.png)
19 hours ago
7
Jakarta -
Batuk selama kehamilan, terutama di trimester kedua, bisa sangat mengganggu kenyamanan ibu hamil. Namun, ibu hamil harus berhati-hati dalam memilih obat batuk untuk ibu hamil trimester 2 karena tidak semua obat batuk aman diminum ibu hamil. Lantas apa obat batuk untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi?
Mengalami batuk kering, basah, atau batuk yang tak kunjung reda selama kehamilan mungkin terasa lebih menjengkelkan dan bahkan menimbulkan kekhawatiran. Menurut dokter, penyebab batuk selama kehamilan pada dasarnya cukup umum dan sering terjadi pada ibu hamil.
Mengutip laman Thebump, dokter kandungan Megan Quimper, MD, dari The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Ohio mengatakan penyebab paling umum batuk pada ibu hamil disebabkan karena virus, alergi, asmara dan refluks asam lambung (GERD).
Bahaya batuk saat hamil trimester 2 bagi ibu dan janin
Kjersti Aagaard, MD, seorang profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Baylor College of Medicine di Houston, Texas, dan Texas Children’s Hospital mengatakan meskipun batuk bisa mengganggu ibu hamil tapi batuk itu sendiri tidak membahayakan ibu dan janin.
"Batuk juga tidak akan menyebabkan Bunda pergi ke persalinan," tuturnya.
Selain itu, janin di dalam rahim dilindungi oleh air ketuban yang berfungsi penyangga terhadap gerakan maka batuk pada ibu hamil tergolong aman.
"Bayimu terlindungi di dalam otot rahim dan dikelilingi oleh cairan amniotik, yang bertindak sebagai penyangga terhadap gerakan yang terkait dengan batuk," jelas Nancy Phillips, MD, direktur Center for Vulvar and Vaginal Health di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School.
Meskipun aman untuk ibu hamil dan janin bukan berarti Bunda sepenuhnya bebas dari risiko, lho. Jika batuk pada ibu hamil tidak diobati, maka penyakit yang menyebabkan batuk selama kehamilan berpotensi membahayakan bayi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mencontohkan ibu hamil berisiko lebih tinggi dari biasanya mengalami komplikasi serius dari penyakit virus yang menyebabkan batuk seperti COVID-19 dan flu.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk mencari tahu mengapa Anda batuk, dan mulai mengobati penyebab yang mendasarinya, jika diperlukan.
Kondisi batuk yang berbahaya bagi ibu hamil
Mengutip laman Americanpregnancy dan Thebump, meski batuk pada ibu hamil cukup aman, namun Bunda harus waspada jika batuk disertai gejala lain karena dapat berbahaya.
1. Batuk menyebabkan demam tinggi
Batuk yang disertai dengan demam tinggi mencapai 102° Fahrenheit atau lebih makan akan membahayakan ibu dan janin.
2. Batuk mengeluarkan lendir
Jika Bunda batuk mengeluarkan lendir berwarna atau jika batuk disertai nyeri dada maka bisa membahayakan ibu hamil dan janin. Maka segeralah periksa ke dokter.
3. Batuk menyebabkan kesulitan bernapas
"Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, maka harus segera mencari pertolongan medis," kata Megan Quimper, MD.
Begitu juga jika Bunda batuk berdahak dan semakin parah tak kunjung sembuh maka segeralah periksakan diri ke dokter karena bisa membahayakan janin.
4. Batuk tak kunjung sembuh
Jika batuk yang Bunda alami berlangsung lama lebih dari dua minggu maka harus segera diperiksa dokter. Ini bisa menjadi tanda yang lebih serius seperti bronkitis, pneumonia, atau bahkan TBC.
7 Cara mengatasi batuk pada ibu hamil di trimester 3
Batuk biasanya akan hilang setelah sekitar seminggu, dan seringkali sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, ada 7 cara mengatasi batuk pada ibu hamil di trimester 3 sebagai berikut:
1. Istirahat yang cukup
Sangat direkomendasikan Bunda istirahat cukup. Caranya bisa dengan tidur siang, tidur malam dengan baik. Bisa juga istirahat dengan duduk untuk bersantai adalah cara-cara yang bagus untuk memberikan tubuh Bunda waktu istirahat yang sangat dibutuhkan sehingga meningkatkan imunitas tubuh.
2. Minum banyak cairan
Cobalah Bunda perbanyak minum cairan seperti minum air, jus, atau kaldu untuk menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh.
3. Kurangi hidung tersumbat
Mengurangi hidung tersumbat Bunda bisa lakukan dengan cara meletakkan humidifier di kamar, lalu jaga posisi kepala tetap terangkat saat beristirahat, atau gunakan strip hidung untuk mengurangi iritasi dan hidung tersumbat.
4. Minum teh atau air hangat dengan lemon dan madu
Minum air hangat atau air hangat yang dicampur dengan lemon dan madu dapat meredakan tenggorokan yang teriritasi serta mengurangi frekuensi batuk.
5. Gunakan tetes saline
Gunakan tetes saline jika batuk disebabkan oleh post-nasal drip atau kongesti.
6. Berkumur
Bunda dapat berkumur dengan air garam hangat untuk batuk dengan sakit tenggorokan maka akan meredakan batuk.
7. Jangan sembarangan mengonsumi obat batuk
Sebaiknya Bunda tidak sembarang mengonsumsi obat batuk untuk ibu hamil yang dijual bebas karena tidak semua obat aman untuk ibu hamil dan janin. Karena itu, konsultasikan ke dokter jika ingin konsumsi obat-obatan tertentu.
5 Pilihan obat untuk ibu hamil yang aman dan tersedia di apotek
Ada beberapa Obat batuk untuk ibu hamil dan untuk menyembuhkan batuk pada ibu hamil yang cukup aman dikonsumsi.
1. Dextromethorphan
Obat penekan batuk ini dapat dianggap aman sepanjang kehamilan, tetapi Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
2. Guaifenesin
Bahan aktif ini adalah ekspektoran dapat membantu mengencerkan lendir dan umumnya aman digunakan setelah trimester pertama jika dokter Bunda memberikan izin untuk mengonsumsinya.
3. Pseudoephedrine
Dekongestan ini umumnya disarankan hanya untuk ibu hamil yang sudah melewati trimester pertama, dan harus dihindari oleh mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. Oleh karena itu perlu konsultasikan ke dokter terlebih dulu, Bunda.
4. Lozenge
Lozenge ini adalah permen pelega tenggorokan yang dapat membantu meredakan nyeri tenggorokan dan tidak nyaman akibat tenggorokan gatal.
5. Asetaminofen (parasetamol)
Obat batuk untuk ibu hamil ini dapat digunakan untuk meredakan demam, batuk, dan pilek.
Itulah obat untuk ibu hamil trimester 2 sampai cara mengatasi batuk pada ibu hamil di trimester 3 ya Bunda. Semoga informasinya bermanfaat untuk Bunda.
(pri/pri)
