INFO NASIONAL - PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) bersama KSO (PT Waskita Karya Tbk, PT Nindya Karya, dan PT Len Railway System) melakukan uji coba jalur atau test track LRT Jakarta Fase 1B dari Stasiun Velodrome - Rawamangun, pada Senin, 14 Oktober 2024.
Uji coba ini dilakukan dengan menggunakan lokomotif Maintenance Rail Vehicle (MRV) yang memiliki beban lebih berat dari LRT. Uji coba pun dilakukan dengan fokus memastikan fungsional sistem rel dan aspek teknis lainnya berjalan dengan baik sesuai dengan standar keselamatan yang ada.
Progres pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B pun menunjukan hasil yang signifikan yakni mencapai 31 persen pada Oktober pekan pertama.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, pengerjaan Proyek Strategi Nasional (PSN) ini berhasil mencapai target lebih cepat dari yang sudah ditentukan. "Lebih cepat dari planning, mudah-mudahan tidak ada masalah," ujar Heru.
Heru pun mengapresiasi masyarakat dan publik yang bersabar mendukung pembangunan proyek LRT Jakarta fase 1B. “Ucapkan terima kasih pada masyarakat yang sudah bersabar dalam kemacetan selama proses proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B berlangsung. Terimakasih kepada Jakpro karena telah menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan bahkan lebih cepet,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun berkomitmen untuk memperbanyak fasilitas transportasi umum dalam rangka mengatasi kemacetan.
Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin mengatakan, pihaknya selalu berusaha untuk mengakselerasi pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dari Stasiun Velodrome – Rawamangun.
Iklan
“Jadi tidak ada lagi bilang sesuai target, nggak, harus melebihi target. Karena kita kan harus mengantisipasi hal-hal yang faktor X yang nanti, sehingga kita tetap bisa on schedule nantinya,” ujarnya.
Prestasi ini tak terlepas dari pengoptimalan teknologi monitoring berupa dashboard yang terhubung dengan Building Information Modelling (BIM).
Dengan BIM, Jakpro melakukan monitoring menyeluruh terhadap progres pembangunan LRT Jakarta, sehingga dapat menjadi peringatan dini jika terjadi ketidaksesuaian kualitas atau desain. Data yang tersimpan di BIM akan menjadi bank data untuk keseluruhan proyek LRT Jakarta Fase 1B.
Selain itu, Iwan mengatakan, banyak tantangan dalam proses membangun fasilitas publik di area umum. Karena itu, pihaknya terus melakukan monitoring dan koordinasi untuk memitigasi resiko-resiko di lapangan.
“Terus kita lakukan koordinasi, konsolidasi supaya bisa terantisipasi sejak dini. Terutama safety-nya,” ujar Iwan. (*)