Jakarta -
Banyak ibu menyusui suka menyusui bayinya sambil berbaring. Sebenarnya, usia berapa bulan bayi boleh disusui sambil tiduran ya, Bunda?
Agenda menyusui yang padat memang kerap membuat lelah para ibu. Tak jarang, mereka pun mencari kenyamanan dengan menyusui bayinya sambil tiduran. Selain mereka bisa sambil rehat, posisi ini juga memberikan kenyamanan baik bagi ibu dan juga bayi.
Usia berapa bulan bayi boleh disusui sambil tiduran?
Menyusui bayi usai persalinan memang jadi tantangan tersendiri. Selain disibukkan dengan masa recovery pasca persalinan, Bunda juga harus memenuhi agenda menyusui bayi yang cukup padat. Tentu saja hal tersebut bukanlah hal yang mudah ya, Bunda.
Namun, perjuangan tetap harus dijalani karena bayi membutuhkan nutrisi dari pasokan ASI Bunda. Karenanya, jika Bunda merasa begitu lelah dengan semua rutinitas tersebut, carilah posisi menyusui yang membuat Bunda merasa nyaman. Salah satunya dengan menyusui bayi sambil tiduran.
Ya, menyusui sambil tiduran boleh-boleh saja dilakukan ya, Bunda. Tetapi, ada baiknya menunggu kesiapan bayi dan juga Bunda. Sebaiknya, hindari menyusui dengan posisi tersebut terutama selama beberapa bulan pertama kelahirannya. Bunda dapat mencoba posisi menyusui tersebut saat bayi belajar memegang kepalanya seperti dikutip dari laman Times of India.
Risiko menyusui bayi sambil berbaring atau tiduran
Jika Bunda merasa lelah, menyusui dengan posisi tiduran merupakan pilihan yang tepat untuk membantu Bunda dan bayi beristirahat lebih lama. Namun perlu diingat, The American Academy of Pediatrics (AAP) tetap menyarankan Bunda dan bayi untuk kembali tidur di permukaan yang terpisah setelah menyusui selesai.
Seperti diketahui, posisi menyusui ini bisa menimbulkan risiko yang membahayakan bayi ya, Bunda. Bahkan, tidak jarang bisa berakibat fatal pada bayi karena ada kemungkinan usus dapat terserap ke dalam paru-paru. Kedua, posisi ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga pada bayi, jika susu tumpah dari mulut dan mencapai telinga.
Karenanya, konsultasikan hal tersebut dengan konsultan laktasi agar Bunda mendapatkan kejelasan lebih lanjut. Penting juga untuk mengetahui posisi yang nyaman dan aman bagi Bunda dan Si Kecil.
Manfaat menyusui bayi dengan posisi tiduran
Menyusui sambil tiduran kerap diandalkan para ibu menyusui terutama mereka yang merasakan kelelahan dalam berjuang melewati agenda sebagai ibu. Apalagi, para ibu harus menyusui anaknya secara intensif, duduk berjam-jam dan menggendong bayi dengan hati-hati saat menyusui bisa membuat para ibu kelelahan.
Itulah sebabnya banyak ibu baru lebih suka menyusui dengan posisi tersebut. Mungkin ini bukan salah satu posisi termudah, tetapi posisi ini membantu ibu yang kurang tidur untuk berbaring sambil menyusui Si Kecil.
Bagi Bunda yang menyusui dengan posisi ini memang ada beberapa manfaat terutama bagi mereka yang memiliki payudara besar. Dengan posisi sambil tiduran, mereka dapat terbantu menyusui bayinya dengan mudah.
Selain itu, posisi ini tentunya menjadi anugerah bagi para ibu karena menyelamatkan mereka dari ketegangan di leher, punggung, dan bahkan lengan. Dan, bagi para ibu yang baru saja menjalani operasi caesar dan tidak dapat duduk tegak tentunya dapat memperoleh manfaat dari posisi menyusui sambil berbaring karena membuat mereka lebih nyaman.
Bagaimana jika bayi terlelap saat menyusu?
Bayi yang baru lahir biasanya sangat mengantuk selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dan sulit untuk tetap terjaga. Bayi biasanya sedang menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim, dan penyesuaian ini bisa melelahkan. Ditambah lagi, bayi mungkin masih mengalami siang dan malam yang campur aduk, yang menyebabkan mereka banyak tidur di siang hari saat Bunda siap untuk menyusui mereka. Tidak jarang, bayi juga terlelap saat menyusu karena terlalu mengantuk.
Tetapi, Bunda tidak perlu khawatir karena dalam kebanyakan kasus bayi yang mengantuk saat menyusu tidak akan terus seperti itu, Bunda. Kebanyakan, bayi yang mengantuk dan terlelap saat menyusui tetap mendapatkan sesi menyusu dengan baik, meskipun mereka menyusu sambil mengantuk dan akhirnya terlelap.
Secara umum, jika bayi memiliki cukup banyak popok yang kotor dan basah (biasanya empat hingga enam popok basah dan tiga hingga empat popok kotor per hari) dan berat badannya bertambah dengan kecepatan yang sehat, tidak ada salahnya jika mereka menyusu beberapa kali sambil mengantuk dan tidak terlalu bersemangat.
Bahkan, tertidur saat menyusu biasanya tidak masalah. Faktanya, banyak bayi akan tertidur setelah menyusu dengan baik. Perut yang kenyang membuat bayi lelah, dan tertidur adalah reaksi alami seperti dikutip dari laman Healthline.
Cara menyusui bayi sambil tiduran yang aman
Menyusui bayi sambil tiduran yang aman bisa Bunda praktikkan dalam keseharian. Bagi Bunda yang ingin melakukannya, Bunda dapat mengambil posisi berbaring menyamping dan bayi menghadap Bunda yang juga berbaring menyamping.
Kemudian, letakkan kepala Si Kecil di dekat payudara Bunda agar ia dapat menyusu dengan lebih baik. Banyak ibu baru menganggap ia dapat menyusu dengan lebih baik ya, Bunda. Dan, banyak ibu baru menganggap kalau posisi ini membantu jika bayi tampak rewel dengan aliran ASI. Selain itu, jika Bunda memiliki payudara besar, posisi menyusui sambil tiduran dapat membantu Bunda menyusui bayi dengan mudah.
Posisi menyusui bayi tiduran yang benar
Menysuui sambil tiduran mungkin tidak mudah mempraktikkannya di awal. Agar lebih nyaman dan aman, berikut ini panduan yang bisa dijadikan referensi ya, Bunda:
1. Buat diri senyaman mungkin dengan cara berbaringlah miring, di samping bayi dengan kepala di atas bantal. Pastikan bantal tidak berada di dekat kepala bayi. Bunda juga dapat meletakkan bantal di antara kedua kaki dan satu lagi di punggung untuk membuat kenyamanan.
2. Dekatkan bayi ke dekat Bunda dan tarik pinggul bayi hingga dekat dengan pinggul Bunda. Biarkan hidungnya menyentuh puting susu dengan lembut.
3. Geser bayi ke atas atau ke bawah sehingga hidungnya sejajar dengan puting susu Bunda dan lengan Bunda berada di atas kepalanya seperti dikutip dari laman Breastfeeding.asn.
4. Bunda mungkin mendapati tulang belakang Bunda dan tulang belakang bayi membentuk huruf V (pinggul Bunda bersama-sama membentuk bagian bawah huruf V dan payudara Bunda dan kepala bayi membentuk titik-titik teratas huruf V). Pastikan kepala bayi tidak terjepit di payudara Bunda.
5. Bunda dapat menggunakan lengan yang tidak bersandar di tempat tidur untuk membentuk payudara yang berlawanan dan mengarahkan puting susu ke dalam mulut bayi. Jika bayi pandai menempel sendiri, Bunda mungkin tidak perlu banyak membantunya. Bayi yang lebih besar juga sering kali dapat menemukan jalannya sendiri.
6. Bunda mungkin merasa perlu duduk tegak menjelang akhir menyusui jika payudara terasa tidak mengeluarkan ASI secara merata.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)