Jakarta -
Ada beberapa kebiasaan makan yang bisa membuat badan cepat kurus, Bunda. Kebiasaan yang dimaksud adalah mengonsumsi makanan sehat setiap hari.
Menurut ulasan di laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi makanan sehat sepanjang hidup dapat membantu mencegah kekurangan gizi serta berbagai penyakit tidak menular (PTM), dan kondisi medis lainnya.
Tapi perlu diingat, komposisi yang tepat dari pola makan dapat beragam atau bervariasi tergantung pada karakteristik setiap individu, misalnya usia, jenis kelamin, gaya hidup, dan tingkat aktivitas fisik. Namun, prinsip dasar tentang apa yang dimaksud pola makan sehat tetaplah sama, yakni mengonsumsi beragam jenis makanan bernutrisi setiap hari.
Kebiasaan makan yang bisa membuat badan cepat kurus
Mengonsumsi makanan sehat memang bisa menjadi kebiasaan baik untuk menjaga berat badan ideal. Tapi, Bunda jangan lupa untuk mengonsumsinya dengan cara atau kebiasaan yang tepat ya.
Berikut telah Bubun rangkum dari Healthline, 10 kebiasaan makan yang bisa bikin badan Bunda cepat kurus:
1. Makan dari piring yang ukurannya lebih kecil
Ukuran peralatan makan ternyata dapat memengaruhi seberapa banyak Bunda makan. Menurut ahli gizi Jerlyn Jones, MS, makan dari piring yang ukurannya besar dapat membuat porsi Bunda tampak lebih kecil. Sebaliknya, makan dari piring yang kecil dapat membuat porsi tampak lebih besar.
Menurut studi tahun 2017 di Obesity Science & Practice, makan dari piring yang lebih kecil dikaitkan dengan peningkatan rasa kenyang dan berkurangnya asupan energi di antara peserta dengan berat badan sedang.
"Makan dari peralatan makan yang lebih kecil dapat menipu otak agar berpikir bahwa kita makan lebih banyak, sehingga kita cenderung tidak makan berlebihan," kata Jones.
2. Makan sayuran terlebih dahulu
Kebiasaan lain yang juga bisa bikin badan cepat kurus adalah memakan sayuran sebagai menu pembuka. Kebiasaan ini memungkinan Bunda untuk menghabiskan semua sayuran di saat paling lapar.
"Hal tersebut bisa menyebabkan kita makan lebih sedikit kalori secara keseluruhan, yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan. Ditambah lagi, mengonsumsi sayuran sebelum menyantap makanan yang kaya karbohidrat telah terbukti bermanfaat bagi kadar gula darah," ujar Jones.
"Sayuran memperlambat kecepatan penyerapan karbohidrat ke dalam aliran darah dan dapat bermanfaat bagi pengendalian kadar gula darah jangka pendek dan jangka panjang bagi pengidap diabetes," sambungnya.
3. Tidak makan terburu-buru atau cepat
Kecepatan makan juga dapat memengaruhi seberapa banyak Bunda menghabiskan hidangan, serta seberapa besar kemungkinan berat badan bertambah. Studi di jurnal Nutrients tahun 2021 pernah menunjukkan bahwa orang yang makan cepat lebih mungkin makan lebih banyak dan memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan lambat.
Bunda perlu tahu, seberapa banyak Bunda makan dan kenyang, semuanya akan dikendalikan oleh hormon. Hormon memberi sinyal ke otak tentang rasa lapar dan kenyang.
Namun, otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menerima pesan-pesan tersebut. Itulah sebabnya makan lebih lambat dapat memberi otak waktu yang dibutuhkannya untuk merasakan bahwa Bunda sudah kenyang.
Ilustrasi Diet Sehat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SunnyVMD
4. Jauhi makanan 'diet' yang tak sehat
Makanan yang disebut 'diet' bisa sangat menipu. Tak sedikit di antaranya mengurangi kandungan lemak secara drastis dan sering diberi label 'bebas lemak', 'rendah lemak', atau 'rendah kalori'.
Nah, biasanya untuk mengimbangi hilangnya rasa dan tekstur akibat lemak, produsen menambahkan kandungan gula dan bahan-bahan lain yang dapat meningkatkan kalori.
"Jadi, banyak makanan diet mengandung lebih banyak gula dan terkadang bahkan lebih banyak kalori daripada makanan berlemak penuh. Sebaliknya, pilihlah makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran," ungkap Jones.
5. Lebih sering memasak di rumah
Cobalah untuk membiasakan diri memasak makanan sendiri di rumah. Selain bisa menghemat anggaran, memasak di rumah dapat membantu Bunda menakar porsi dan jenis makanan. Itu artinya, Bunda tak perlu takut dengan bahan-bahan pengawet yang sering ditemukan di makanan cepat saji.
Beberapa studi juga menemukan bahwa memasak di rumah dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena obesitas dan peningkatan kualitas diet.
6. Pilih makanan bergizi saat memesan makanan di luar rumah
Bunda yang enggan memasak sendiri di rumah tetap boleh membeli di luar. Tapi, biasakan untuk memilih makanan yang lebih bergizi ya.
"Pertimbangkan untuk mengganti restoran cepat saji dengan restoran yang menyediakan pilihan yang lebih sehat. Ada juga restoran cepat saji berkualitas tinggi dan dapur fusion yang menawarkan makanan bergizi," kata Jones.
7. Biasakan makan buah segar yang utuh
Sudah banyak studi mengaitkan kebiasaan makan buah utuh dengan penurunan risiko beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker. Makan buah utuh juga dapat membantu menurunkan berat badan lebih cepat, Bunda.
Buah-buahan utuh mengandung serat, berbagai senyawa, dan gula alami yang umumnya dicerna dengan sangat lambat dan tidak menyebabkan lonjakan besar kadar gula darah. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk jus buah.
Banyak jus buah tidak dibuat dari buah asli melainkan konsentrat dan gula. Beberapa varietas juga mungkin mengandung gula sebanyak minuman ringan yang manis. Bahkan jus buah asli terbukti tidak mengandung banyak serat seperti buah utuh.
8. Pilih minyak yang menyehatkan jantung
Minyak biji-bijian dan minyak sayur yang diproses secara berlebihan sering digunakan dalam memasak. Minyak-minyak ini mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi, tetapi rendah omega-3 yang menyehatkan jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rasio omega-6 terhadap omega-3 yang tinggi dapat menyebabkan peradangan dan telah dikaitkan dengan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker, osteoporosis, dan gangguan autoimun. Untuk mencegah kondisi tidak menyehatkan yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan, Bunda sebaiknya mengganti dengan minyak sehat, seperti minyak zaitun murni.
9. Meningkatkan asupan protein
Protein sering disebut sebagai raja nutrisi karena dapat memengaruhi cara kerja hormon di tubuh. Protein juga sering dianggap sebagai makronutrien paling mengenyangkan.
Studi di jurnal PLoS One tahun 2018 menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berprotein tinggi dapat menurunkan kadar ghrelin, yakni hormon yang memicu rasa lapar. Selain itu, protein juga dapat mempertahankan massa otot atau mencegah hilangnya massa otot yang dapat terjadi seiring dengan penurunan berat badan dan bertambahnya usia.
Sumber protein bisa didapatkan dari makanan sehari-hari, seperti produk susu, kacang-kacangan, telur, dan daging tanpa lemak.
10. Minum air secukupnya
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa minum air dapat meningkatkan penurunan berat badan dan menjaga berat badan. Penelitian juga menunjukkan bahwa minum air sebelum makan dapat mengurangi nafsu makan dan asupan makanan selama makan berikutnya.
Sumber air untuk memenuhi kebutuhan harian bisa didapatkan dari minum air putih alih-alih mengonsumsi minuman manis. Minum air putih dapat secara drastis mengurangi asupan gula dan kalori.
Demikian 10 kebiasaan makan yang bisa membuat badan cepat kurus. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)