TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Muhammad Sarmuji optimistis kader dari partai berlambang pohon beringin itu akan mendapat delapan kursi menteri di kabinet Prabowo Subianto dalam pemerintahan mendatang.
Sarmuji menuturkan hal itu karena melihat ada delapan kader Partai Golkar yang sudah dipanggil Prabowo. Pada Senin, 14 Oktober 2024, sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi calon menteri dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
“Kan bisa dihitung itu, yang kemarin datang sudah bisa dihitung itu,” kata Sarmuji di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.
Dia pun meyakini delapan orang kader Golkar yang dipanggil presiden terpilih Prabowo akan menjadi menteri. Meski demikian, hal itu akan resmi ditetapkan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden pada Ahad, 20 Oktober nanti.
“Yang dipanggil kemarin delapan, tetapi nggak tahu nanti jadinya. Kalau yang dipanggil kemarin itu sepertinya akan jadi seperti itu. Sepertinya," kata anggota DPR RI tersebut.
Delapan kader Partai Golkar yang sudah dipanggil Prabowo adalah ketua umum Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, Meutya Hafid, Dito Ariotedjo, Maman Abdurrahman, dan Wihaji.
Kader Partai Golkar yang menjadi calon menteri itu juga sudah mengikuti agenda pembekalan di kediaman Prabowo, kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 16 Oktober, kecuali Bahlil Lahadalia yang tidak hadir karena menghadiri ujian disertasi program doktornya di Universitas Indonesia (UI).
Kata Bahlil Soal Jatah Menteri Golkar di Kabinet Prabowo
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan partainya menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih Prabowo Subianto soal jatah menteri pada kabinet pemerintahan mendatang. Bahlil mengungkapkan hal itu setelah menghadiri acara Repnas National Conference di Jakarta pada Senin, 14 Oktober 2024.
“Kita semua serahkan kepada Pak Prabowo,” kata Bahlil. Dia tidak menyebutkan jatah menteri yang didapatkan Partai Golkar pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.