Kesetaraan Gender: Pengertian, Pandangan dalam Islam, Contoh Aksi yang Bisa Dilakukan dan Diajarkan ke Anak

13 hours ago 7

Kesetaraan gender adalah isu krusial yang semakin mendapat perhatian di seluruh dunia. Pemahaman tentang kesetaraan gender tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga bagian penting dari pendidikan dan budaya.

Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda memiliki peran besar dalam mengajarkan nilai-nilai kesetaraan gender kepada anak-anak. Dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang maksud dan tujuan kesetaraan gender, kita membantu mereka membangun landasan yang kuat untuk memperlakukan setiap orang dengan adil, tanpa memandang jenis kelamin. 

Lantas, apa saja langkah-langkah yang bisa Ayah dan Bunda terapkan untuk membantu Si Kecil memahami kesetaraan gender? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Pengertian kesetaraan gender

Dikutip dari United Nations Women, kesetaraan gender adalah kondisi di mana laki-laki dan perempuan memiliki hak, tanggung jawab, dan kesempatan yang sama dalam semua aspek kehidupan, baik di rumah tangga, di tempat kerja, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Namun, penting untuk dipahami bahwa kesetaraan gender bukan berarti menyamakan segalanya.

Laki-laki dan perempuan memang memiliki perbedaan biologis dan kodrati, tetapi hal itu tidak seharusnya menjadi alasan untuk membatasi hak atau kesempatan salah satu pihak. Sebaliknya, setiap individu berhak untuk mengakses pendidikan tinggi, mendapatkan pekerjaan yang layak, dan terlibat dalam pengambilan keputusan, tanpa memandang jenis kelamin.

Fakta kesetaraan gender di Indonesia

Di Indonesia, isu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan semakin banyak dibicarakan dan menunjukkan kemajuan positif. Menurut survei Ipsos Global Advisor, 83 persen orang Indonesia setuju bahwa masyarakat telah mengalami kemajuan dalam kesetaraan gender.

Namun, meskipun 76 persen orang mengakui pentingnya kesetaraan gender, masih ada ketakutan untuk menyuarakan isu ini. Sebanyak 31 persen merasa takut berbicara mengenai hak perempuan, karena khawatir akan konsekuensi negatif. Selain itu, 64 persen setuju bahwa ada ekspektasi berlebih terhadap pria dalam mendukung kesetaraan gender.

Dari sisi pemerintah, dukungan terhadap perempuan terus diperkuat. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menegaskan pentingnya kebijakan responsif gender yang memperhatikan kebutuhan laki-laki dan perempuan secara adil. Pemerintah juga telah mengatur perlindungan dan kesejahteraan ibu dan anak melalui undang-undang, seperti UU No. 4 Tahun 2024.

Namun, tantangan tetap ada. Di bidang politik, jumlah perempuan di kursi DPR RI masih sekitar 21,9 persen, di bawah rata-rata global.

Ini menunjukkan kurangnya perempuan di posisi pengambil keputusan, disebabkan oleh sistem pemilihan yang belum berpihak dan kurangnya dukungan dari lembaga atau partai. Padahal, perempuan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat dan negara.

Pandangan kesetaraan gender dalam Islam

Perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak seharusnya menjadi alasan untuk membedakan kedudukan dan peran mereka. Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi, sehingga keduanya memiliki hubungan timbal balik.

Dalam Al-Qur'an, kesetaraan gender tercermin dalam prinsip bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan sebagai hamba Allah yang setara. Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya, seperti yang dijelaskan dalam Surah Az-Zariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

Selain itu, manusia juga diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi, seperti yang tertulis dalam Surah Al-An'am ayat 165:

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ ٱلْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلْعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌۢ

Artinya: "Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Islam mengajarkan umat untuk saling mengenal dan menjaga hubungan baik antara laki-laki dan perempuan. Meskipun keduanya memiliki posisi yang berbeda, mereka tetap setara dalam kesempatan berperan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, sosial, politik, dan ekonomi, selama keduanya menjaga fitrahnya.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa gerakan kesetaraan gender muncul sebagai respons terhadap diskriminasi yang dialami perempuan dalam berekspresi dan berkarya. Gerakan ini telah ada sejak zaman Rasulullah SAW.

Dalam buku Al-Qur'an dan Perempuan karya Prof. Dr. Zaitunah Subhan, dijelaskan bahwa emansipasi perempuan dalam sejarah manusia dipelopori oleh risalah Nabi Muhammad SAW. Islam datang untuk menghapus budaya Jahiliyah, termasuk praktik mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang terjadi pada masa itu.

Seperti yang dijelaskan dalam surah An-Nahl ayat 59 sebagai berikut:

يَتَوَٰرَىٰ مِنَ ٱلْقَوْمِ مِن سُوٓءِ مَا بُشِّرَ بِهِۦٓ ۚ أَيُمْسِكُهُۥ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُۥ فِى ٱلتُّرَابِ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ

Artinya: "Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu." 

Oleh sebab itu, terjadinya perbedaan relasi antara laki-laki dan perempuan lebih merujuk dalam konflik budaya daripada ajaran agama.

10 Contoh aksi kesetaraan gender yang bisa dilakukan dan diajarkan ke anak

Dilansir dari laman Parents dan Human Rights Career, berikut adalah contoh aksi yang bisa orang tua ajarkan kepada anak untuk memahami kesetaraan gender:

1. Berbagi tugas rumah secara adil

Anak-anak perlu diajarkan sejak kecil bahwa pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama, bukan tergantung pada jenis kelamin. Misalnya, anak laki-laki bisa belajar menyapu atau memasak, dan anak perempuan bisa belajar memperbaiki sesuatu atau membuang sampah.

2. Mendukung semua jenis mainan

Mainan seringkali menjadi awal dari pembentukan stereotip gender. Ketika anak laki-laki hanya diberi mobil-mobilan dan anak perempuan hanya boneka, mereka bisa merasa terbatas dalam berekspresi.

Biarkan anak bermain apa saja yang mereka sukai. Boneka bisa membantu anak laki-laki belajar merawat, dan mobil-mobilan bisa melatih logika anak perempuan. Mainan bukan tentang gender, tetapi tentang eksplorasi dan perkembangan kreativitas.

3. Memberi kesempatan yang sama dalam pendidikan

Pastikan semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, mendapatkan dukungan yang sama dalam hal pendidikan. Jangan ada perlakuan bahwa anak laki-laki harus lebih fokus pada matematika atau sains, sementara anak perempuan cukup di bidang seni atau sosial.

Dorong mereka untuk mengejar minat dan impiannya, apapun bidangnya. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat untuk meraih prestasi.

4. Menghindari kalimat stereotip

Kalimat seperti “anak laki-laki tidak boleh menangis” atau “anak perempuan harus lembut” terdengar sepele. Namun, sebenarnya bisa membentuk pola pikir yang membatasi perkembangan emosional anak, lho, Bunda.

Nyatanya, laki-laki juga boleh sedih, takut, atau menunjukkan kasih sayang. Perempuan juga bisa tegas, kuat, dan berani. Orang tua perlu lebih sadar dalam memilih kata-kata agar tidak memperkuat stereotip gender yang sempit.

5. Membaca buku tentang kesetaraan

Pilih buku cerita yang menampilkan karakter perempuan dan laki-laki dalam berbagai peran, baik sebagai pahlawan, pemimpin, ilmuwan, atau seniman. Bacaan seperti ini bisa membuka wawasan Si Kecil bahwa semua orang bisa menjadi apapun yang mereka inginkan, tanpa dihalangi oleh gender. 

6. Mendukung minat anak

Hargai dan dukung minat anak tanpa mengaitkannya dengan gender. Jika anak perempuan suka robot, atau anak laki-laki ingin ikut kelas tari, berikan dukungan yang sama.

Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan bebas mengekspresikan diri. Anak yang dibesarkan dengan rasa dukungan seperti ini cenderung lebih percaya diri dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sosial.

7. Memberi contoh langsung

Anak lebih cepat belajar dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Ketika orang tua menunjukkan kerja sama yang adil, seperti Ayah memasak atau Bunda memperbaiki keran air, Si Kecil akan menangkap bahwa semua pekerjaan bisa dilakukan siapa saja. 

8. Mengajarkan tentang rasa hormat

Kesetaraan gender juga menyangkut bagaimana orang tua memperlakukan orang lain. Ajarkan anak untuk menghormati teman-temannya, baik laki-laki maupun perempuan. Bunda bisa memulainya dengan mengajarkan pentingnya mendengarkan, tidak merendahkan orang lain, dan tidak melakukan kekerasan verbal atau fisik. 

9. Menonton tayangan yang edukatif

Tontonan yang sehat bisa membantu membentuk pola pikir yang positif. Ajaklah anak menonton film atau kartun yang menampilkan kerja sama antara tokoh perempuan dan laki-laki, tanpa merendahkan salah satu pihak.

Hindari tayangan yang menggambarkan perempuan sebagai lemah atau hanya sebagai pelengkap. Diskusikan juga isi tontonan bersama Si Kecil agar mereka lebih kritis dan memahami nilai-nilai di balik cerita, ya, Bunda.

10. Mendiskusikan tokoh Inspiratif dari berbagai gender

Cerita nyata tentang tokoh dunia yang sukses dari berbagai gender bisa menginspirasi anak untuk bermimpi besar. Jelaskan perjuangan mereka dan bagaimana mereka memberi dampak positif, tanpa batasan gender. Dengan begitu, Si Kecil dapat memahami bahwa kemampuan dan keberhasilan tidak tergantung pada jenis kelamin.

Demikian penjelasan tentang kesetaraan gender dan hal-hal terkait yang perlu diajarkan kepada anak sejak dini. Semoga bermanfaat, ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online