Jakarta -
Bonding antara orang tua dan anak sangat penting diperhatikan, terutama untuk membantu membentuk karakter dan kepribadian positifnya. Apa saja cara meningkatkan bonding dengan anak selama bulan Ramadhan yang dapat diterapkan?
Menurut American Psychological Association (APA), bonding dengan anak bahkan dapat dibangun sejak masa kehamilan. Manfaatnya dapat dirasakan hingga anak mencapai usia balita.
Ketika anak tumbuh dalam rasa dicintai, mereka akan merasa lebih aman dan percaya diri dalam menjalin hubungan dengan orang lain di masa mendatang.
Rasa kasih sayang yang konsisten membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang baik, seperti empati dan kemampuan berkomunikasi.
Apa itu bonding?
Bonding atau ikatan batin antara Bunda dan anak adalah hubungan emosional yang kuat dan mendalam yang terbentuk di antara keduanya. Jalinan batin ini merupakan sebuah proses yang memakan waktu, yakni dimulai sejak kehamilan dan berlanjut setelah kelahiran anak.
Membangun bonding berarti mengungkapkan kasih sayang, kepercayaan, dan keterhubungan, yang memungkinkan Bunda memahami dan merespons kebutuhan anak secara efektif. Oleh karena itu, Bunda mungkin merasakan kegembiraan dan rasa protektif yang besar saat melihat Si Kecil.
Cara meningkatkan bonding selama bulan Ramadhan
Menurut Ustazah Anisia Kumala, Lc., M.Psi dari Aisyiyah, bonding menggambarkan bagaimana relasi antara orang tua dan anak bisa saling mendukung satu sama lain.
"Inilah relasi sejatinya antara orang tua dan anak yang berkualitas. Itu menjadi pelajaran bagi kita, terutama dari kisah-kisah yang ada di Al-Qur'an," ungkap Anisia kepada HaiBunda.
Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan bonding dengan anak selama bulan Ramadhan? Berikut ulasannya:
1. Memberikan contoh bersikap
Sikap dan perilaku anak adalah cerminan dari contoh orang tua. Ketika orang tua mengajarkan pada anak sikap kasih sayang, kerja sama, saling terbuka, saling berdialog, sejatinya ini sedang menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri pada anak.
Jadi, jangan lupa untuk memberikan teladan yang baik pada Si Kecil selama menjalani berbagai aktivitas di bulan Ramadhan. Termasuk saat beribadah.
2. Rutin ajak anak mengobrol
"Ketika anak diajak untuk bicara, ini juga mengajarkan pada anak bagaimana sebuah kepribadian yang baik ditumbuhkan dari relasi dengan orang tuanya," ujar Anisia.
Sebaliknya, ketika orang tua jarang mengajak anak mengobrol dan tidak mencurahkan kasih sayang, ini berisiko dapat menghambat potensinya. Termasuk ketika orang tua tidak mau memberikan ruang pada anak untuk bisa berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya.
Ustazah Anisia menyebutkan bahwa bulan suci Ramadhan ini sebenarnya dapat menjadi momen yang tepat bagi Bunda untuk banyak bekerja sama dengan anak.
Berbagai peluang tersedia lebih banyak dalam momen ini, termasuk untuk kerja sama menyiapkan menu sahur, dan berbuka puasa. Serta termasuk juga dalam beribadah dan mencapai target-target meraih pahala dalam bulan Ramadhan
"Ini semua akan indah ketika kemudian kita dan anak-anak bisa saling support, berkolaborasi. Orang tua bisa menjadi teladan bagi putra-putrinya," pesan Anisia.
4. Pilih pola asuh yang tepat
Pemilihan pola asuh yang tepat sebagai cara untuk meningkatkan bonding dengan anak di bulan Ramadhan juga tak kalah pentingnya.
Ustazah Anisia menyebutkan sikap menyediakan ruang untuk bekerja sama dan kolaborasi berarti orang tua sedang mengembangkan pola asuh demokratis. Ini terbukti bisa membangun relasi yang baik dan menumbuhkan karakter unggul.
Pola asuh otoriter dan permisif pun sebaiknya dihindari. Dikutip dari Parenting First Cry, pada pola asuh otoriter, orang tua sangat menekankan disiplin dan kepatuhan ketat terhadap aturan dan regulasi.
Orang tua dengan tipe pengasuhan seperti ini mungkin tidak peduli dengan kebutuhan anak. Meskipun umumnya orang tua sudah tidak lagi melakukan pola asuh ini seiring bertambahnya usia anak, ada pula orang tua yang mungkin masih berupaya keras untuk mengatur anak-anaknya di usia dewasa.
Sementara itu, permissive parenting biasanya minim batasan atau hukuman, di mana orang tua cenderung sangat penyayang, tetapi memberikan sedikit aturan.
Alasannya, orang tua memilih untuk menghindari konflik dengan anak dan cenderung memberi izin pada hampir semua yang diinginkan oleh anak, tanpa banyak pembatasan atau konsekuensi.
5. Berikan perhatian pada anak
"Kebutuhan anak tidak hanya fisik saja, tapi juga psikologis atau perhatian. Anak memerlukan perhatian dari kerja sama dengan orang tua," ungkap Anisia.
Dengan cukup perhatian dari orang tua, diharapkan anak bisa tumbuh dengan karakter toleran, terbuka, dan juga demokratis.
Demikian ulasan tentang cara-cara tingkatkan bonding dengan anak selama bulan Ramadhan menurut ustazah. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
(fir/fir)