TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengusulkan Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan. DPR menggelar rapat paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024, untuk mengesahkan pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN yang baru.
Analis politik dan isu intelijen Boni Hargens berpendapat penunjukan Herindra sebagai Kepala BIN yang baru adalah langkah strategis untuk memperkuat agenda pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
“Beliau (Herindra) seorang jenderal militer yang memiliki kompetensi dan kapabilitas memadai untuk memimpin institusi telik sandi yang menjadi koordinator dari seluruh komunitas intelijen di Indonesia,” kata Boni dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024.
Menurut dia, pengalaman Herindra sebagai perwira tinggi militer menjadi modal besar untuk memimpin institusi BIN. Herindra, kata dia, juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Prabowo. Dia menilai kedekatan itu menjadi jaminan loyalitas yang tak diragukan lagi terhadap presiden baru sebagai end user dalam proses diseminasi informasi intelijen.
“Saya yakin, kemajuan institusi BIN yang sudah dilakukan Pak Budi Gunawan selama 8 tahun terakhir terus meningkat di tangan Kepala BIN baru,” ujarnya.
Dalam konteks dinamika global yang semakin dinamis dan konfliktual, Boni mengatakan menuntut kesiapan negara dalam merespons segala bentuk ancaman yang datang dari luar. Karena itu, BIN adalah tulang punggung dalam menjamin keamanan nasional dalam kerangka kolaborasi dan koordinasi lintas sektoral dengan institusi lain yang relevan.
Dinamika domestik juga akan cukup kompleks pada tahun-tahun yang akan datang dalam segala matra. “Intelijen adalah mata dan telinga terbaik dari negara. Deteksi dini dan cegah dini adalah tugas utama intelijen,” ucapnya.
Analis Menilai Herindra Sosok yang Tepat Memimpin BIN
Adapun analis intelijen pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, menilai penunjukan Herindra sebagai Kepala BIN adalah langkah yang tepat karena memiliki pengalaman militer yang cukup.
“Herindra, dengan latar belakang yang panjang di Kopassus (Komando Pasukan Khusus) dan Kementerian Pertahanan, saya kira adalah sosok yang tepat untuk mengembangkan BIN ke depan,” kata Ngasiman di Jakarta pada Rabu.