Kenali Jenis-jenis Seni Tari Beserta Penjelasannya yang Perlu Diketahui

3 days ago 10

Tari merupakan salah satu karya seni Indonesia yang otentik dan beragam. Gerakannya melibatkan kordinasi anggota tubuh yang harmonis dengan irama musik. Dalam seni tari, setiap gerakan memiliki makna tersendiri yang sering kali berkaitan erat dengan budaya dan tradisi masyarakat di mana tari tersebut berkembang.

Tidak hanya menjadi hiburan, tari juga memiliki berbagai fungsi yang bermakna, seperti sebagai sarana ritual, upacara adat, ekspresi emosional, dan bahkan sebagai media pendidikan. Dengan memahami pengertian tari dan berbagai jenis-jenis tari, Si Kecil dapat melihat betapa pentingnya peran tari dalam kehidupan masyarakat.

Pada umumnya, tari dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan tujuannya. Ada jenis tari tradisional yang tumbuh dari budaya asli suatu daerah, sehingga mencerminkan kearifan lokal dan diwariskan secara turun-temurun.

Tari tradisional sering kali berkaitan dengan nilai-nilai filosofis dan digunakan dalam upacara-upacara adat, seperti tari Pendet dari Bali atau tari Saman dari Aceh. Fungsi dari tari tradisional untuk memperkuat identitas budaya dan menunjukkan keberagaman tradisi yang dimiliki oleh suatu bangsa. Selain itu, jenis tari ini turut menjadi sarana untuk melestarikan warisan budaya kepada generasi muda.

Berbeda dengan tari tradisional, ada juga jenis tari kreasi yang berkembang sebagai bentuk kreativitas modern dalam seni tari. Tari kreasi lahir dari perpaduan antara unsur-unsur tradisional dengan inovasi gerakan dan musik yang lebih modern. Jenis tari kreasi lebih bebas dalam berekspresi, sehingga menciptakan gerakan-gerakan yang unik dan berbeda dari tradisi.

Apa itu seni tari?

Seni tari adalah ungkapan ekspresi gerak tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras dengan gending sebagai pengiring. Tari juga merupakan perwujudan suatu bentuk karya seni yang konkret serta memerlukan proses panjang untuk mempelajari dan memahaminya dikutip dari buku Mengenal Seni Tari Indonesia oleh Muryanto, S.Pd.

Seni tari tentunya mengandung unsur gerak, artistik, estetika, ritme, ruang, tujuan atau maksud. Hal ini dapat disimpulkan bahwa seni tari adalah ekspresi jiwa yang diungkapkan dalam bentuk ritmis indah, mengandung unsur yang mampu mengungkapkan nilai keindahan dan keharmonisan dengan perpaduan gerak ekspresif. 

Unsur-unsur utama seni tari

Mengutip buku Paradigma Pendidikan Praktis dalam Pembelajaran Seni Tari untuk Anak di Sekolah Dasar oleh Nur Fajrie, dkk. menjelaskan mengenai unsur-unsur utama seni tari. Simak selengkapnya.

1. Wiraga (raga)

Wiraga menekankan pada penguasaan gerakan fisik yang terkoordinasi, luwes, dan ekspresif, sehingga menjadi dasar bagi seorang penari untuk menyampaikan cerita, emosi, dan makna dari tarian tersebut. Unsur wiraga berfokus pada kemampuan penari menggerakkan tubuhnya secara harmonis dengan irama musik serta sesuai dengan karakter atau tema tarian.

Pada dasarnya, wiraga terdiri dari gerakan-gerakan yang spesifik, tergantung pada jenis tari yang dibawakan. Setiap gerakan dalam wiraga memiliki pola dan teknik tertentu yang harus dikuasai oleh penari untuk bisa membawakan tarian dengan benar. Melalui wiraga, penari menunjukkan keterampilan teknis dan pemahaman mendetail tentang gerakan tubuh yang menjadi ciri khas dari tarian tersebut. 

2. Wirama (irama)

Dalam seni tari, wirama berperan untuk menjaga harmoni antara gerakan penari dan musik sehingga menciptakan keselarasan yang membuat tarian lebih hidup dan enak ditonton. Wirama membantu mengatur kapan gerakan tertentu harus dipercepat atau diperlambat, untuk menciptakan variasi tempo yang menambah dinamika pada tarian.

Wirama juga memungkinkan tarian untuk berkomunikasi dengan penonton melalui emosi dan suasana. Ketika tempo berubah dari cepat ke lambat, wirama mengarahkan penari untuk menyesuaikan energi dan intensitas gerakan. Dalam tari tradisional Indonesia, seperti tari Jaipong dari Sunda atau tari Kecak dari Bali, wirama berfungsi untuk memberikan tekanan pada gerakan tertentu dan mengikuti alunan musik gamelan yang menjadi ciri khas masing-masing tari. 

3. Wirasa (rasa)

Wirasa merupakan unsur yang berfungsi untuk menyampaikan cerita, suasana, dan emosi, seperti kebahagiaan, kesedihan, keberanian atau kelembutan kepada penonton. Melalui wirasa, penari mampu menciptakan hubungan emosional dengan penonton, sehingga menjadi tarian lebih hidup dan bermakna.

Dalam tarian kelompok, wirasa juga perlu diselaraskan di antara para penari untuk menciptakan kesatuan emosional yang utuh. Keselarasan ini membuat tarian menjadi lebih harmonis dan membuat penonton merasakan pesan yang ingin disampaikan. Dengan begitu, wirasa merupakan aspek yang memberi kekuatan pada sebuah tarian, bukan hanya sekadar gerakan tubuh, tetapi juga media ekspresi seni yang penuh makna. 

4. Wirupa (ekspresi)

Dalam seni tari, wirupa adalah unsur utama yang mencakup tampilan fisik penari, khususnya bagaimana ekspresi wajah, postur, dan gerakan tubuh menyampaikan emosi atau karakter dalam sebuah tarian.

Wirupa sering kali berperan sebagai media untuk mengekspresikan pesan emosional yang mendalam, sehingga penonton dapat merasakan apa yang ingin disampaikan oleh penari. Melalui wirupa, penari menunjukkan perasaan yang sesuai dengan tema tarian, seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, atau kelembutan, sehingga tarian terasa hidup dan bermakna.

Selain ekspresi wajah, wirupa juga melibatkan postur tubuh dan cara gerakan dilakukan. Kombinasi antara ekspresi wajah dan postur tubuh yang tepat membantu membentuk keseluruhan suasana yang ingin ditampilkan dalam tarian. Wirupa yang selaras dengan tema dan ritme (wirama) menciptakan tarian yang utuh dan penuh makna.

Unsur-unsur pendukung seni tari

Mengutip buku Apresiasi Seni: Seni Tari & Seni Musik 3; SMA Kelas XII, berikut unsur-unsur pendukung seni tari untuk dipelajari Si Kecil. Simak selengkapnya.

1. Tata busana atau kostum

Busana berfungsi untuk mendukung penampilan penari dalam memainkan suatu peran. Tanpa busana yang sesuai dengan karakter perannya, tidak akan ada kesesuaian antara ukuran tubuh penari, kostum, dan tema tari.

2. Tata rias

Tata rias adalah suatu dandanan atau cara menggunakan make up (misalnya bedak, lipstick, sinwit atau zat pewarna) yang digunakan untuk merias wajah. Penggunaan tata rias bertujuan untuk mendukung karakter penari yang disesuaikan dengan tema tari. 

3. Tata musik

Musik digunakan untuk mendukung suasana tari sebagai iringan ritmis, yaitu mengiringi tari sesuai dengan ritmis geraknya. Tata musik dapat menggunakan kaset atau iringan secara langsung (live).

4. Panggung dan properti

Panggung merupakan tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan tari. Dalam panggung pertunjukan tari diperlukan properti untuk mendukung sajian pementasan tari yang disesuaikan dengan tema tari dan keinginan dari penata tari sehingga tujuan penata tari tercapai.

5. Tema

Tema memberikan arah pada pembuatan gerakan, kostum, musik, dan ekspresi penari sehingga keseluruhan tarian dapat menyampaikan pesan atau cerita yang jelas kepada penonton. Dalam tari tradisional maupun tari kontemporer, tema sering kali berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti alam, cinta, kebudayaan, spiritualitas, perjuangan, atau kisah-kisah mitologi dan legenda. 

Fungsi seni tari

Mengutip buku Pendidikan Seni Tari oleh Taat Kurnita Yeniningsih, seni tari terdiri dari tiga fungsi yang dapat dipelajari Si Kecil. Simak selengkapnya.

1. Tari sebagai sarana upacara

Seni tari sering kali digunakan untuk berhubungan dengan alam ghaib. Pada dasarnya, upacara dilaksanakan untuk memperoleh keselamatan, ketentraman, dan kehidupan yang lebih baik. Selain itu, dijauhkan dari segala sesuatu yang merugikan.

2. Tari sebagai hiburan

Tari-tarian sebagai hiburan dilakukan karena anggapan masyarakat bahwa tari digunakan sebagai ungkapan rasa kegembiraan di dalam kehidupan dan pergaulan hidup sehari-hari, sehingga sifat dari tari ini menyenangkan.

3. Tari sebagai pertunjukan

Tari sebagai pertunjukan adalah bentuk ekspresi seni yang disajikan di depan penonton dengan tujuan menghibur, menginspirasi atau menyampaikan pesan tertentu. Dalam konteks ini, tidak hanya berfungsi sebagai gerakan tubuh, tari juga sebagai alat komunikasi yang melibatkan berbagai unsur pendukung, seperti kostum, musik, properti, dan pencahayaan, untuk menciptakan suasana yang mendalam.

Jenis seni tari

Seni tari terbagi dalam 2 jenis berdasarkan jumlah penari dan genre yang dikutip dari buku Seni dan Budaya. Simak selengkapnya.

Tari yang Berdasarkan Pada Jumlah Penari

Simak ulasannya sebagai berikut:

1. Tari Tunggal (Solo)

Tari tunggal merupakan tari yang penampilannya dibawakan oleh seorang penari. Tari ini menampilkan ekspresi perseorangan, dapat dibawakan oleh seorang pria maupun wanita.

2. Tari Berpasangan (Duet)

Tari berpasangan adalah bentuk tarian yang dilakukan oleh dua orang penari secara bersama-sama, digambarkan pada gerakan mereka yang saling melengkapi untuk menciptakan harmoni dan keindahan. Dalam tarian duet, penari tidak hanya fokus pada gerakan pribadi tetapi juga harus menjaga koordinasi dengan pasangannya, sehingga tercipta keserasian dalam tempo, ritme, dan ekspresi. 

3. Tari Kelompok (Group)

Tari kelompok adalah bentuk tarian yang melibatkan lebih dari dua orang penari yang tampil secara bersama-sama untuk membawakan gerakan yang serasi dan terstruktur. Dalam tari kelompok, kerjasama dan kekompakan sangat dibutuhkan untuk memunculkan keselarasan dalam tarian tersebut, karena setiap penari harus mengikuti ritme dan pola gerakan yang sama agar tarian terlihat harmonis dan sinkron. 

Mengutip buku Paradigma Pendidikan Praktis dalam Pembelajaran Seni Tari untuk Anak di Sekolah Dasar oleh Nur Fajrie, dkk. terdapat jenis tari berdasarkan genre. Simak selengkapnya.

Tari yang Berdasarkan Genre

Simak ulasannya sebagai berikut:

1. Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan jenis tari yang diwariskan dari generasi ke generasi dan memiliki makna serta nilai budaya yang mendalam. Biasanya, tari ini mencerminkan kebudayaan, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat setempat. Gerakan dalam tari tradisional cenderung mengikuti pola yang telah ditentukan dan tidak banyak bereksperimen, sehingga memiliki karakteristik yang khas dan unik.

Misalnya Tari Kecak dari Bali yang menggambarkan kisah Ramayana, Tari Saman dari Aceh yang menampilkan kesatuan dan kebersamaan, serta Tari Jaipong dari Jawa Barat yang menonjolkan gerakan yang energik dan ritmis. Tari tradisional sering kali dipentaskan dalam upacara adat, perayaan, dan acara budaya sebagai bentuk pelestarian warisan budaya. 

2. Tari Kotemporer

Tari kontemporer adalah genre tari yang lebih modern dan sering kali mengeksplorasi berbagai bentuk gerakan yang bebas dan kreatif. Dalam tari kontemporer, penari diberi kebebasan untuk berekspresi, baik melalui teknik tari yang beragam maupun pemanfaatan ruang dan waktu yang lebih fleksibel.

Jenis ini sering kali menggabungkan berbagai elemen dari tari tradisional, seni teater, dan bahkan seni visual, sehingga menciptakan pengalaman yang multidimensional. Tari kontemporer dapat menyampaikan beragam tema, mulai dari isu sosial hingga eksplorasi emosi manusia. Contoh tari kontemporer di Indonesia adalah karya-karya koreografer seperti Eko Supriyanto dan Namarina yang sering menampilkan gerakan yang inovatif dan penuh ekspresi. 

3. Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru merupakan bentuk tari yang diciptakan dengan menggabungkan elemen dari berbagai genre tari, baik tradisional maupun kontemporer, untuk menghasilkan sesuatu yang segar dan inovatif. Jenis tarian ini sering kali muncul sebagai respons terhadap perkembangan zaman dan perubahan sosial, mencerminkan dinamika budaya dan nilai-nilai masyarakat saat ini.

Tari kreasi baru memanfaatkan gerakan, kostum, musik, dan elemen lain yang tidak terbatas pada tradisi, sehingga para penata tari dan penari untuk berimajinasi dan bereksperimen lebih jauh. Contoh tari kreasi baru di Indonesia dapat dilihat pada pertunjukan yang menggabungkan tari tradisional dengan musik modern, seperti perpaduan Tari Piring dengan alunan musik pop, sehingga menciptakan daya tarik baru bagi penonton dan pelestarian budaya. 

Itulah jenis-jenis tari beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat untuk pengetahuan Si Kecil, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online