Gatal Pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

1 month ago 24

Gatal pada kulit anak sering menjadi masalah yang membuat orang tua khawatir, terutama ketika gejalanya seperti bentol merah besar, keras, dan terasa sangat gatal. Masalah kulit ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti biduran, ruam, hingga luka berair yang membuat anak merasa tidak nyaman.

Melalui pemahaman jenis gatal pada kulit anak sangat penting agar penanganannya tepat dan efektif. Gatal-gatal pada anak dapat terjadi karena berbagai penyebab, mulai dari alergi, infeksi kulit, hingga gigitan serangga.

Beberapa jenis penyakit kulit pada anak yang umum meliputi eksim, dermatitis kontak, dan infeksi jamur. Jika gatal pada anak tak kunjung sembuh atau bahkan semakin parah, disarankan Bunda untuk segera mencari solusi agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Sebagai upaya mengatasi gatal pada anak secara alami, Bunda dapat mencoba beberapa langkah sederhana seperti menggunakan kompres dingin, mengoleskan lidah buaya, atau menggunakan minyak kelapa yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Namun, jika gejala seperti gatal pada anak berair atau muncul luka yang sulit sembuh, konsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai.

Masalah gatal pada kulit anak yang menyerupai biduran atau ruam, sering kali disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, udara, atau bahan tertentu seperti detergen. Bentol merah besar keras dan gatal pada anak biasanya memerlukan perhatian lebih, terutama jika disertai demam atau pembengkakan di area lain tubuh.

Kondisi gatal seperti ini bisa menjadi tanda adanya kondisi serius yang memerlukan pemeriksaan medis. "Biasanya gatal pada anak disebabkan dari dermatitis atopik, terutama pada bayi," ungkap IDAI dalam laman official-nya.

Obat gatal pada anak biasanya diberikan sesuai dengan penyebabnya. Biasanya, dokter akan merekomendasikan salep antihistamin, krim kortikosteroid, atau obat anti-jamur jika penyebabnya adalah infeksi.

Di samping itu, Bunda dapat menjaga kebersihan kulit anak dan menghindarkan mereka dari paparan alergen atau iritan menjadi langkah penting dalam mencegah gatal kembali muncul. Dengan memahami berbagai jenis gatal pada anak dan cara mengatasinya, Bunda dapat membantu Si Kecil merasa lebih nyaman dan terhindar dari komplikasi.

Penyebab gatal pada anak?

Gatal pada anak biasanya disebabkan oleh beberapa hal berikut ini yang dikutip dari laman Kemenkes. Simak selengkapnya.

1. Alergi makanan

Alergi makanan sering kali menyebabkan rasa gatal di dalam mulut yang diikuti dengan pembengkakan di bibir, lidah, mata, tenggorokan, atau wajah. Di samping itu, alergi karena makanan juga mengakibatkan ruam merah di kulit, mual, sakit perut, dan diare pada Si Kecil, Bunda. 

2. Eksim

Eksim atau dikenal sebagai dermatitis atopik merupakan kondisi kulit terjadi peradangan yang menyebabkan kemerahan, gatal, kekeringan, dan pecah-pecah. Masalah ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini juga dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. 

3. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak dapat menyebabkan ruam merah dan gatal setelah terkontaminasi dengan suatu benda. Namun, ruam ini tidak menular atau berbahaya tetapi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak-anak, Bunda.

Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti sabun, kosmetik, pewangi, perhiasan, atau tumbuhan. Sebagai upaya mengatasi dermatitis kontak dengan baik, Bunda perlu mengidentifikasi dan mencegah penyebabnya. Jika berhasil mencegahnya, biasanya ruam akan sembuh dalam waktu dua hingga empat minggu. 

Cara mengatasi gatal pada anak secara alami

Mengutip laman Medical News Today, mengatasi gatal pada kulit anak secara alami dapat dilakukan dengan cara berikut ini. Simak selengkapnya.

1. Menthol

Minyak esensial yang ditemukan dalam tanaman keluarga mint atau sering dikenal sebagai menthol dapat mengatasi gatal pada anak, Bunda. Menurut beberapa penelitian, minyak peppermint lebih efektif mengatasi kulit gatal dibandingkan petrolatum setelah dua minggu penggunaan.

Cara penggunaannya pun cukup mudah Bunda, pastikan minyak esensial diencerkan dengan minyak pembawa sebelum digunakan.

2. Mendinginkan rasa gatal

American Academy of Dermatology menyarankan "Cara terbaik dalam meredakan kulit yang gatal dengan mengompres menggunakan kain basah yang dingin atau kompres es pada bagian yang gatal selama 5 sampai 10 menit," ungkapnya dikutip dari laman Medical News Today.

Hal ini membantu mengurangi peradangan yang mempengaruhi pada rasa gatal. Alternatif lainnya yaitu dengan menyimpan krim dan losion pelembab di dalam lemari es. Melalui proses ini, tentunya akan memastikan mereka memiliki efek pendinginan langsung ketika mengoleskannya ke kulit.

3. Oatmeal koloid

Oatmeal koloid merupakan oatmeal halus yang larut dalam air dan membentuk lapisan pelindung pada kulit untuk mengunci kelembapan, meredakan kekeringan, serta gatal pada kulit anak. Dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi, oatmeal ini juga mengurangi iritasi kulit. Jenis obat alami ini terdapat dalam bentuk krim, losion, atau bubuk untuk mandi Si Kecil. 

4. Cuka sari apel

National Psoriasis Foundation (NPF) mengatakan, "Cuka sari apel sangat efektif untuk meredakan kulit kepala yang gatal," ujarnya dikutip dari laman Medical News Today.

NPF merekomendasikan cuka diencerkan 1 banding 1 dengan air, dioleskan ke kulit kepala, dibiarkan kering, lalu dibilas dengan air hangat. Bunda dapat menghindari penggunaan jika kulit anak terluka atau berdarah karena menyebabkan sensasi terbakar.

5. Soda kue

Menurut penelitian, soda kue merupakan pengobatan yang efektif untuk berbagai kondisi kulit yang disebabkan oleh jamur, dan menyebabkan rasa gatal karena soda kue memiliki sifat antijamur. NEA menyarankan menambahkan 1/4 cangkir soda kue ke air hangat untuk mandi atau membuat pasta untuk dioleskan langsung ke area gatal pada anak.

Kapan harus ke dokter bila gatal pada anak tak kunjung sembuh?

Mengutip laman Health 360, Bunda perlu menghubungi dokter apabila gatal pada anak tak kunjung sembuh dan disertai dengan gejala berikut ini. Simak selengkapnya.

  • Ruam yang tidak membaik setelah beberapa hari atau dengan obat bebas
  • Demam disertai ruam
  • Nyeri saat buang air kecil disertai ruam
  • Ruam berbentuk kupu-kupu di hidung dan pipi
  • Usia di bawah enam bulan
  • Memar tanpa penyebab cedera
  • Ruam menyerupai mata banteng atau berbentuk oval
  • Ruam lebih parah di lipatan kulit
  • Ruam meluas disertai pembesaran dan nyeri kelenjar getah bening
  • Ruam tanpa kemerahan
  • Gatal-gatal atau pembengkakan di mulut atau wajah
  • Nafsu makan anak menurun
  • Perubahan atau kesulitan bernapas
  • Ruam merah, bengkak, basah, berkerak, melepuh, atau mengeluarkan cairan
  • Ruam mengelupas yang terlokalisasi di telapak tangan atau kaki
  • Ruam dengan kulit mengelupas, seperti mata atau di dalam mulut atau area vagina. 

Jenis penyakit kulit pada anak yang sering terjadi

Mengutip laman Kemenkes, berikut jenis-jenis penyakit kulit pada anak yang sering terjadi. Simak selengkapnya.

1. Ruam popok (diaper dermatitis)

Kondisi pantat atau lipatan paha bayi yang bersentuhan dengan pospak berwarna kemerahan kemudian memunculkan ruam pada kulit bayi atau sering disebut ruam popok. Biasanya terjadi karena iritasi akibat kontak dengan popok atau terlalu lama kontak langsung dengan urine atau feses bayi. 

2. Kerak kepala bayi (cradle cap)

Dermatitis seboroik merupakan penyakit kulit yang dianggap sebagai jenis dermatitis kronis karena bersifat jangka panjang pada kulit kepala bayi. Kondisi kulit ini sering dikenal dengan cradle cap pada bayi. Pada dasarnya, masalah kulit ini menyebabkan kulit kepala bayi memerah dan mengalami ruam dengan bercak bersisik yang terasa gatal. 

3. Eksim

Eksim atau dikenal sebagai dermatitis atopik merupakan kondisi kulit terjadi peradangan yang menyebabkan kemerahan, gatal, kekeringan, dan pecah-pecah pada kulit anak. Masalah ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini juga dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. 

4. Campak

Campak merupakan masalah kulit yang akut dan dapat menular dari orang lain, masalah ini disebabkan oleh virus. Biasanya menyerang anak-anak dari gejala ringan sampai sedang. Cara penularannya pun cukup cepat dari orang ke orang melalui droplet atau melalui air borne.

Mengutip laman Cleveland Clinic, berikut jenis-jenis penyakit kulit pada anak yang sering terjadi. Simak selengkapnya.

5. Kutil

Kutil adalah pertumbuhan pada kulit yang disebabkan oleh jenis virus human papillomavirus (HPV). Terdapat berbagai jenis kutil, seperti kutil plantar, kutil biasa, dan kutil datar. Meski kutil sering sulit dihilangkan, Bunda dapat melakukan metode pengobatan yang dapat membantu mengatasinya.

6. Cacar air

Pada umumnya, cacar air terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Akan tetapi, pada beberapa kasus, masalah ini juga dapat terjadi pada orang dewasa. Bahkan gejala yang terjadi pada orang dewasa cenderung lebih berat dari anak-anak

Cacar air, atau varisela, disebabkan oleh virus Varicella zoster dan umumnya sembuh sendiri. Biasanya, seseorang hanya mengalaminya sekali seumur hidup. Meski begitu, kemungkinan masalah ini terjadi lebih dari sekali tetap ada.

7. Impetigo

Impetigo merupakan infeksi kulit menular yang terjadi pada bayi dan anak-anak. Masalah ini ditandai dengan munculnya bercak merah dan lepuhan pada area kulit, terutama pada bagian wajah, tangan, dan kaki. Infeksi yang terjadi akibat impetigo dapat menyerang kulit anak yang sehat atau sering disebut impetigo primer.

8. Biang keringat

Biang keringat biasanya dikenal dengan sebutan miliaria. Biang keringat merupakan kelainan kulit yang disebabkan adanya sumbatan pada saluran kelenjar keringat atau kelenjar ekrin. Pada umumnya, kondisi kulit anak akan mengalami ruam kecil kemerahan.

9. Pityriasis alba

Pityriasis alba merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan bercak kemerahan berbentuk oval atau bulat melalui penyebaran yang tidak teratur. Meski mirip panu, namun pityriasis alba berbeda karena termasuk eksim yang diduga terkait dermatitis atopik, bukan infeksi jamur. Kondisi ini tidak menular dan dapat hilang dalam beberapa minggu, meski terkadang dapat bertahan bertahun-tahun.

Demikian ulasan tentang gatal pada anak, penyebab dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online