalam memastikan hak ekonomi yang adil bagi para kreator. Kami mendukung adanya dialog internasional untuk mencapai praktik remunerasi yang berkeadilan bagi para pekerja budaya,” tambahnya.
"Kami percaya bahwa budaya adalah jembatan untuk membangun pemahaman, menghormati perbedaan, dan berkomitmen pada perdamaian dunia. Visi kami adalah agar budaya tidak hanya hidup di dalam batas-batas negara tetapi menjadi kekuatan pemersatu yang mempromosikan toleransi dan harmoni di tengah tantangan global," kata Fadli Zon. Ia menegaskan bahwa Indonesia melihat budaya sebagai kekuatan penting untuk perubahan positif, terutama dalam dunia yang penuh dengan isu-isu kompleks.
Di akhir pertemuan, ia juga menyampaikan dukungan Indonesia terhadap kepemimpinan Afrika Selatan dalam Presidensi G20 berikutnya, dengan harapan agenda budaya G20 akan terus memperkuat perannya dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 ini, yang dihadiri oleh lebih dari 500 perwakilan internasional dan advokat budaya, menutup rangkaian acara dengan komitmen untuk membangun masyarakat yang inklusif dan kaya budaya, serta mendukung kesejahteraan bersama dan keberlanjutan.(*)