INFO NASIONAL - Dua pasangan calon kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyampaikan visi misinya dalam debat Pemilihan Kepala Daerah 2024. Mereka adalah pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada Jakarta, dan Steven Kandouw-Denny Tuejeh dengan nomor urut 3 di Pilkada Sulawesi Utara.
Pramono dan Rano Karno telah menyampaikan sederet janji dan visi misi mereka saat mengikuti debat pertama Pilkada Jakarta. Janji-janji paslon dari PDIP tersebut meliputi program Jakarta Bergerak sebagai solusi kemacetan Jakarta, pemasangan kamera pengawas di RT-RW, menggelar job fair setiap tiga bulan sekali, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan peringkat indeks kota global Jakarta.
Program Jakarta Bergerak menjadi solusi yang ditawarkan oleh Pramono-Rano untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. “Kami ingin warga Jakarta tidak terjebak macet saat berangkat dan pulang kerja. Begitu juga warga Jakarta yang mau jalan-jalan keliling kota bisa merasa nyaman menikmati indahnya Kota Jakarta,” kata Pramono.
Pramono mengatakan, Jakarta menjadi barometer kemajuan pembangunan Indonesia, maka warganya harus bebas dari kemacetan. Karena itu, Program Jakarta Bergerak berfokus pada peningkatan cakupan pelayanan transportasi publik terintegrasi, seperti MRT, LRT, Transjakarta, dan Mikrotrans Jaklingko.
Kemudian, pemasangan CCTV di RT-RW Jakarta, menurut Pramono, merupakan upaya preventif dalam menjaga keamanan lingkungan. Dia memperoleh berbagai gagasan tadi setelah “belanja” permasalahan saat bertemu masyarakat. Kebijakan pemasangan CCTV di RT dan RW sekaligus untuk menekan kasus narkoba.
Program job fair setiap tiga bulan di kecamatan bertujuan mengatasi pengangguran di Jakarta. Pramono menjelaskan, terdapat 350 ribu orang yang masih menganggur di Jakarta dan 53 ribu orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Seiring dengan program job fair, Pramono-Rano juga menggelar pelatihan kerja yang terintegrasi dan bersertifikat, serta meningkatkan partisipasi perempuan di lapangan kerja.
Dalam usaha meningkatkan peringkat indeks kota global Jakarta, Pramono menyampaikan strateginya melalui pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Pramono mengatakan, Indonesia kini menempati peringkat 74 dari 156 kota global menurut lembaga konsultasi manajemen global, Kearney. Dalam pemeringkatan tersebut, menurut Pramono, sumber daya manusia menjadi salah satu indikator, dengan bobot 30 persen, yang menentukan peringkat kota global. Mantan sekretaris kabinet ini juga menyinggung fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), harus benar-benar dikelola dengan serius oleh negara.
Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw dan Alfred Tuejeh.
Iklan
Di Sulawesi Utara, pasangan Steven Kandouw-Denny Tuejeh tampil memukau saat debat perdana pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Mereka menunjukkan penguasaan yang baik terhadap isu-isu pembangunan, baik fisik maupun non-fisik, serta menyampaikan materi sebagai bukti pembangunan dan pengalaman menjalankan pemerintahan.
Dalam debat tersebut, Steven dan Denny tidak hanya menjelaskan visi dan misi, namun juga memberikan contoh konkret dari pengalaman mereka yang relevan. Hal ini menjadi bukti bahwa pasangan ini tidak hanya beretorika, tetapi memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana menjalankan pemerintahan dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut Steven, saat ini masyarakat tengah menikmati situasi di mana provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut menjadi magnet investasi, destinasi pariwisata, dan ketahanan ekonomi lokal dengan terus menjaga keanekaragaman hayati. "Kami sudah merancang apa yang akan kami lakukan di lima tahun ke depan," kata Steven.
Steven dan Denny bercita-cita mendorong kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) antara 15-20 persen per tahun dengan menggenjot ekspor. Steven menjelaskan, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan supaya target PDRB itu tercapai. Tiga aspek itu adala belanja pemerintah, ekspor, dan hilirisasi.
Belanja pemerintah, menurut Steven, harus menciptakan perputaran ekonomi yang berkelanjutan. “Bukan hanya menghabiskan anggaran dalam satu tahun, tetapi harus berkesinambungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Steven.
Dalam meningkatkan ekspor, pemerintah mesti fokus pada hilirisasi di sektor pertanian dan kelautan. “Sulawesi Utara masuk kategori sukses dalam hilirisasi dan mampu menguasai suplai maupun harga komoditas tertentu,” kata Steven. Buktinya, provinsi yang berjuluk “Bumi Nyiur Melambai” itu menjadi pemasok 60 persen pala secara global.
Steven Kandouw melanjutkan, Sulawesi Utara juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung dan Likupang, yang membuka banyak peluang ekonomi dengan tetap menjaga pelestarian lingkungan. “Kami memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelamatan lingkungan dan sudah diakui oleh komunitas pecinta lingkungan,” kata Steven. Itu sebabnya, dia berupaya mendukung sektor pertambangan agar terus berkembang tanpa merusak lingkungan.(*)