Sosok Herindra, Wakil Prabowo di Kementerian Pertahanan yang Diajukan Jadi Kepala BIN

1 month ago 15

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara resmi mengusulkan Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru. Nama Herindra diajukan untuk menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Budi Gunawan. Usulan ini telah dikonfirmasi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Surat tersebut memuat permohonan pertimbangan terkait pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN Budi Gunawan. Dokumen ini merujuk pada ketentuan Pasal 36 ayat 1 dan 2 UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Berdasarkan salinan dokumen permohonan pertimbangan pergantian dan pengangkatan Kepala BIN yang diperoleh Tempo, Jokowi mengajukan nama Muhammad Herindra kepada DPR.

"Proses selanjutnya menjadi ranah dari DPR,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui pesan singkat kepada Tempo pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Sementara Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengonfirmasi bahwa Presiden Jokowi telah mengajukan nama Herindra dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 15 Oktober 2024.

"Surpres pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra yang insyaallah akan dilaksanakan fit and proper-nya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insyaallah besok pagi di DPR," kata Puan.

Profil Muhammad Herindra 

Herindra memiliki latar belakang militer yang kuat, dengan karier panjang di lingkungan TNI. Sebelum diajukan sebagai Kepala BIN, pria kelahiran 30 September 1964 di Magelang ini kini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.

Dalam berbagai peran sebelumnya, Herindra dikenal memiliki pengalaman strategis yang mencakup bidang pertahanan dan intelijen. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 atau satu angkatan dengan mantan Panglima TNI Andika Perkasa, seperti dikutip dari Antara.

Herindra merupakan lulusan terbaik yang memperoleh penghargaan Adhi Makayasa dan dikenal memiliki keahlian di bidang infanteri. Ia juga berhasil meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama, yang mencerminkan pencapaian luar biasa di aspek akademis, jasmani, dan kepribadian selama pendidikan militer.

Masa jabatan Herindra sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI berlangsung singkat, yaitu sejak 21 Oktober hingga 23 Desember 2020. Setelah itu, ia diangkat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menangani berbagai kebijakan strategis di sektor pertahanan. 

Mayoritas karier militer Muhammad Herindra dijalani di Korps Baret Merah atau Kopassus, pasukan elite TNI Angkatan Darat. Di sana, ia pernah menjabat sebagai Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor)-81, unit khusus yang berperan dalam pemberantasan terorisme.

Suami dari dokter gigi Eka Diyah Rusyati ini juga memegang sejumlah posisi strategis lainnya. Beberapa jabatan yang pernah ia emban meliputi Komandan Batalyon 52 Grup 5 Kopassus, Komandan Kodim 0303/Bengkalis, Wakil Komandan Resimen Taruna Akmil, Asisten Intelijen Danjen Kopassus pada 2008, Asisten Intelijen Kasdam Jaya pada 2009, dan Komandan Korem 101/Antasari selama periode 2012-2013. 

Perjalanan karier militernya kian menanjak hingga meraih pangkat bintang satu dan menyandang status sebagai Wadanjen Kopassus pada 2013-2014, kemudian menjabat sebagai Kasdam III/Siliwangi (2015).

Pada 2015, Muhammad Herindra kembali bertugas di Cijantung dan diberikan kepercayaan untuk menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus hingga 2016. Selama masa kepemimpinannya di pasukan elite ini, ia dikenal mampu menjalankan tugas dengan baik dan mendapatkan apresiasi atas kepemimpinannya. Keberhasilannya memimpin Kopassus membuat Herindra dipromosikan menjadi Panglima Kodam III/Siliwangi, sebuah posisi strategis di TNI Angkatan Darat, yang ia jabat dari 2016 hingga 2017.

Setelah masa jabatan di Siliwangi, Herindra melanjutkan tugas di Markas Besar (Mabes) TNI. Ia dipercaya menjadi Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI pada 2017 hingga 2018. Selanjutnya, ia kembali menerima promosi untuk mengemban tugas sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Mabes TNI dari 2018 hingga 2020. Posisi ini penting dalam memastikan efektivitas dan akuntabilitas operasional di lingkungan TNI.

Setelah hampir dua tahun menjabat sebagai Irjen Mabes TNI, Herindra diberi kepercayaan baru untuk menduduki posisi sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Ia menggantikan Letnan Jenderal Joni Supriyanto dan menjalankan peran ini sebelum kemudian dilantik sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan). Dalam posisi terakhirnya, Herindra bekerja sama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menangani kebijakan strategis di bidang pertahanan.

Adapun berbagai tanda jasa telah dicapai oleh Herindra, diantaranya: 

1. Bintang Dharma

2. Bintang Yudha Dharma Pratama

3. Bintang Kartika Eka Paksi Pratama

4. Bintang Yudha Dharma Nararya

5. Bintang Kartika Eka Paksi Nararya

6. Royal Order of Sahametrei (Knight) (Kamboja)

7. Satya Lencana Dharma Bantala

8. Satya Lencana Kesetiaan XXIV

9. Satya Lencana Kesetiaan XVI

10. Satya Lencana Kesetiaan VIII

11. Satya Lencana GOMIX

12. Satya Lencana Dharma Nusa

13. Satya Lencana Seroja.

Proses penunjukan Kepala BIN ini merupakan langkah penting bagi pemerintahan Jokowi dalam memperkuat lembaga intelijen negara. Setelah diterima DPR, Herindra akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai bagian dari mekanisme pengangkatan resmi.

RACHEL CAROLINE L.TORUAN | DANIEL A. FAJRI | ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: DPR Sahkan Herindra sebagai Kepala BIN di Rapat Paripurna Hari Ini

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online