Jakarta -
Ada berbagai hal yang mungkin terjadi pada bayi, Bunda. Salah satunya yang sering ditemukan adalah kepala bayi yang terbentur.
Meskipun banyak cedera kepala yang tidak serius dan memerlukan perawatan medis, bukan berarti mereka tidak memiliki risiko cedera kepala yang parah. Bahkan, penelitian mengungkap anak akan mengalami peningkatan cedera kepala seiring bertambahnya usia.
Dilansir dari laman Childrens Colorado, data yang dilaporkan oleh CDC pada tahun 2020 mengungkap bahwa 6,8 persen anak mengalami gejala gegar otak atau cedera otak di beberapa titik dalam hidup mereka. Setidaknya dua persennya anak di bawah usia lima tahun dan sekitar 5,8 persen anak usia enam hingga 11 tahun.
"Cedera kepala bisa menakutkan, terutama ketika seorang anak melakukan sesuatu yang tidak biasa setelah kepalanya terbentur," ujar dokter spesialis olahraga anak, Julie Wilson, MD.
"Ketika kepala terbentur, terkadang anda melakukan hal-hal aneh karena respons yang dimiliki tubuh, yakni stres, syok, dan rasa sakit. Dan terkadang anda melakukan hal-hal aneh karena ada cedera yang lebih parah pada otak seperti pendarahan, bengkak, dan patah tulang. Dan mungkin sulit untuk mengetahui apa yang terjadi saat itu," sambungnya.
Mengapa kepala bayi bisa terbentur?
Dikutip dari laman Healthline, benjolan di kepala yang tidak disengaja adalah salah satu cedera yang paling umum terjadi pada bayi dan balita. Namun, kejadian terjatuh sering kali disebabkan oleh perkembangan fisik Si Kecil dan bukan karena pola asuh.
Kepala bayi sering kali lebih besar secara proporsional dibandingkan tubuhnya. Oleh karena itu, mereka mudah kehilangan keseimbangan.
Tidak hanya itu, kekuatan dan kemampuan fisik bayi terus berubah sehingga memengaruhi stabilitas dan koordinasinya. Ketika mereka berjalan dengan sempoyongan, mereka bisa membahayakan diri ketika menghadapi permukaan baru yang tidak rata.
Bayi juga cenderung melakukan tindakan yang lebih berani yang mengharuskan mereka memanjat, melompat, atau mencoba terbang hanya untuk mencari sensasi. Selain itu, cedera kepala juga bisa terjadi karena hal-hal umum sebagai berikut:
- Tergelincir di bak mandi
- Jatuh ke belakang
- Jatuh dari tempat tidur
- Jatuh setelah memanjat furnitur
- Jatuh atau keluar dari tempat tidur bayi
- Tersandung benda di lantai
- Jatuh dari tangga
- Jatuh saat menggunakan alat bantu jalan
- Jatuh saat bermain ayunan
Tanda bahaya kepala bayi terbentur
Menilik dari laman Verywell Health, bayi bisa saja mengalami cedera yang parah ketika kepalanya terbentur sehingga mereka memerlukan perhatian medis. Berikut ini tandanyanya:
- Bayi mengalami kejang
- Bayi kehilangan kesadaran
- Bayi memiliki luka besar di kepala yang mungkin perlu dijahit
- Bayi mengalami pendarahan hebat yang tidak bisa dihentikan setelah memberikan tekanan kuat selama beberapa menit
- Adanya drainase dari telinga atau hidung, biasanya berupa darah atau cairan bening
- Adanya bengkak atau memar di sepanjang kepala yang bisa menjadi indikasi patah tulang tengkorak
- Tidak bisa menggerakkan lehernya secara normal
- Mengalami kesulitan bernapas
- Bayi terlihat pucat
- Pupilnya melebar dan memiliki tatapan kosong
- Menangis berlebihan
Efek samping cedera kepala pada bayi
Anak yang mengalami cedera parah bisa kehilangan fungsi otot, bicara, penglihatan, pendengaran atau pengecapan. Dikutip laman Johns Hopkins Medicine, hal ini bergantung pada area otak yang mengalami kerusakan akibat benturan.
Perubahan kepribadian atau perilaku jangka panjang maupun pendek juga bisa terjadi. Pada beberapa anak, mereka juga mungkin memerlukan perawatan medis dan rehabilitasi seumur hidup mencakup terapi fisik, okupasi, atau wicara.
Cara mengatasi cedera kepala pada bayi
Dalam kebanyakan kasus, memberikan banyak perhatian dan kasih sayang tambahan adalah langkah yang tepat ketika bayi mengalami cedera pada kepalanya. Ingatlah bahwa gejala kepala yang lebih serius biasanya terjadi pada waktu 48 jam setelah kecelakaan terjadi.
Dikutip dari Healthline, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan selama masa ini. Berikut ulasannya:
- Oleskan es sesuai dengan toleransi bayi
- Bersihkan dan balut luka kecil atau lecet pada kulitnya
- Periksa perubahan atau konsistensi pupil bayi
- Pantau bayi saat mereka tidur di siang dan malam hari
- Hubungi dokter untuk mendapatkan panduan lebih lanjut jika Bunda merasa khawatir
Demikian informasi tentang tanda bahaya kepala bayi terbentur, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)