Jakarta -
Kalau sebelumnya Bunda terbiasa tidur tengkurap dan sekarang lagi hamil, pasti mulai bingung nih, “Masih boleh enggak sih tidur tengkurap?” Apalagi sekarang sudah banyak dijual bantal hamil yang bolong di bagian tengah buat menopang perut. Nah, berikut penjelasannya Bunda.
Bantal hamil bolong di tengah
Bantal ini bentuknya dirancang khusus agar bagian perut bumil bisa masuk ke lubang di tengah sehingga tidak tertekan saat Bunda tidur tengkurap. Jadi walaupun posisi tengkurap, perut tetap terlindungi dan tidak tertindih
Secara umum, tidur tengkurap tidak disarankan saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua dan ketiga, karena perut makin membesar dan posisi ini bisa memberi tekanan ke rahim, janin, dan organ tubuh lainnya.
Sementara itu, dikutip dari Medicalnewstoday, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tidur tengkurap selama minggu-minggu awal kehamilan dapat membahayakan. Dinding rahim dan cairan ketuban berfungsi sebagai bantalan dan melindungi janin.
Namun, kebanyakan orang merasa semakin sulit tidur tengkurap karena perut mereka membesar dan tubuh bagian atas terangkat, sehingga mengubah lengkungan alami tulang belakang.
Tidur tengkurap juga dapat menyebabkan masalah pada leher dan bahu, seperti nyeri, kaku, dan nyeri. Beberapa orang mengalami nyeri punggung bawah dan nyeri panggul selama kehamilan, yang membuat mereka lebih sulit tidur.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology Research meneliti berbagai alat bantu tidur pada ibu hamil, termasuk bantal dengan lubang tengah. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan bantal hamil yang tepat dapat membantu mengurangi tekanan pada rahim dan memperbaiki kualitas tidur.
Penelitian lainnya yang dipublikasikan oleh BMC Pregnancy and Childbirth mengamati hubungan antara posisi tidur dan komplikasi kehamilan. Hasilnya menunjukkan bahwa tidur terlentang dalam waktu lama di trimester ketiga bisa meningkatkan risiko, tapi tidur tengkurap dengan penyangga khusus belum menunjukkan dampak negatif signifikan selama tidak ada tekanan langsung ke rahim.
So, Tidur tengkurap dengan bantuan bantal hamil bolong bisa jadi pilihan aman untuk Bunda, terutama kalau masih di trimester awal. Tapi makin besar usia kehamilan, makin penting untuk tidur dengan posisi miring terutama miring ke kiri ya Bunda.
Posisi tidur terbaik saat hamil
Dokter biasanya menyarankan orang untuk tidur miring selama kehamilan. Bahkan ada studi yang menyebut bahwa tidur miring ke kanan atau kiri saat hamil aman, Bunda.
1. Sisi kiri
Menurut American Pregnancy Association (APA), posisi tidur terbaik saat hamil adalah miring ke kiri, karena membantu sirkulasi darah ke plasenta dan organ vital lainnya. Tidur miring ke kiri merupakan posisi tidur yang ideal selama kehamilan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh aliran darah.
Vena besar, yang dikenal sebagai vena cava inferior (VCI), berjalan sejajar dengan tulang belakang di sisi kanan. VCI membawa darah terdeoksigenasi dari tubuh bagian bawah dan kembali ke sisi kanan jantung untuk oksigenasi.
Karena VCI berada di sebelah kanan tulang belakang, berbaring miring ke kiri dapat memungkinkan aliran darah yang optimal ke jantung dan darah, serta nutrisi untuk mencapai janin.
2. Sisi kanan
Secara teori, tidur miring ke kanan, terutama pada tahap akhir kehamilan, dapat menekan VCI, mengurangi darah yang kembali ke jantung dan mengurangi aliran darah plasenta. Namun, penelitian terbaru dari Trusted Source menunjukkan bahwa orang yang tidur miring ke kanan saat hamil tidak lebih mungkin mengalami lahir mati pada usia lanjut daripada orang yang tidur miring ke kiri. Tidur miring ke kanan atau ke kanan tampaknya sama-sama aman.
Posisi Tidur Hamil/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari
Posisi tidur yang harus dihindari
Sebuah analisis dari National Institutes of Health (NIH) menemukan hubungan antara tidur telentang atau miring ke kanan hingga minggu ke-30 kehamilan dan komplikasi yang terkait dengan penurunan aliran darah plasenta. Penelitian tersebut menemukan bahwa tidur miring ke kanan atau ke kiri selama kehamilan sama-sama aman.
Sementara itu, tidur telentang selama trimester ketiga dapat meningkatkan risiko lahir mati pada sebagian kecil orang.Hal ini disebabkan oleh berat rahim yang dapat menekan VCI dan aorta. Aorta adalah arteri besar yang membawa darah beroksigen dari sisi kiri jantung ke bagian tubuh lainnya. Kompresi ini dapat mengurangi aliran darah ke janin.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur telentang sejak usia kehamilan 28 minggu dapat meningkatkan risiko lahir mati hingga 2,6 kali lipat dibandingkan dengan tidur miring. Tidur miring selama trimester ketiga dapat mengurangi risiko lahir mati pada akhir kehamilan hingga hampir 6 persen.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)