Jakarta -
Bunda pasti pernah ya niat kasih kejutan buat suami, eh tapi ternyata responsnya nggak sesuai harapan?
Nah, hal tersebut juga dialami oleh salah satu pasangan nih Bunda. Kisah ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dengan seorang istri membagikan pengalamannya memberikan test pack sebagai hadiah ulang tahun untuk suaminya. Alih-alih merasa bahagia, sang suami justru kecewa dan menyebut istrinya tidak peka.
Upaya seorang perempuan tersebut untuk mengejutkan suaminya dengan berita kehamilan yang telah lama dinantikan pun memicu perdebatan di media sosial dan telah direspon oleh lebih dari 6.000 suara positif. Berikut kisahnya Bunda dikutip dari Newsweek.
Awal mula konflik
Cerita berawal dari sang istri yang memberi test pack (alat tes kehamilan) sebagai hadiah ulang tahun buat suaminya. Sudah empat tahun keduanya menikah dan belum diberi momongan. Maka dari itu, di hari spesial sang suami yaitu saat hari ulang tahunnya yang ke-25, sang istri ingin memberi kejutan tersebut.
"Ulang tahun suamiku seminggu yang lalu. Kami sudah lama menginginkan bayi, dan ketika aku tahu aku hamil, aku sangat gembira!" kata perempuan berusia 23 tahun itu dalam postingan 13 April 2025.
"Mengetahui ulang tahun suamiku dalam tiga hari, aku memutuskan untuk merahasiakannya, dan memberikan tes itu kepadanya sebagai bagian dari hadiah (ulang tahunnya)," sambungnya.
Hadiah itu ia berikan dengan maksud membuat suaminya terkejut dan terharu karena telah dikaruniai seorang anak. Namun, realitasnya tidak begitu.
“Setidaknya begitulah yang kubayangkan," ucapnya.
Pasangan itu telah merencanakan malam yang sederhana berdua, bertukar hadiah dan menikmati makan malam yang menyenangkan, tetapi rencana istri tersebut untuk mengejutkan suaminya berakhir dengan rasa kesal dan amarah.
"Dia sangat senang dengan semua hadiahnya. Namun, ketika dia membuka kotak berisi tes kehamilan, sikapnya berubah. Dia tampak kesal," tulisnya.
Maksud hati si istri ingin memberi kabar bahagia karena mereka bakal jadi orang tua. Tapi apa yang terjadi? Suaminya menyebutnya 'hadiah bodoh' dan menuduhnya menyembunyikan berita itu.
"Bagaimana kamu bisa menyembunyikan sesuatu seperti ini dariku?" tanyanya, menurut postingannya.
Malam itu berakhir dengan pertengkaran, dan sang suami tidur di sofa. Seminggu kemudian, dia mengatakan bahwa suaminya masih bersikap jauh dan tidak mau membicarakan apa yang telah terjadi.
"Dia tidak memberi tahu saya betapa bahagianya dia, atau perayaan apa pun tentang kehamilan kami. Setiap kali saya berbicara dengannya, dia tidak benar-benar menjawab, hanya menjawab ya atau tidak, atau menggerutu," katanya.
Sang istri pun mengaku bahwa dia tidak memberi tahu siapa pun sebelum suaminya dan bahwa malam ulang tahun itu benar-benar bersifat pribadi. Tapi tetap saja, suaminya menganggap itu buruk.
"Saya merasa tidak enak. Saya tidak mengira ini akan menjadi hadiah yang buruk. Saya pikir dia akan menyukainya," katanya.
Duh, niat baik malah jadi salah paham ya, Bunda.
Pendapat pakar parenting
Kisah ini memicu beragam reaksi dari netizen tak terkecuali seorang pakar parenting. Beberapa mendukung sang istri, menganggap bahwa niatnya untuk berbagi kabar kehamilan adalah hal yang membahagiakan. Namun, banyak pula yang mengkritik, menyatakan bahwa hadiah tersebut lebih mencerminkan keinginan pribadi sang istri daripada memperhatikan keinginan suami.
Seorang netizen menulis, “Hadiah ulang tahun seharusnya tentang orang yang berulang tahun, bukan tentang kamu.” Komentar ini mendapat banyak dukungan dari pengguna lainnya, menunjukkan bahwa banyak yang setuju dengan pandangan tersebut.
Sementara itu, Dorcy Pruter, CEO dan pendiri Conscious Co-Parenting Institute dan Soul Illumination Healing, mengatakan bahwa situasi tersebut mencerminkan lebih dari sekadar ketidaksepakatan tentang kejutan ulang tahun, ini tentang harapan emosional yang lebih dalam.
"Apa yang kita lihat di sini bukan hanya tentang ulang tahun. Ini adalah momen ketika ekspektasi yang tak terucapkan, waktu yang emosional, dan gaya komunikasi relasional bertabrakan. Pengumuman kehamilan adalah peristiwa yang sangat emosional sering kali hal itu mengaktifkan bagian tubuh kita yang paling rentan," kata Pruter.
Namun, Pruter mengatakan bahwa tanggapan dingin sang suami bisa jadi karena merasa tidak aman secara emosional pada saat yang penting. Dia menyarankan untuk mendekati situasi tersebut bukan dengan menyalahkan tetapi dengan sikap kepekaan satu sama lain.
"Apa yang tampak seperti penolakan sering kali hanyalah emosi yang tidak terkendali," kata Pruter. Dia tidak menolak bayi itu. Dia bereaksi terhadap perasaannya yang diserang secara emosional pada saat dia berharap akan merasa aman dan diperhatikan," ungkap Pruter.
Kisah ini mengajarkan pentingnya komunikasi dalam hubungan. Meskipun niat baik, penting untuk memahami harapan dan keinginan pasangan, terutama dalam momen-momen spesial seperti ulang tahun. Hadiah yang bermakna adalah yang menunjukkan bahwa kita memahami dan menghargai pasangan kita.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)