Pengasuhan anak dalam Islam bersumber dari Al-Qur'an dan sunah Nabi Muhammad SAW. Pola asuh dalam Islam menekankan bahwa keluarga adalah akar dari individu yang sehat secara fisik, intelektual, dan spiritual, dan dasar bagi setiap Muslim.
Menurut Ustazah Tika Faizah, M.Psi., Psikolog, prinsip dasar Islamic parenting itu sebenarnya, yang perlu dipahami orang tua adalah sejauh apa kita mengenal ajaran Islam sendiri.
"Karena kan sekarang banyak media sosial yang kemudian menjelaskan juga tuh Islam seperti apa tapi bisa jadi itu tidak langsung dari sumbernya gitu, kata siapa, kata siapa," ungkapnya kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Ustazah Tika mengingatkan bahwa Al-Quran sebagai rujukan utamanya. Artinya pola asuh Islam juga menekankan orang tua memang perlu paham dulu sebenarnya Al Quran mengajarkan tentang apa, lalu metode yang dipakai seperti apa.
Dalam artikel ini, akan membahas tentang cara mendidik anak menurut ajaran Islam agar anak tumbuh cerdas dan berakhlak mulia.
Berikut cara mendidik anak agar kelak tumbuh cerdas dan berakhlak mulia.
1. Mengenalkan tauhid sejak dini
Dalam Islam, dikutip dari laman Bayan Alquran Academy, orang tua bertanggung jawab untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang keesaan Allah (Tauhid) dan menumbuhkan keyakinan yang kuat terhadap prinsip-prinsip dasar Islam.
Kegiatan Tauhid penting karena membantu anak-anak memahami dan menghayati konsep inti tauhid Islam secara menarik dan interaktif, yang akan menjadi landasan yang kuat bagi keimanan dan praktik mereka.
2. Menjadi teladan yang baik dalam beribadah
Menurut Ustazah Tika, dalam pola asuh Islam, yang menarik adalah justru teladan paling nyata bagi anak-anak adalah orang tuanya sendiri, Bunda. Misalnya mencontohkan untuk mengajak anak salat, tapi orang tuanya malah tidak sungguh-sungguh. Hal tersebut dirasa tidak menjadi teladan yang nyata, menurut Ustazah Tika.
"Ini kan sangat tidak real, mereka akan sulit memahami sebenarnya kebaikan itu apa karena mereka enggak bisa melihat itu dari diri orang tuanya. Padahal, kalau dalam Islam justru semua itu dimulai dari orang tuanya dulu." katanya.
3. Membaca dan mendengarkan Al-Qur'an
Dengarkan dan bacalah Al-Qur'an sebanyak yang Bunda bisa di depan anak-anak. Dengan demikian anak akan terbiasa dan tidak asing membaca kitab suci sejak mereka dini.
Bahkan, Bunda bisa mengenalkan Al-Quran ketika anak masih di dalam kandungan, misalnya, membaca Surat Yasin (36) dan al-Saffat (37) pada hari Kamis dan Jumat dan tiuplah pada perutnya di bulan pertama kehamilan. Kemudian Bunda bisa membaca Surat al-Mulk (67) pada hari Kamis dan Jumat di bulan kedua, dan seterusnya.
4. Beri bimbingan dan pendidikan moral
Al-Qur'an menekankan tanggung jawab orang tua untuk membimbing anak-anak mereka menuju kebenaran dan keimanan. Orang tua didorong untuk mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak mereka, termasuk keimanan kepada Allah, perilaku yang baik, dan kepatuhan terhadap kewajiban agama, Bunda.
Sebagaimana difirmankan dalam Surat Luqman (31:13-19)
“Wahai anakku, jangan bergaul [sesuatu] dengan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar.”
“Dan Kami telah memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah di atas kelemahan, dan ia disapih dalam waktu dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu; kepada-Ku-lah tempat kembali.”
5. Sering berdzikir
Dikutip dari detikcom, zikir merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dalam waktu tertentu oleh mukmin yang memiliki keteguhan pada tali agama. Zikir berarti mengingat keagungan Allah serta menumbuhkan kesadaran untuk selalu menyandarkan hidup dalam lindungan Allah. Lafal Hauqalah adalah laa haula walaa quwwata illa billah.
6. Mengajari anak bersyukur dan rasa hormat
Al-Qur'an menekankan pentingnya mengajarkan anak untuk bersyukur kepada orang tua dan menunjukkan rasa hormat kepada mereka, sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban mereka kepada Allah, Bunda.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ankabut (29:8), “Dan Kami telah mewajibkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua…”
7. Mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan
Dilansir SahLah, Islam menganjurkan orang tua untuk secara bertahap memberdayakan anak-anak mereka agar menjadi pemikir dan pengambil keputusan yang mandiri, sambil tetap membimbing mereka dalam kerangka prinsip-prinsip Islam.
Meskipun mendisiplinkan anak dalam Islam itu perlu, Islam menganjurkan orang tua untuk mendisiplinkan anak-anak mereka dengan kebaikan dan tanpa menggunakan kekerasan atau kekejaman. Hukuman fisik tidak dianjurkan, dan fokusnya harus diarahkan pada membimbing anak-anak menuju perilaku yang benar.
8. Senantiasa menjunjung akhlak baik
Agar kelak anak memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik, orang tua dianjurkan untuk melakukan amalan sebanyak mungkin. Seperti, selalu berwudhu, terutama saat makan, selalu menghadap kiblat saat melakukan aktivitas sehari-hari, terutama saat makan dan minum.
9. Berkomunikasi yang baik
Allah SWT mengajarkan Adam AS materi pelajaran pertama adalah bahasa. Menurut sebagian ahli tafsir, keahlian Adam AS tentang bahasa mencapai tingkat tujuh, Bunda. Sebagai orang tua, kita perlu mengajarkan anak bagaimana berkomunikasi dengan baik. Salah satunya dengan berdiskusi, diskusi ini memperkuat hubungan dan menambah pengetahuan anak-anak.
10. Mengasuh dengan ikhlas dan sepenuh hati
Menurut Ustazah Tika, penting untuk mendidik anak dan mencontohkan anak dengan sepenuh hati. Bukan hanya ucapan yang terdengar lembut, namun keikhlasan juga memengaruhi emosi, Bunda.
"Anak itu selain mendengar kosakata juga mendengar ekspresi, jadi ketulusan itu akan sangat bisa dibaca oleh anak kita. Apakah kita meneladankan sepenuh hati atau tidak," kata Ustazah Tika.
Allahualam bi shawab.
Demikian ulasan mengenai cara menerapkan parenting Islami untuk membentuk anak-anak yang cerdas dan berakhlak mulia. Semoga memberi informasi yang dibutuhkan ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)