Kata Ketua DPD Sultan Najamudin Soal Banyaknya Menteri di Kabinet Prabowo

1 month ago 8

TEMPO.CO, JakartaPresiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 49 calon menteri dalam kabinet mendatang ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024. Esok harinya, dia memanggil 59 orang calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan. Sehingga, Prabowo telah memanggil total 108 tokoh yang akan membantunya di pemerintahan mendatang.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah atau DPD RI Sultan Najamudin menilai banyaknya menteri dalam kabinet Prabowo mendatang untuk memastikan terwujudnya stabilitas politik dan persatuan nasional.

Sultan, yang ikut dipanggil oleh Prabowo, mengatakan bangsa Indonesia terlalu besar dan kompleks untuk diurus oleh satu atau dua kelompok, sehingga Prabowo merasa harus melibatkan lebih banyak putra-putri terbaik bangsa, dengan mempertimbangkan banyak variabel, baik latar belakang pendidikan, pengalaman, kewilayahan, dan afiliasi politik.

“Karena secara teori, dalam sistem presidensial tidak dikenal istilah koalisi apalagi oposisi politik,” ujar Sultan dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis, 17 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.

Karena itu, dia mengapresiasi langkah Prabowo yang berani melakukan terobosan dan transformasi pemerintahan dengan menempatkan banyak orang untuk memimpin kementerian dan lembaga negara.

Menurut dia, kabinet Prabowo memiliki visi dan filosofi pembangunan nasional yang solid dan komprehensif. Dengan demikian, kata dia, tidak tepat apabila jumlah kementerian dan komposisi susunan kabinet Prabowo dikatakan gemuk.

Dia menyebutkan sempat berdiskusi secara pribadi hampir satu jam dengan Prabowo membahas kabinet di pemerintahan mendatang. “Pak Prabowo memiliki caranya sendiri, yang saya kira sangat baik untuk menata pemerintahan yang tertib dan merekrut para menteri atau wakil menteri bertanggung jawab,” tuturnya.

Sultan berharap, dengan komposisi kabinet yang kuat, solid, berintegritas, dan profesional, akan terbentuk pemerintahan yang mampu bekerja secara otomatis (autopilot).

Dengan begitu, kata dia, Prabowo nantinya bisa lebih banyak mengambil posisi strategis di panggung global, di mana diplomasi internasional Indonesia yang sudah cukup baik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus ditingkatkan hingga mencapai puncak tertinggi agar bangsa Indonesia disegani dunia.

Kabinet Gemuk Berisiko Membebani Anggaran Negara

Sejumlah pegiat dan akademisi menyoroti rencana Prabowo mengoperasikan banyak kementerian pada kabinet pemerintahannya mendatang. Presiden terpilih itu disebut bakal mengoperasikan lebih dari 40 kementerian.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online