Jakarta -
Menyambut kelahiran bayi, biasanya salah satu barang yang dipersiapkan adalah empeng atau dot, Bunda. Namun, sampai kapan ya bayi boleh dibiarkan mengempeng?
Sebagian besar bayi memiliki refleks mengisap yang kuat. Beberapa bayi bahkan mengisap ibu jari atau jari mereka yang lahir saat di dalam kandungan.
"Setiap anak berbeda-beda dan beberapa bayi dapat menenangkan diri sendiri tanpa empeng. Tetapi bagi yang lain, empeng bisa sangat membantu," kata Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Anak Toronto, Natasha Saunders, mengutip dari Today's Parent.
Kelebihan empeng untuk bayi
Terdapat beberapa kelebihan memberikan empeng untuk bayi. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Mengurangi risiko SIDS
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) menunjukkan bahwa memberikan empeng pada bayi saat tidur di malam hari dapat membantu mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).
"Meskipun tidak sepenting posisi tidur atau menghindari selimut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghisap empeng memang membantu mencegah SIDS," ucap Saunders.
2. Membantu menenangkan bayi
Empeng memang dapat mendorong bayi untuk menenangkan diri, membantunya belajar mengendalikan perasaan, membuat rileks, dan merasa aman. Misalnya, membantunya menenangkan diri setelah penyuntikan, tes darah dan ketidaknyamanan selama penerbangan. Selain itu, juga membantu bayi tertidur.
Bayi memiliki kebutuhan alami untuk menghisap. Kebutuhan ini dapat diperoleh dan dipenuhi dari payudara saat menyusu atau menggunakan empeng, namun pastikan penggunaan empeng bukan sebagai pengganti waktunya bayi untuk menyusu ya, Bunda.
4. Membantu bayi cepat tertidur
Mengutip dari laman Mayo Clinic, memberikan empeng pada bayi ternyata bisa membantunya cepat tertidur. Mengisap empeng dapat membuat bayi merasa nyaman dan rileks.
5. Membantu saat penerbangan
Bunda mungkin khawatir bayi merasa tidak nyaman ketika dibawa bepergian menggunakan pesawat. Agar mereka merasa nyaman, Bunda bisa memberikan empeng sehingga terhindar dari sakit telinga akibat perubahan tekanan udara.
Kekurangan empeng untuk bayi
Meski memiliki kelebihan, ada pula beberapa kekurangan penggunaan empeng pada bayi, Bunda. Misalnya saja sebagai berikut:
1. Masalah telinga
Menurut sebuah penelitian, bayi yang menggunakan empeng hampir dua kali lebih mungkin terkena infeksi telinga ganda dibandingkan yang tak memakainya, Bunda.
"Mengisap empeng dapat menyulitkan saluran telinga untuk mengalir dengan baik," ucap Saunders.
2. Masalah gigi
Penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah pada gigi, Bunda. Secara normal, selama beberapa tahun pertama kehidupan, umumnya tidak menyebabkan masalah gigi. Namun, penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat menyebabkan gigi anak tidak sejajar.
"Sebelum usia 2 tahun, masalah dengan pertumbuhan gigi biasanya akan pulih sendiri dalam waktu enam bulan setelah menghentikan penggunaan empeng," kata Evelina Weidman Sterling, PhD, MPH, salah satu penulis Your Child's Teeth: A Complete Guide for Parents, dikutip dari WebMD.
3. Ketergantungan
Bayi mungkin akan jadi tergantung pada empeng jika ia terus-menerus diberikan, Bunda. Jika sudah seperti itu, Si Kecil mungkin akan selalu menangis saat dipisahkan dengan empeng, meskipun terlepas tanpa sengaja saat tertidur.
Kapan bayi harus berhenti menggunakan empeng?
Ilustrasi bayi pakai empeng/Foto: Getty Images/LeManna
Penggunaan empeng pada bayi baiknya diberikan ketika mereka berusia di atas satu bulan agar tidak mengalami bingung puting. Selain itu, ada baiknya penggunaan ini dihentikan ketika anak berusia dua tahun sehingga tidak mengganggu pertumbuhan giginya.
"(Ketika proses penghentian empeng dilakukan) Bayi mungkin akan rewel. Tapi tidak perlu khawatir, dalam waktu beberapa hari biasanya ia sudah menemukan cara lain untuk menenangkan diri," tutur Wendy Sue Swanson, MD, dokter anak di Seattle Children's Hospital, menilik dari laman The Bump.
Tips untuk memberhentikan penggunaan empeng pada anak
Ada beberapa tips menghentikan penggunaan empeng pada bayi. Berikut ini Bubun rangkumkan deretannya seperti dikutip dari laman Mayo Clinic:
1. Tak memaksa
Ini mungkin kecil, tetapi bisa memengaruhi dan berperan besar dalam hidup anak, Bunda. Menurut Dokter keluarga Sumi Sexton, MD, Bunda dapat meminta anak berhenti pakai empeng dengan cara lembut, tak memaksa, dan tiba-tiba.
"Jangan jadikan berhenti empeng menjadi perebutan kekuasaan, gunakan cara positif, bukan negatif. Anda dapat memasangkannya dengan ide-ide unik seperti 'peri yang mengambil empeng," tuturnya.
2. Mulai di usia enam bulan
Meski empeng paling lama digunakan sampai anak usia dua tahun, memulai kebiasaan tidak menggunakan empeng di usia enam bulan bisa dicoba. Bukan tanpa alasan, di usia ini risiko SIDS dan infeksi telinga sudah menurun.
Jika Bunda ingin membantu anak melepaskannya secara perlahan, coba batasi penggunanya menjadi waktu tidur siang atau saat tidur saja.
3. Konsisten
Bunda bukan menjadi satu-satunya orang yang akan menghabiskan waktu bersama anak selama proses berhenti pakai empeng. Oleh karena itu, pastikan siapapun yang ikut andil dalam membesarkan Si Kecil untuk mengikuti rencana Bunda.
"Pastikan semua pengasuh lainnya seperti orang tua, kakek nenek, pengasuh anak, dan lainnya berpegang pada rencana yang sama sehingga tidak ada yang bingung," kata Sexton.
Demikian informasi tentang batas usia anak memakai empeng, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)