TEMPO.CO, Jakarta - Pelantikan Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka tinggal menghitung hari. Natalius Pigai, seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka, menjadi salah satu tokoh yang dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam rangka finalisasi pemilihan calon menteri di pemerintahan mendatang.
Pemanggilan ini dilakukan pada Senin, 14 Oktober 2024, di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta. Pemanggilan ini merupakan tindak lanjut setelah para calon menteri menandatangani kesediaan untuk membantu Prabowo di kabinet.
Natalius Pigai hadir bersama sejumlah tokoh politik dan pengusaha lainnya yang turut diundang oleh Prabowo. Pemanggilan ini menggambarkan keterlibatan Pigai dalam perencanaan strategis pemerintahan mendatang, meski keputusan akhir mengenai penunjukan menteri masih belum diumumkan.
Profil Natalius Pigai
Pria yang akrab disapa Pigai ini lahir di Paniai, Papua, pada 25 Desember 1975. Ia merupakan seorang aktivis HAM yang dikenal luas di Indonesia.
Pigai mengawali pendidikan formalnya dengan meraih gelar sarjana di bidang ilmu pemerintahan dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) APMD di Yogyakarta. Sejak masa kuliah, Pigai sudah aktif dalam berbagai gerakan mahasiswa, terutama dalam perjuangan reformasi antara 1995 hingga 1999.
Selama kariernya, Pigai pernah terlibat di berbagai organisasi, seperti Partai Rakyat Demokratik (PRD), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), serta Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Pada 1997 hingga 2000, Pigai juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional.
Selain aktivitas sosialnya, Pigai pernah menjabat sebagai staf khusus di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada periode 1999 hingga 2004. Ia kemudian menjadi penasihat Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias dan terlibat dalam penulisan Ensiklopedia Tsunami Aceh-Nias. Namanya semakin dikenal publik saat ia menjadi salah satu dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dari tahun 2012 hingga 2017.
Iklan
Aktivis HAM
Sebagai aktivis HAM, Pigai dikenal lantang dalam menyuarakan isu-isu keadilan dan penegakan HAM, terutama di wilayah asalnya, Papua. Selama menjadi komisioner Komnas HAM, Pigai kerap mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil dan hak-hak dasar warga negara.
Natalius Pigai juga memiliki sejumlah karya tulis yang menggambarkan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan masyarakat marginal dan terpinggirkan. Pada media sosial X dan Instagram miliknya, Pigai juga acap kali membagikan postingan tentang isu yang berkaitan dengan HAM.
Pigai kini juga aktif sebagai konsultan bisnis dan HAM bagi perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri. Kritik keras Natalius Pigai terhadap pemerintah Jokowi, terutama terkait kebijakan vaksinasi COVID-19, sempat membuatnya berseberangan dengan kelompok pendukung pemerintah.
Salah satu insiden yang menjadi sorotan adalah saat Pigai diduga menjadi korban penghinaan rasial oleh Ambroncius Nababan, ketua umum organisasi Pro Jokowi-Ma'ruf Amin (Projamin), yang akhirnya dilaporkan oleh KNPI Papua Barat ke pihak kepolisian. Kasus ini kemudian diambil alih oleh Bareskrim Mabes Polri pada 2021.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | YUDONO YANUAR | DANIEL A. FAJRI | HANS ARNOLD KAPISA
Pilihan Editor: Profil Widiyanti Putri Wardhana, Pendiri Teladan Group yang Dipanggil Prabowo