Jakarta -
Posyandu remaja atau yang dikenal juga dengan Posrem merupakan salah satu bentuk pelajaran masyarakat yang dibuat untuk kelompok remaja, Bunda. Kira-kira, apa manfaatnya, ya?
Masa remaja menjadi masa yang penuh dengan tantangan baik dari lingkungan maupun diri anak itu sendiri. Jika 100 persen remaja tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan ini, mereka bisa berakhir dengan masalah kesehatan yang kompleks dan berisiko.
Dengan adanya posyandu remaja, mereka akan mendapatkan penyuluhan serta pendidikan untuk mendapatkan hidup yang sehat. Mereka juga memiliki kesempatan untuk terhindar dari obat-obatan terlarang.
Dikutip dari buku Posyandu Remaja karya Heni Sumastri, S.Pd., M.Kes, dkk, posyandu remaja dibentuk oleh masyarakat desa atau kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan untuk remaja, terutama Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), pelayanan kesehatan reproduksi remaja, serta masalah kesehatan jiwa.
Selain itu, posyandu remaja juga dibentuk untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA, pencegahan penyakit tidak menular, serta mencegah kekerasan pada remaja.
Manfaat kegiatan posyandu remaja
Ada beberapa manfaat dibentuknya posyandu remaja, Bunda. Dikutip dari buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, berikut ini deretannya:
1. Manfaat bagi remaja
Manfaat posyandu remaja bagi remaja itu sendiri adalah sebagai berikut:
- Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktivitas fisik, pencegahan penyakit tidak menular, dan pencegahan kekerasan pada remaja.
- Mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat.
- Aktualisasi diri untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja.
2. Petugas kesehatan
Manfaat posyandu remaja bagi petugas kesehatan adalah sebagai berikut:
- Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat terutama remaja.
- Membantu remaja dalam memecahkan masalah kesehatan spesifik sesuai dengan keluhan yang dialaminya.
3. Pemerintah desa atau kelurahan
Posyandu remaja bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi dalam pemberian pelayanan terpadu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing sektor.
4. Keluarga dan masyarakat
Manfaat posyandu remaja untuk keluarga dan masyarakat adalah berikut ini:
- Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
- Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang memiliki keterampilan hidup sehat.
- Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga bisa belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Contoh kegiatan posyandu remaja
Dalam posyandu remaja, terdapat beberapa kegiatan utama yang harus ada. Berikut contoh kegiatannya dikutip dari buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2018:
1. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
Dalam kegiatan ini, para remaja akan diberikan informasi dan pengetahuan tentang kecerdasan majemuk. Pada kegiatan ini juga, akan ditanamkan 10 kompetensi PKHS, yakni:
- Kesehatan diri
- Empati
- Pengambilan keputusan
- Pemecahan masalah
- Berpikir kritis
- Berpikir kreatif
- Komunikasi efektif
- Hubungan interpersonal
- Pengendalian emosi
- Mengatasi stres
2. Kesehatan reproduksi remaja
Kegiatan ini akan memberikan informasi seputar organ reproduksi remaja, pubertas, proses kehamilan, menstruasi, KB, penyakit menular seksual, infeksi menular seksual, gender, dan pendewasaan usia perkawinan.
Para remaja juga akan mendapatkan informasi tentang HIV dan AIDS yang juga berisi tentang pencegahan serta gejala HIV dan AIDS.
3. Masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Kegiatan ini akan menginformasikan tentang masalah kesehatan jiwa dan NAPZA pada remaja. Pelayanan kesehatan yang diberikan pun berupa skrining masalah psikososial remaja dan konseling masalah kesehatan jiwa serta penyalahgunaan NAPZA.
4. Gizi
Kegiatan ini menjelaskan tentang gizi seimbang bagi remaja serta pencegahan masalah gizi. Misalnya seperti obesitas hingga anemia.
Akan dilakukan juga pengukuran berat badan, tinggi badan, dan nilai status gizi berdasarkan umum. Remaja putri pun akan mendapatkan tablet tambah darah (TTD).
5. Aktivitas fisik remaja
Kegiatan aktivitas fisik yang bisa dilakukan di posyandu remaja antara lain adalah peregangan atau senam sehat bugar bersama-sama. Kegiatan ini bertujuan untuk memicu remaja melakukan aktivitas fisik setiap harinya.
Remaja akan mendapatkan informasi tentang jenis penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, stroke, dan masih banyak lagi. Akan dijelaskan juga dampak dan bahaya penyakit tidak menular serta upaya pencegahan faktor risiko penyakit tidak menular.
7. Pencegahan kekerasan pada remaja
Dalam kegiatan ini, remaja akan mendapatkan informasi tentang faktor risiko kekerasan, dampak, dan pencegahan tindak kekerasan. Untuk mereka yang pernah atau diduga mengalami kekerasan, mereka akan mendapatkan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)