TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memenuhi panggilan presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024.
Dia hadir sebagai salah satu tokoh yang digadang-gadang menjadi calon menteri di pemerintahan baru.
Iftitah terpantau tiba di rumah Prabowo dengan mengenakan kemeja batik cokelat dan membawa sebuah buku berwarna hitam. Lantas, bagaimana sosoknya?
Rekam Jejak Iftitah Sulaiman
Iftitah lahir di Pandeglang, Banten pada 10 Maret 1977. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada 1999 dan berdinas di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) hingga pensiun pada 2019 dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel (Letkol).
Dia dikenal sebagai ahli di bidang kavaleri dan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama dari Presiden RI pada 1999. Adapun Adhi Makayasa adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI atau Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Setelah tak lagi menjadi prajurit TNI AD, Iftitah terjun ke dunia bisnis, menjadi penulis, hingga menempuh pendidikan tinggi. Melansir laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dia mengambil studi doktor (S3) Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 2021-2023.
Salah satu tulisan Iftitah yang berjudul “TNI AD Menjadi Tentara Kelas Dunia, Mungkinkah?” diterbitkan di majalah Jurnal Yudhagama Volume 33 Nomor I Edisi Maret 2013. Dia juga menekuni hobi menulisnya dengan mengisi rubrik kolom dan opini di berbagai laman media massa Indonesia.
Iklan
Iftitah pernah muncul untuk memberikan keterangan sebagai CEO Romeo Strategic Consulting, sebuah perusahaan konsultan pada 2022. Kala itu, dia memberikan rekomendasi berupa transformasi organisasi untuk menjaga relevansi satuan kavaleri.
“Rekomendasi dari kami agar satuan kavaleri tetap relevan di dalam operasi peperangan modern adalah dengan melakukan transformasi organisasi dan peralatan,” kata Iftitah dalam webinar Tantangan Kavaleri dalam Perang Modern yang disiarkan di kanal YouTube Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) yang dipantau di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022, seperti dikutip dari Antara.
Iftitah juga pernah hadir sebagai narasumber di acara podcast atau siniar Bocor Alus Politik (BAP) Tempo untuk memberikan keterangan terkait intrik politik di koalisi Anies Baswedan pada September 2023.
Dia yang kala itu berperan sebagai anggota Tim 8 Koalisi Anies dari Partai Demokrat memberikan keterangan terkait gagalnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres karena digantikan oleh Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Pilihan Editor: Rekam Jejak Yassierli, Profesor ITB yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara