Keluar Haid Banyak tapi Positif Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

16 hours ago 8

Jakarta -

Ibu hamil umumnya tidak mengalami haid. Tapi, pada sejumlah perempuan mengalami perdarahan yang menyerupai haid meski hasil test menunjukkan positif hamil. Ini penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.

Dr. Mark Payson, dokter spesialis kandungan dan ginekologi, endokrinologi reproduksi, dan fertilitas, menjelaskan bahwa pendarahan hebat dan kram seperti menstruasi pada kehamilan dapat mengindikasikan keguguran dini yang akan datang.

“Apa pun penyebabnya, jika Anda mengalami pendarahan setelah tes kehamilan positif, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan untuk menghubungi dokter Anda,” ujar Payson dilansir WhattoExpect.

Haid banyak positif hamil, normalkah?

Carolyn Kay, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, mengatakan bahwa perempuan tidak mungkin mengalami menstruasi yang sebenarnya jika hamil. Ini karena menstruasi melibatkan keluarnya sel telur yang tidak dibuahi dari tubuh. 

“Namun, ada alasan lain mengapa Anda mungkin mengalami pendarahan. Hingga 25 persen perempuan mungkin mengalami pendarahan pada trimester pertama,” kata Kay dilansir Healthline.

Perdarahan yang dialami perempuan ketika hasil positif hamil bisa ringan seperti bercak atau cukup banyak sehingga menyerupai haid. Pada beberapa kasus ini normal, namun penting untuk mencari tahu penyebabnya serta berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

Menstruasi seminggu setelah hasil tes kehamilan positif bisa membingungkan dan menakutkan, tetapi sebenarnya jauh lebih umum daripada yang kita sadari. Kondisi seperti ini sering disebut sebagai kehamilan kimia.

Banyak perempuan  yang mengalami kehamilan kimia bahkan tidak menyadari telah hamil. Namun, mengalami kehamilan kimia tidak berarti ada yang salah dengan diri Bunda.

Penyebab hamil tapi haid

Bunda mungkin mengalami perdarahan ringan dan berat selama tahap awal kehamilan. Ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan serius yang mendasarinya atau tanda positif kehamilan.

Bunda harus mewaspadai setiap kondisi yang disebutkan di bawah ini untuk mencegah tantangan apa pun pada tahap awal. Berikut beberapa penyebab haid tapi positif hamil dilansir Clearblue:

1. Perubahan serviks

Menurut ACOG, pembuluh darah yang berkembang di sekitar serviks dapat menyebabkan perdarahan ringan atau bercak. Ini yang dapat menyebabkan perempuan mengalami perdarahan ringan atau bercak setelah berhubungan seks atau pemeriksaan panggul selama awal kehamilan dapat terjadi. 

2. Pendarahan implantasi

Dilansir VerywellFamily, perdarahan karena implantasi atau haid dapat dibedakan. Bunda bisa mengamatinya dari jumlah flek yang keluar, bagaimana bentuknya, ringan atau pekat, dan masa keluarnya lama atau hanya beberapa waktu saja. Jika flek ringan dan sebentar, bisa jadi adalah gejala implantasi.

3. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim. Sebagian besar kehamilan ini terjadi di tuba falopi. Saat kehamilan tumbuh, tabung bisa pecah, mengakibatkan keadaan darurat yang mengancam jiwa.

Gejalanya meliputi perdarahan vagina yang tidak normal, nyeri punggung bawah, nyeri ringan di perut atau panggul, dan kram. Gejala lebih lanjut bisa mengakibatkan nyeri hebat yang tiba-tiba di panggul atau perut, nyeri dan kelemahan bahu, pusing atau pingsan. 

4. Keguguran

Perdarahan yang banyak seperti haid dan disertai kram perut bisa menjadi tanda keguguran. Terutama jika terjadi pada trimester pertama. Sekitar 15–20 persen perempuan mengalami keguguran pada awal kehamilan.

5. Masalah pada plasenta

Masalah plasenta seperti plasenta previa (plasenta menutupi leher rahim) atau solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim) dapat menyebabkan perdarahan selama kehamilan. Kondisi ini serius dan memerlukan perhatian medis.

6. Kondisi lainnya

Perdarahan ketika hamil bisa disebabkan polip serviks, yakni pertumbuhan yang muncul di serviks dan umum terjadi pada tahun-tahun reproduksi. Gejalanya termasuk pendarahan dan keputihan. Sebagian besar polip serviks tidak berbahaya. Namun harus tetap dipastikan ke tenaga medis ya. 

Selain polip serviks, masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan perdarahan seperti infeksi atau kehamilan mola (hamil anggur). Ini semua memerlukan evaluasi medis.

Tak hanya di trimester pertama, pendarahan vagina juga terjadi di trimester berikutnya

Bunda bisa mengalami perdarahan selama tahap kehamilan. Tak hanya trimester pertama, tapi juga trimester berikutnya.

Perdarahan vagina pada trimester pertama

Perdarahan ringan pada trimester pertama sering terjadi. Ini bisa disebabkan pendarahan implantasi atau perubahan serviks. Namun, jika Bunda mengalami perdarahan yang berat atau disertai nyeri harus segera diperiksakan ke dokter.

Perdarahan vagina pada trimester dua atau tiga

Ibu hamil juga dapat mengalami perdarahan vagina pada trimester dua atau tiga. Perdarahan ini bisa menjadi tanda komplikasi serius seperti solusio plasenta, plasenta previa, atau persalinan prematur. Bunda harus segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami perdarahan pada tahap ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online