Aktivitas Janin di dalam Kandungan di Trimester 1, 2, dan 3 yang Perlu Bunda Ketahui

3 hours ago 5

Jakarta -

Janin berkembang dengan pesat di dalam kandungan seiring bertambahnya usia kehamilan. Selama itu juga, aktivitas janin di dalam kandungan mulai terdeteksi dan berkembang sesuai fase usia kehamilan.

Aktivitas janin dapat Bunda rasakan selama hamil pada waktu tertentu. Salah satu aktivitas ini adalah ketika janin 'menendang' atau bergerak di dalam kandungan.

Sebelum mengetahui berbagai aktivitas tersebut, Bunda perlu mengetahui terlebih dahulu proses pembentukan janin di awal kehamilan. Pembentukan janin ini dibagi menjadi tiga stage, yakni:

  • Germinal stage: dimulai dari masa konsepsi sampai terjadinya implantasi
  • Embryonic stage: dimulai dari masa implantasi, yakni minggu ke-3 sampai minggu ke-8 kehamilan
  • Fetal stage: dimulai dari minggu ke-9 sampai dengan kelahiran.

Perkembangan dan aktivitas janin di tiap trimester kehamilan

Berikut perkembangan dan aktivitas janin di tiap trimester kehamilan yang perlu Bunda ketahui:

Trimester pertama

Trimester pertama adalah minggu pertama kehamilan sampai minggu ke-12 (tiga bulan pertama kehamilan). Di trimester pertama ini, ada beberapa aktivitas janin yang sudah terjadi, Bunda.

Pada trimester pertama, minggu ke-1 sampai minggu ke-2 dihitung dari hari pertama haid terakhir sampai terjadinya ovulasi. Pada minggu ke-3 terjadi pembuahan, di minggu ke-4 terjadi implantasi, dan minggu ke-5 sampai ke-8 mulai pembentukan organogenesis atau organ janin. Di usia kehamilan ini, detak jantung janin sudah mulai terdeteksi.

Secara khusus, di minggu ke-5 kehamilan mulai terbentuk neural tube atau cikal bakal otak, spinal cord, dan neural system. Nah, kemudian minggu ke-6 mulai terbentuk lengan, kaki, dan cikal bakal mata. Sementara itu, di minggu ke-7 dan ke-8 mulai terbentuk umbilical cord (tali pusat) yang berfungsi untuk transportasi oksigen dan darah ke janin.

Ukuran janin di trimester pertama, terutama di minggu ke-7 dan ke-8 sekitar 2,5 sentimeter (cm) atau 1 inci. Jika diibaratkan, ukuran janin seperti black bean atau kacang hitam.

Aktivitas janin di trimester pertama

Memasuki minggu ke-9 sampai ke-12, pembentukan lebih lanjut janin dimulai, di mana jari-jarinya sudah mulai membuka dan menutup, walaupun masih belum terpisah satu sama lain. Selain itu, mulut bayi di dalam kandungan juga sudah mulai membuka dan menutup meski masih kecil sekali.

Trimester kedua

Trimester kedua dimulai dari minggu ke-13 sampai minggu ke-28. Di usia kehamilan ini mulai terbentuk external genitalia atau alat kelamin bagian luar janin. Bunda sudah dapat mengetahui jenis kelamin bayi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pada trimester kedua ini, organ paru-paru janin juga sudah mulai berkembang.

Ukuran janin di usia kehamilan 13 sampai 16 minggu sekitar 10 cm atau sebesar buah alpukat. Kemudian, di usia minggu ke-17 sampai ke-20, panjang janin sekitar 25 cm, dengan berat sekitar 500 gram.

Di usia kehamilan ke-21 hingga ke-24 minggu, organ paru sudah berkembang penuh dengan ukuran janin 12 inci atau sekitar 25 cm. Kemudian, berat janin sekitar 700-800 gram.

Nah, masuk ke minggu ke-25 sampai ke-28, surfaktan sudah mulai terbentuk. Surfaktan merupakan zat yang diperlukan untuk membantu bayi bernapas setelah lahir. Di usia kehamilan ke-28 minggu, ukuran janin sudah sekitar 38 cm dengan berat 1 kilogram (kg).

Aktivitas janin di trimester kedua

Memasuki trimester kedua, janin sudah mulai melakukan banyak aktivitas, Bunda. Beberapa di antaranya adalah tersenyum, mengisap jari-jari, dan mendengar tetapi belum dapat merespons.

Di usia kehamilan 17-20 minggu, janin baru benar-benar mulai bergerak aktif. Jika hamil anak pertama, Bunda biasanya akan merasakan gerakan janin di minggu ke-21 dan ke-22. Namun, jika ini adalah kehamilan kedua atau ketiga, gerakan janin sudah dapat dirasakan lebih awal, yakni minggu ke-18 hingga ke-20.

Pada usia 21-24 minggu atau masuk bulan ke-6, janin baru mulai dapat merespons suara dengan gerakan. Di usia kehamilan 25-28 minggu, janin sudah dapat mengedipkan matanya.

Di trimester kedua ini, janin juga sudah dapat mengeluarkan air seni atau buang air kecil.

Trimester ketiga

Trimester ketiga dimulai dari minggu ke-28 sampai ke-40. Memasuki trimester ketiga, organogenesis bayi sudah selesai terbentuk, termasuk organ parunya. Di trimester ini, fokus utama adalah memaksimalkan pertumbuhan serta penambahan berat badan dan panjang janin.

Di usia 29-32 minggu atau masuk bulan ke-8, panjang janin sekitar 43 cm, dengan berat janin dapat mencapai 2-2,5 kg. Kemudian, masuk di minggu ke-33 sampai ke-36, panjang janin sudah bertambah sekitar 48 cm, dengan berat antara 2,5-2,7 kg.

Pada minggu ke-37 sampai ke-40, Bunda sudah masuk ke tahap persiapan melahirkan. Di fase ini, janin sudah siap untuk dilahirkan.

Aktivitas janin di trimester ketiga

Memasuki trimester akhir kehamilan, janin sudah dapat melakukan banyak aktivitas di dalam kandungan. Beberapa aktivitas ini di antaranya adalah janin sudah dapat mendengar dengan merespon suara atau rangsangan dengan gerakan, janin sudah dapat membuka dan menutup mata dan mulutnya, serta janin di dalam kandungan sudah dapat menelan. Hampir semua aktivitas sudah dapat dilakukan di trimester akhir.

Pentingnya menghitung gerakan janin di dalam kandungan

Meski gerakan janin (fetal kick count) sudah dirasakan sejak trimester kedua, perhitungan biasanya dilakukan di awal trimester ketiga untuk memastikan janin aktif. Gerakan janin disarankan untuk dihitung dalam dua jam, di mana diharapkan ada sekitar 10 kali gerakan.

Perhitungan gerakan juga disarankan untuk dilakukan di waktu-waktu bayi sedang aktif atau tidak tidur. Bunda adalah satu-satunya yang mengetahui kapan bayi tidur atau tidak di dalam kandungan.

Jadi, misalnya bayi biasanya aktif bergerak di malam hari, maka ibu hamil disarankan untuk menghitungnya pada saat jam-jam aktif tersebut.

Beberapa ibu hamil mungkin tidak merasakan gerakan janin di pagi atau siang hari. Ada dua penyebabnya, yakni:

  1. Ibu hamil sibuk melakukan aktivitas atau bekerja dari pagi hingga sore hari, sehingga tidak fokus merasakan gerakan janinnya
  2. Penelitian menemukan bahwa pada siang hari, gerakan ibu hamil yang aktif justru seperti gerakan nyaman yang dirasakan bayi sehingga dia mudah tertidur. Sebaliknya, saat ibu hamil sedang istirahat, bayi 'terbangun' dan menjadi aktif bergerak.

Dikatakan bahwa pada usia 28 minggu ke atas, janin banyak tidur. Pada fase tidur ini, janin tidak bergerak. Sementara itu, pada saat janin bangun, dia akan melakukan gerakan-gerakan yang dapat dirasakan ibu hamil.

Cara menstimulasi gerakan janin

Sejak trimester kedua, Bunda sudah dapat melakukan berbagai upaya untuk menstimulasi gerakan janin. Stimulus paling baik untuk janin adalah suara.

Selama hamil, Bunda disarankan untuk sering berkomunikasi dengan janin. Bunda dapat mengajak Si Kecil di dalam kandungan bicara, membacakan buku atau dongeng, dan mendengarkan musik.

Benarkah janin dapat menangis di dalam kandungan?

Sering kali hasil USG menunjukkan wajah janin di dalam kandungan tampak seperti tersenyum atau justru menangis. Ekspresi menangis pada janin umumnya terlihat seperti lidah yang menjulur dan mulut bergetar. Hal tersebut kerap dikaitkan dengan janin 'tidak bahagia', Bunda.

Lantas, benar enggak ya?

Menurut beberapa ahli, sebenarnya janin memang dapat menunjukkan ekspresi sedih yang terlihat ketika pemeriksaan USG. Namun, hal itu bukan berarti janin benar-benar menangis karena sedih ya. Ekspresi sedih merupakan bagian dari gerakan yang dilakukan Si Kecil di dalam kandungan, seperti halnya ekspresi tersenyum yang terlihat dari hasil pemeriksaan USG.

Ekspresi seperti menangis pada janin kemungkinan terjadi karena gerakan tiba-tiba yang ditimbulkan dari suara keras. Janin yang kaget mendengar suara keras tersebut dapat meresponsnya dengan membuat ekspresi sedih pada wajahnya.

Apa janin di dalam kandungan dapat bermimpi?

Janin dapat tertidur di dalam kandungan. Saat tertidur, janin dikatakan juga dapat bermimpi, Bunda.

Ada beberapa perbedaan pendapat dari para ahli mengenai janin yang bermimpi. Salah satu pendapat mengatakan bahwa janin dapat mengalami rapid eye movement (REM), yakni tahapan yang dilalui otak saat tidur. Dalam tidur REM, mata bergerak cepat ke berbagai arah (tidur ayam) dan di saat itulah mimpi terjadi.

REM adalah kondisi umum yang dialami orang dewasa. Namun, tahap ini juga diyakini dapat terjadi pada janin di dalam kandungan sebagai aktivitas normal.

Cara mengetahui perkembangan janin normal atau tidak

Ada beberapa cara untuk mengetahui perkembangan janin normal atau tidak, yakni:

1. Menghitung jumlah gerakan janin

Ibu hamil dapat merasakan gerakan. Menghitung gerakan janin dapat menjadi salah satu cara mengetahui apakah janin berkembang dengan baik atau tidak.

Jika janin tiba-tiba tidak bergerak, Bunda jangan panik dulu ya. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya, seperti ibu hamil belum makan atau kadar gula darah rendah (hipoglikemik). Cobalah untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis lalu mencoba untuk bergerak. Setelah itu, Bunda dapat kembali menghitung gerakan janin.

2. Kontrol ke dokter

Jika cara yang pertama tidak berhasil, Bunda dapat segera ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk memeriksakan kondisi janin. Dokter akan memastikan kondisi Si Kecil dengan melakukan pemeriksaan, seperti USG.

Pemeriksaan ke dokter sebenarnya perlu dirutinkan di tiap trimester kehamilan untuk melihat perkembangan janin, apakah terhambat atau tidak, atau adakah pembentukan organ yang tidak normal. Pemeriksaan secara rutin dapat dilakukan minimal 6 kali sepanjang kehamilan, di mana di trimester awal diharapkan melakukan pemeriksaan minimal 2 kali, trimester kedua 1 kali, dan di trimester ketiga dilakukan 3 kali.

Demikian informasi mengenai gerakan janin, mulai dari masa awal pembentukannya hingga siap dilahirkan. Melakukan kontrol kandungan secara rutin adalah cara terbaik untuk memantau perkembangan janin, baik melihat perkembangan organ-organ tubuhnya hingga perkembangan lainnya. Semoga informasi mengenai perkembangan janin di trimester 1, 2, dan 3 ini membantu Bunda mendapatkan kehamilan yang sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/aid)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online