Masa Depan Ketahanan Pangan Muna Barat

1 month ago 26

INFO NASIONAL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muna Barat, Sulawesi Tenggara, telah menyelesaikan tahapan pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten pada Rabu, 4 Desember 2024. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Muna Barat, La Ode Darwin dan Ali Basa, dinyatakan unggul telak dengan perolehan 40.310 suara dari perolehan 7.199 suara pada kotak kosong.

Hasil tersebut membuka jalan lebar bagi La Ode Darwin dalam merealisasikan visinya, yakni Muna Barat Tumbuh, Sehat, dan Keren melalui sejumlah program. Salah satu program yang akan berjalan adalah ketahanan pangan. Mulai dari pengolahan lahan pertanian melalui mekanisasi, penetapan produk unggulan daerah, seperti kopi dan rumput laut, serta pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk meningkatkan perekonomian lokal.

La Ode Darwin menjelaskan pentingnya Muna Barat berfokus pada ketahanan pangan. Pertama, karena kabupaten ini memiliki kekayaan alam melimpah. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi padi pada 2023 mencapai 4.052,16 ton. Produksi jagung sebanyak 38.052,50 ton, ubi kayu 5.100 ton, ubi jalar 1.500 ton, dan kacang tanah 906 ton.

Muna Barat juga memiliki hamparan padang rumput yang luas, sehingga cocok untuk pengembangan ternak sapi, kambing, dan unggas. Di sektor perikanan tangkap dan budidaya, kabupaten yang berlokasi di Kepulauan Muna ini dapat memanfaatkan berlimpahnya sumber ikan maupun rumput laut. BPS mencatat budidaya hasil laut pada 2022 mencapai 15.489 ton.

“Kami memiliki potensi alam yang melimpah. Sayangnya, selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas hidup atau kesejahteraan masyarakat,” kata La Ode Darwin yang biasa disapa Bang DW. Sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Namun, pendapatan mereka seringkali belum memadai. Karena itu, dia melanjutkan, dengan menjadikan ketahanan pangan sebagai visi utama, diharapkan kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak dapat meningkat melalui tingginya produktivitas, perluasan akses pasar, dan nilai tambah produk. Selain itu, Bang DW berharap dengan menggenjot ketahanan pangan, maka dapat mengurangi ketergantungan pangan dari luar daerah.

“Terutama beras, telur, dan hasil pangan pokok lainnya yang masih didatangkan dari luar daerah,” ujar pria yang bersekolah hingga SMA di Kusambi, Muna Barat, ini. “Kondisi tersebut menciptakan kerentanan terhadap fluktuasi harga pangan, serta gangguan pasokan, yang pada akhirnya berimbas pada inflasi.” Alasan kedua Bang DW mendorong ketahanan pangan di Muna Barat karena daerah ini sangat kuat di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Sektor pangan juga jadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan pokok, bahkan mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat. Guna meningkatkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Muna Barat akan menerapkan praktik pertanian modern dan ramah lingkungan. “Teknologi menjadi kunci utama, seperti penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, sistem irigasi hemat air, aplikasi berbasis digital untuk panduan tanam, serta sensor tanah untuk memantau kadar air dan nutrisi secara real-time,” tutur Bang DW.

Langkah lain termasuk pemberian benih unggul, penggunaan pupuk hayati, bio-insektisida, serta drone untuk pemetaan lahan dan penyemprotan pestisida. Program ini diperkuat dengan pelatihan berkala, pendampingan teknis, dan dukungan finansial melalui subsidi atau kredit lunak bagi petani.

La Ode Darwin mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum Pilkada 2024 sebagai titik awal untuk memajukan daerah. “Kita menjaga persatuan dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak cucu,” katanya. “Dengan kerja keras, doa, dan gotong royong, saya yakin kita dapat menghadapi segala tantangan dan meraih kesuksesan bersama.”(*)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online