Ketahui Posisi Mulut dan Lidah Bayi yang Benar

1 day ago 8

Jakarta -

Menyusui sering kali dikeluhkan para Bunda terasa menyakitkan. Yuk, ketahui posisi mulut dan lidah bayi yang benar saat menyusui agar Bunda merasa nyaman.

Berbagai posisi menyusui memang dapat dicoba sesuai kenyamanan masing-masing ibu. Apa pun yang Bunda pilih, tentunya hal tersebut dapat membuat bayi menempel dan menyusu dengan baik. Sehingga Bunda perlu memposisikan bayi agar dengan Bunda dan dapat menyusu dengan sempurna.

Secara alami, bayi memiliki naluri alami yang memungkinkan mereka menemukan payudara sejak lahir dengan sedikit atau tanpa bantuan dari siapa pun. Perilaku naluriah ini meliputi menjulurkan lidah, memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain, menggeliat, menemukan dan menggenggam puting, menempel pada payudara, serta menyusui, seperti dikutip dari laman Breastfeeding.

Dengan naluri alamiahnya tersebut, Bunda dapat membiarkan bayi menemukan jalan mereka sendiri ke payudara. Inilah yang disebut baby-led attachment. Banyak ibu menggunakan metode ini sambil berbaring dalam posisi berbaring ketika menyusui.

Selain itu, Bunda juga dapat memilih memposisikan bayi dengan cara yang sesuai dan membuat bayi menempel dengan sempurna. Terkadang disebut dengan mother-led attachment.

Perhatikan posisi dan perlekatan yang benar

Terlepas dari apa pun posisi menyusui yang Bunda pilih, Bunda harus merasa nyaman dengan punggung dan kaki. Saat menyusuinya, buka gendongan bayi dan peluk erat bayi sehingga dadanya menyentuh dada Bunda.

Dalam posisi ini, bayi akan lebih mudah diposisikan jika lengannya bebas dan tak terbungkus rapat. Namun, jika bayi sangat gelisah atau tangannya menyentuh puting susu yang sakit, Bunda dapat mencoba menggunakan gendongan yang lebih ringan.

Pastikan kepala, bahu, dan punggung bayi berada dalam garis lurus dan menghadap tubuh Bunda. Selain itu, kepalanya akan berada pada ketinggian yang sama dengan payudara Bunda dengan posisi mulut dan hidungnya sejajar dengan puting susu. Tubuhnya berada lebih rendah dari kepalanya, dan sering kali terselip di bawah payudara Bunda yang lain.

Berikan waktu pada bayi untuk menunjukkan isyarat menyusu dan membuka mulutnya. Jika Bunda mendekatkan bayi ke payudara dan menyentuh atau mengusap bibirnya dengan lembut dengan puting atau sisi bawah areola Bunda, ini dapat mendorongnya untuk membuka mulutnya lebar-lebar.

Saat bayi membuka mulutnya lebar-lebar, lidahnya akan turun dan maju. Arahkan puting susu ke langit-langit mulut bayi. Hal ini mendorong bayi untuk menarik puting susu ke dalam dan cukup jauh ke dalam mulutnya. Rahang bawah atau dagu bayi harus menyentuh payudara Bunda terlebih dahulu, pada areola, jauh di bawah puting susu. Saat mulut bayi menutup payudara, ia akan menyusu dalam jumlah banyak.

Ketika bayi  mulai menempel dan mengisap, cobalah untuk merilekskan bahu untuk membantu refleks pengeluaran ASI dan membuat Bunda merasa nyaman. Gerakkan tangan, pergelangan tangan, dan lengan Bunda agar berada dalam posisi yang lebih rileks, jika perlu, selama bayi tetap menempel erat pada tubuh.

Penggunaan bantal dapat membantu sebagian ibu tetapi dapat menyulitkan ibu lainnya untuk memposisikan bayi dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu diperiksa jika Bunda menggunakan bantuan bantal. Salah satunya yakni berhati-hati agar bantal dapat ditempatkan sejajar dengan payudara atau tepat di bawahnya, tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu rendah atau Bunda mungkin akan membungkuk.

Teruslah menggendong bayi dengan lengan (atau bersandar pada tubuh) dan bukan di atas bantal. Jika bayi berbaring langsung di atas bantal, akan sulit untuk menjaganya agar tetap dekat. Bayi harus tetap menempel di dada, bukan berbaring di atas bantal dengan kepala di samping.

Bagaimana posisi mulut dan lidah bayi yang benar saat menyusu?

Perlekatan yang baik saat menyusui yakni ketika bayi dapat menempel pada payudara Bunda ketika menyusu. Banyak orang berasumsi bahwa ini terjadi secara alami tetapi sebenarnya ini merupakan keterampilan yang perlu Bunda dan bayi pelajari bersama.

Perlekatan yang baik nantinya dapat membantu mencegah puting susu sakit dan pecah-pecah. Sehingga, penting bagi Bunda untuk melakukannya dengan benar, seperti dikutip dari laman Nhs.

Jika memungkinkan, cobalah untuk menyusui bayi saat Bunda berdua rileks dan nyaman. Bayi akan memberi tahu Bunda bahwa mereka lapar dengan melakukan hal-hal seperti:

1. Mengisap kepalan tangan.
2. Menjilat bibir.
3. Menggeliat dan membuka mulut.
4. Dorong bayi untuk menyusu sepenuhnya dari setiap payudara. Ini akan membantu mereka mendapatkan ASI yang lebih berlemak yang keluar menjelang akhir menyusui.

Agar perlekatan bayi ke payudara melekat dengan sempurna, berikut ini panduannya ya, Bunda:

1. Pegang seluruh tubuh bayi dengan posisi hidungnya sejajar dengan puting susu.

2. Biarkan kepala bayi sedikit condong ke belakang sehingga bibir atasnya dapat menyentuh puting susu. Ini akan membantu bayi membuat mulut yang lebar dan terbuka.

3. Saat mulut bayi terbuka lebar, dagunya harus dapat menyentuh payudara terlebih dahulu, dengan kepalanya condong ke belakang sehingga lidahnya dapat mencapai payudara sebanyak mungkin.

4. Dengan dagu bayi menyentuh payudara Bunda dengan kuat dan hidungnya bersih, mulutnya harus terbuka lebar. Bunda akan melihat lebih banyak kulit puting yang lebih gelap di atas bibir atas bayi daripada di bawah bibir bawahnya. Pipi bayi akan terlihat penuh dan bulat saat mereka menyusu.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online