Lima Abad Kota Jakarta, Berbenah Menjadi Kota yang Lebih Maju

1 month ago 22

INFO NASIONAL - Kota Jakarta bisa dikembangkan menjadi lebih maju lagi mengingat secara historis memiliki warisan budaya dan peninggalan sejarah yang menarik, culinary offering, sister cities, business commercial hub, serta political engagement. Ini membuat Jakarta berpotensi untuk bisa lebih maju lagi dibanding kota-kota lain di dunia.

Presiden Direktur A.T. Kearney Shirley Santoso dalam acara talkshow bertajuk “Jakarta Kota Global: Sejarah dan Cita-Cita" yang digelar Tempo Media Group di Museum Bahari, Jakarta Utara, Jumat, 22 November 2024, mengatakan berdasarkan global city index, dari 2015 sampai dengan 2024 peringkat Jakarta menurun 20 tingkat. “Walaupun peringkatnya turun, tapi itu bukan indeks yang statis,” ujarnya. 

Karenanya, menurut Shirley, Jakarta sangat mungkin untuk naik peringkat dengan mencontoh kota-kota lain di dunia yang memiliki banyak program luar biasa untuk menaikkan peringkat mereka. Dia mencontohkan seperti Shanghai yang bisa naik 20 peringkat. “Nah, jadi ini memang PR buat Jakarta,” katanya.

Untuk bisa seperti Shanghai, menurutnya, Jakarta harus memperbaiki beberapa indikator. Disebutkan, kalau dilihat indikator  yang turunnya paling banyak adalah dari sisi human experience dan information exchange. Sementara, lanjutnya, dari sisi peran Jakarta sebagai business commercial hub itu turunnya sedikit sekali. “Ini disebabkan karena Jakarta adalah kontributor yang luar biasa ke perekonomian Indonesia. Saat ini GDP contribution dari Jakarta sekitar 17 persen. Nah, ini potensi yang kita bisa sebenarnya garap di Jakarta,” tuturnya.

Dari sisi cultural experience, kata Shirley, Jakarta  malah meningkat. “Nah, ini yang saya bilang potensinya luar biasa bagaimana kita bisa memaksimalkan museum, visual performing arts dan sebagainya. Ini potensi yang tentunya kita bisa kembangkan di Jakarta,” ucapnya.

Selain Shanghai, Jakarta juga bisa mencontoh apa yang dilakukan Bangkok dan Tokyo dalam menaikkan rating mereka. “Kalau Tokyo, mereka selalu Top 5. Nah, ini yang juga kita lihat bisa sebagai salah satu contoh layak buat Jakarta. Karena mereka juga historinya sama dengan Jakarta sebagai urban sprawling city,” katanya.

Narasumber lainnya, ekonom INDEF, Andry Satrio Nugroho, mengatakan untuk menjadi kota global, sebelum meniru apa yang dilakukan Tokyo, sebaiknya Jakarta meniru Bangkok terlebih dulu. “Sebelum Tokyo, kita bisa mendorong ke Bangkok dulu. Itu menurut saya salah satu hal yang cukup visible terkait dengan bagaimana mampu menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.

Dia juga sependapat dengan apa yang disampaikan Shirley terkait dengan cultural interaction. “Bagaimana branding dari kota itu tidak terlepas juga dari masalah tourism, tidak terlepas dari masalah budaya. Ini yang harus di-highlight seperti apa,” katanya.

Dan kalau melihat dari Bangkok sendiri, menurutnya, ini salah satu contoh yang sukses bagaimana mereka cukup tinggi branding kotanya sebagai kota yang multietnis dan  multirasial.  “Dan saya rasa Jakarta juga bisa arahnya ke sana dengan komposisi dari suku yang ada di Jakarta yang cukup beragam. Sekarang tinggal bagaimana bisa mendorong agar para investor dari luar Indonesia itu tidak hanya berinvestasi atau menjalankan bisnis di Jakarta saja, tetapi juga berwisata di Jakarta,” ucapnya.

Lanjutnya, ini salah satu PR yang harus dikembangkan di Jakarta. Sebab, katanya, branding kota itu juga salah satu yang penting. “Jakarta itu ingin brandingnya seperti apa sih? Apakah seperti Tokyo, Singapura, atau seperti Bangkok,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Hilmar Farid, sejarawan dan pengamat budaya mengatakan ada peluang yang bisa dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi Jakarta baru ke depan. Salah satunya adalah turis. “Kita punya kota tua dimana ada beberapa peninggalan kolonial di sana yang bisa dikemas untuk mendatangkan para turis ke sana. Wisata kuliner juga banyak di Jakarta dan wisata budaya juga banyak Ini semua bisa kita bangun supaya ini bisa jadi sumber pertumbuhan baru kota Jakarta ke depan,” katanya. (*)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online