Penjelasan Ilmiah Mengapa Ada Ibu Menyusui yang Masih Alami Ngidam

7 hours ago 3

Jakarta -

Masa-masa ngidam biasanya dialami saat kehamilan. Tetapi, ada juga Bunda yang mengalaminya saat menyusui. Simak penjelasan ilmiah mengapa ada ibu menyusui yang masih alami ngidam.

Hari-hari setelah persalinan biasanya ibu disibukkan dengan agenda menyusui. Fase ini pun dikenal sebagai periode pasca persalinan. Bagi banyak orang tua, ini merupakan waktu terbaik membentuk ikatan atau bonding awal dengan Si Kecil.

Selain itu, ibu baru juga biasanya akan disibukkan dengan agenda menyusui yang membuat busui jadi kurang tidur serta adaptasi lainnya dengan keberadaan anggota keluarga baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bagi sebagian orang, ini adalah fase yang tidak mudah ya, Bunda, karena tidak saja beradaptasi dengan ritme menyusui tapi juga berjuang melawan depresi pasca persalinan. 

Sehingga, tidak sedikit dari para pejuang ASI yang melarikan diri dengan makanan untuk mengisi energinya. Tidak jarang, layaknya ibu hamil, mereka pun merasakan sensasi ingin makan suatu makanan tertentu seperti halnya orang ngidam.

Realitasnya, banyak ibu baru, terutama mereka yang sedang menyusui, memiliki selera makan yang berubah-ubah saat mereka menyesuaikan diri dengan tubuh dan kehidupan pasca kehamilan mereka, seperti dikutip dari laman Health.

Adanya fluktuasi hormon, jadwal tidur yang berubah-ubah, tuntutan merawat bayi, serta semua tuntutan menyusui lainnya dapat menyebabkan keinginan makan pasca persalinan. Dan, keinginan makan serta memanjakan diri sesekali ini tidak selalu merupakan hal yang buruk. Tetapi, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memuaskan keinginan Bunda sambil membatasi makan secara berlebihan.

Banner Fokus Kisah Para NabiBanner Fokus Kisah Para Nabi/ Foto: HaiBunda / Novita Rizki

Ketahui kebutuhan kalori saat menyusui

Saat menyusui, kebutuhan nutrisi mungkin cenderung berlipat dari biasanya ya, Bunda. Ini dikarenakan Bunda membutuhkan energi tambahan untuk menyesuaikan diri dengan fase menyusui.

"Jika Bunda menyusui secara eksklusif, Bunda membakar hingga 500 kalori sehari," ujar Frances Largeman-Roth, penulis Feed the Belly: The Pregnant Moms Healthy Eating Guide.

Guna memenuhi kalori ekstra sebanyak itu, Largeman-Roth menyarankan untuk fokus pada beberapa makanan seperti makanan kaya kalsium, termasuk susu dan sayuran berdaun hijau ya, Bunda.

Selain itu, Bunda juga disarankan untuk memenuhi beberapa makanan berikut ini:

1. Makanan kaya kolin seperti telur yang menjadi sumber terbaik serta kacang kedelai, dan kembang kol.
2. Makanan kaya air, kalium, dan vitamin C yang dapat dipenuhi dari buah-buahan dan sayuran.
3. Makanan kaya DHA, asam lemak omega-3 yang membantu perkembangan otak bayi, ikan, dan telur.

The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan orang yang sedang menyusui untuk makan ikan dan makanan laut 2-3 kali seminggu tetapi perlu menghindari makan ikan dengan kadar merkuri tinggi, Bunda.

Makanan yang perlu dihindari

Largeman-Roth memperingatkan agar tidak makan terlalu banyak ikan yang mengandung merkuri. Paparan merkuri tidak hanya berbahaya bagi Bunda tetapi juga berbahaya bagi bayi yang disusui. Menyusui setelah mengonsumsi ikan dengan kadar merkuri tinggi juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

Karenanya, Largeman-Roth menyarankan untuk tidak mengonsumsi kafein atau makanan yang terlalu pedas, mengandung banyak bawang putih, atau mengandung banyak bawang bombay. Namun, hanya ada sedikit bukti bahwa mengonsumsi makanan tertentu akan menyebabkan gas berlebih, perut kembung, atau sakit perut pada bayi yang disusui.

Pentingnya ibu menyusui cukup istirahat

Sebagai orang tua baru biasanya memang cenderung kurang tidur. Hal ini mungkin biasa dialami tetapi sebenarnya dapat menyebabkan stres. Dan, salah satu cara orang untuk mengatasi stres ialah dengan makan. Nafsu makan yang tak terpuaskan mungkin lebih berkaitan dengan kurang tidur daripada dengan menyusui.

Secara khusus, kurang tidur dapat mengubah dua hormon yang mengendalikan nafsu makan. Hormon ini meningkatkan ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dan menurunkan leptin, yang menekan asupan makanan. 

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur cenderung berakibat pada seseorang memiliki berat badan lebih. Hal ini mungkin karena hormon-hormon ini tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa tidur malam yang cukup. 

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kadar ghrelin, hormon yang memberi tahu tubuh bahwa sudah waktunya makan akan meningkat setelah malam-malam yang dilalui dengan penuh rasa gelisah.

Bagaimana cara menangkal keinginan makan berlebih?

Cara efektif untuk melawan keinginan makan pasca persalinan salah satunya bisa dilakukan dengan rutin berolahraga ringan (setelah dokter mengatakan bahwa hal itu aman). Kemudian, Bunda dapat mengisi bahan bakar dengan protein, tetap terhidrasi, menyediakan makanan sehat, dan tidur sedini mungkin.

Namun, yang terpenting, jangan terlalu memaksakan diri. Menyusui adalah pekerjaan yang berat, jadi jangan terlalu memaksakan diri. Beri diri sendiri waktu untuk menikmati makanan yang Bunda makan sambil juga berfokus pada pilihan yang kaya nutrisi.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online