Jakarta -
Penurunan jumlah trombosit pada anak tentu menjadi hal yang mengkhawatirkan untuk Bunda dan Ayah. Jika hal ini terjadi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menaikkan trombosit Si Kecil.
Trombosit merupakan sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Dengan begitu, jika kadarnya rendah atau trombositopenia, anak akan lebih rentan terhadap pendarahan baik yang ringan maupun serius.
Menurut Dokter Spesialis Anak di RS Hermina Jatinegara, dr. Mira Dewita, Sp.A, umumnya trombosit yang normal ada anak sekitar 200.000 atau lebih. Sedangkan trombosit yang rendah ada di bawah angka 100.000.
"Anak dengan kondisi sehat atau normal memiliki nilai trombosit 200.000 atau di atas 200.000, Bunda. Saat anak terkena demam berdarah, trombositnya berada di angka rendah atau di bawah 100.000," tuturnya kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Trombosit yang rendah ini terjadi karena adanya kebocoran di pembuluh darah ke jaringan. Namun, trombosit akan masuk kembali ke pembuluh darah saat anak berada di fase penyembuhan.
Penyebab trombosit anak turun
Ada beberapa hal yang menyebabkan trombosit anak menurun, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya mengutip dari laman Medical News Today:
1. Adanya pengobatan tertentu
Trombosit yang rendah bisa berkembang sebagai respons terhadap pengobatan. Jika terjadi, hal ini bisa mengancam nyawa bayi yang baru lahir atau anak kecil.
Dalam sebuah studi di tahun 2019, seorang bayi mengalami penurunan trombosit dengan jumlah parah setelah menerima ranitidine (zantac) karena kesulitan menyusu. Obat ini juga bisa mengobati refluks asam.
2. Adanya infeksi
Beberapa penyakit menular bisa menurunkan kadar trombosit dan menyebabkan trombositopenia sekunder. Beberapa penyakit ini antara lain HIV, demam berdarah, dan malaria.
Malaria, khususnya, bisa menyebabkan penurunan parah pada kadar trombosit anak. Berdasarkan penelitian di tahun 2021, para penulis menyarankan bahwa penurunan trombosit menjadi indikator malaria pada anak.
3. Anemia aplastik
Anemia aplastik adalah salah satu bentuk kegagalan sumsum tulang dan bisa menyebabkan penurunan trombosit. Saat sumsum tulang mati, ia menghasilkan lebih sedikit sel darah merah dan putih serta trombosit.
Dalam kebanyakan kasus, anemia aplastik berkembang tanpa sebab yang jelas dan dokter menyebutnya sebagai anemia aplastik 'idiopatik'. Namun, beberapa anak mungkin mewarisi kondisi ini atau mengembangkannya setelah infeksi.
Cara menaikkan trombosit pada anak
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menaikkan trombosit anak, Bunda. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:
1. Berikan banyak air putih
Dikutip dari buku Mengenal Demam Berdarah Dengue karya Frida. N, Bunda bisa memberikan anak banyak air putih setiap harinya untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Pada kondisi anak yang mual dan muntah, berikan minum sedikit demi sedikit. Usahakan agar anak tetap mendapatkan cairan sebanyak 4 sampai 6 gelas dalam sehari, ya.
2. Hindari obat tertentu
Dikutip dari laman Verywell Health, Bunda perlu menghindari beberapa obat-obatan agar trombosit anak bisa meningkat. Beberapa di antaranya adalah aspirin, asetaminofen, ibuprofen, resep antibiotik, obat kejang, obat kemoterapi, dan antidepresan. Namun, tetap konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter ya, Bunda.
3. Minta anak tetap bergerak
Selain bisa meningkatkan suasana hati dan kesehatan secara menyeluruh, aktivitas fisik juga bisa meningkatkan trombosit. Bunda bisa minta anak melakukan aktivitas ringan sehingga trombositnya bisa kembali normal.
4. Hindari asap rokok
Untuk Ayah dan Bunda yang merokok, sebaiknya jangan biarkan anak menghirup asapnya, ya. Produk tembakau ini bisa dengan mudah menurunkan trombosit Si Kecil.
5. Berjemur di bawah sinar matahari
Vitamin D akan membantu pembentukan sumsum tulang, jaringan spons di dalam tulang yang memproduksi trombosit, dan sel darah lainnya, Bunda. kekurangan vitamin D bisa menyebabkan disfungsi trombosit dan pembekuan darah.
Untuk mendapatkan vitamin D ini, Bunda bisa minta Si Kecil untuk berjemur di waktu tertentu. Tidak hanya itu, vitamin D juga bisa didapatkan dari salmon, susu, telur, ikan tuna, serta dada ayam.
6. Berikan probiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang ditemukan dalam makanan dan suplemen fermentasi yang bisa mencegah pembentukan gumpalan darah. Penelitian menunjukkan bahwa probiotik bisa merangsang sel induk pembentuk darah di sumsum tulang.
Tidak hanya dari suplemen, probiotik juga bisa ditemukan di beberapa makanan fermentasi. Misalnya sama tempe dan acar.
7. Batasi olahraga berat
Dilansir dari laman Parent Circle, Bunda perlu mencegah anak melakukan olahraga berat atau kasar. Misalnya seperti sepak bola atau olahraga kontak.
8. Alasi tempat tidur
Anak dengan trombosit rendah lebih mudah memar dan terluka. Jadi, Bunda perlu mengalasi tempat tidur anak untuk menghindari terjadinya memar atau luka yang tidak terduga di tengah malam.
9. Bawa anak ke dokter
Selama kunjungan ke rumah sakit, beri tahu dokter tentang kondisi anak secara rinci. Hal ini akan mempermudah tenaga kesehatan mengobati Si Kecil sesuai dengan kondisinya.
10. Cairan infus
Saat anak di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, anak akan mendapatkan cairan infus, Bunda. Dokter Mira mengatakan, pemberian infus pada anak demam berdarah dengan trombosit rendah biasanya hanya sampai 48 jam.
"Sesuai dengan penanganan anak demam berdarah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian cairan infus dilakukan hanya dalam waktu 48 jam. Artinya, setelah 48 jam, anak tidak perlu lagi diberikan infus," tuturnya.
7 Makanan yang bisa menaikkan trombosit anak
Ilustrasi makanan/Foto: Getty Images/iStockphoto/piotr_malczyk
Terdapat beberapa makanan yang bisa diberikan pada anak untuk menaikkan trombositnya. Berikut ini deretannya seperti dikutip dari laman Healthline:
1. Jeruk
Tidak hanya mengandung vitamin C, buah jeruk juga kaya akan folat atau vitamin B9 yang baik untuk sel darah yang sehat. Satu jeruk besar mengandung 55 mikrogram (mcg) folat, atau sekitar 14 persen dari nilai harian yang direkomendasikan.
2. Pepaya
Buah pepaya juga memiliki kandungan vitamin C yang baik untuk meningkatkan trombosit. Sebuah studi di tahun 2019 menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan meningkatkan kadar trombosit anak-anak yang mengidap demam berdarah.
3. Melon
Sekitar satu porsi melon, memiliki 19 persen vitamin C, Bunda. Selain itu, buah ini juga mengandung folat dan zat besi yang baik untuk tubuh.
4. Jambu biji
Jambu biji terkenal akan kandungan trombinol yang mampu merangsang thrombopoietin dalam tubuh secara alami. Thrombopoietin adalah senyawa aktif dalam tubuh yang membantu pembentukan sel-sel darah merah baru dan menjaga jumlah trombosit dalam darah.
Meski begitu, dr. Mira menjelaskan jambu biji tidak bisa menyembuhkan DBD atau menaikkan jumlah trombosit pada anak yang mengalami DBD ya, Bunda.
Pada dasarnya, trombosit yang keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan, saat fase penyembuhan trombosit akan masuk kembali ke pembuluh darah sehingga trombosit akan kembali naik dengan sendirinya.
"Pernyataan tentang jus jambu atau sari kurma yang bisa menyembuhkan atau bantu menaikkan trombosit pada anak yang sakit demam berdarah adalah mitos atau hoaks," ungkapnya.
"Trombosit yg keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan, saat fase penyembuhan trombosit akan masuk kembali ke pembuluh darah, Bunda. Trombosit yang tadinya turun akan naik kembali dengan sendirinya. Jadi, anak tidak membutuhkan obat-obatan," sambung dr. Mira.
5. Protein hewani
Selain buah-buahan, makanan yang mengandung vitamin B12 seperti protein hewani juga mampu membentuk sel darah merah dan meningkatkan trombosit. Beberapa di antaranya adalah hati sapi, telur, kerang, serta salmon.
6. Sayur dan kacang-kacangan
Beberapa sayur dan kacang-kacangan mengandung folat alami dan zat besi yang bisa meningkatkan trombosit. Misalnya saja sayur berdaun hijau seperti bayam, asparagus, kubis, kacang tanah, kacang merah, serta kacang polong.
7. Beras Angkak
Beras angkak adalah jenis beras dari China yang difermentasi dengan ragi Monascus purpureus. Terdapat penelitian yang membuktikan beras angkak cocok digunakan sebagai obat herbal untuk demam berdarah.
Diketahui beras angkak dapat membantu pasien DBD lebih cepat sembuh. Pada tahun 2015, sebuah penelitian melaporkan kombinasi antara jambu biji dan beras angkak dapat menjadi obat demam berdarah alami.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)