Jakarta -
Winda Viska menceritakan pengalaman mengalami preeklamsia pada kelahiran anak ketiganya Maison Mulya Tan pada pada 21 Januari 2020. Jebolan Indonesian Idol ini mengatakan mengalami preeklamsia sekaligus pendarahan yang hampir merenggut nyawanya. Beruntung, Winda mampu melewati preeklamsia lima tahun yang lalu.
Meski demikian, perempuan berusia 41 tahun ini mengaku masih merasakan efek pendarahan dari preeklamsia. Tapi sudah jauh membaik dibanding 5 tahun yang lalu saat melahirkan putra ketiganya Maison Mulya Tan.
"Preklamsia saat anakku yg k 3.. saya bhkan mngalami preeklamsia skaligus pendarahan.. Walau memang efek dr proses kelahiran 5 taun lalu ini masi terasa.. namun sudah jauh dr fit.. dibanding keadaan saya 5 taun lalu," kata Winda Viska dikutip dari akun Instagramnya @windaviska.
Menurut Winda, dia termasuk salah satu yang beruntung bisa sembuh dari preeklamsia. Pasalnya, banyak Bunda di luar sana yang tak bisa bertahan bahkan sampai merenggut nyawa akibat mengalami preeklamsia pasca melahirkan.
Di sisi lain, menurut Winda belum banyak dokter dapat mengidentifikasi penyebab pasti dan memahami bagaimana penanganan preeklamsia. Ia pun berharap banyak dokter yang lebih paham lagi bagaimana penanganan dan bahaya preeklamsia.
"Terlepas dari penyebabnya sampai saat ini blum diketahui, tapi saya menyadari belum banyak dokter yang aware untuk penanganannya. Semoga para dokter bisa lebih aware lagi bahaya preeklamsia yang bahkan bisa mengancam nyawa kalau ditangani lambat," kata Winda Viska.
Winda Viska mengatakan kunci dirinya benar-benar pulih dari preeklamsia adalah menjaga pola hidup sehat dengan mengatur makanan dan olahraga teratur. Winda menyadari untuk pemulihan preeklamsia tidak instan tapi membutuhkan waktu.
"Kunci nya jaga makan dan olahrga.. InsyaAllah.. tetap ikhtiar ya...prosesnya emang ga ada yg instan," tutur Winda Viska.
Oleh karena itu, Winda mengajak semua Bunda di luar sana yang sedang menjalani penyembuhan preeklamsia saat hamil maupun pasca melahirkan harus semangat.
"Moms yg sedang dalam masa proses penyembuhan dmnpun berada.. semangat.. kita bisa pulih..Tapi kembali lagi Allah yang punya kuasa dan takdir..Salam kembali sehat," Kata Winda Viska.
Winda Viska dan putranya/ Foto: Dok. Pribadi
Apa itu preeklamsia?
Sebenarnya apa sih preeklamsia yang dialami oleh Winda Viska? preeklamsia adalah ketika Bunda memiliki tekanan darah tinggi baru dan setidaknya satu gejala terkait, seperti adanya protein dalam urine Bunda, selama kehamilan atau setelah melahirkan.
Kadar trombosit atau sel darah yang membantu pembekuan darah Bunda juga bisa jadi rendah, atau indikator masalah ginjal atau hati. Preeklamsia umumnya terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Tetapi dalam beberapa kasus, itu terjadi lebih awal, atau setelah melahirkan.
Dilansir dari Healthline, para dokter belum dapat mengidentifikasi penyebab pasti preeklamsia, tetapi beberapa penyebab potensial sedang dipelajari. Ini termasuk faktor genetik, masalah pembuluh darah sampai gangguan autoimun.
Meski belum diketahui secara pasti, ada beberapa faktor risiko juga dapat meningkatkan peluang Bunda terkena preeklamsia.
- Memiliki kehamilan kembar
- Berusia di atas 40
- Hamil pertama kali
- Mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki riwayat keluarga preeklamsia
- Mengalami obesitas
- Memiliki riwayat kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, lupus atau gangguan autoimun lainnya, dan penyakit sel sabit
- Hamil menggunakan fertilisasi in vitro
Tidak ada cara untuk mencegah preeklamsia. Perawatan prenatal dini dan konsisten dapat membantu dokter Bunda mendiagnosis preeklamsia lebih cepat dan menghindari komplikasi. Memiliki diagnosis akan memungkinkan dokter Bunda untuk memberi Bunda pemantauan yang tepat sampai tanggal persalinan.
Tanda dan gejala preeklamsia
Penting untuk diingat bahwa Bunda mungkin tidak melihat gejala preeklamsia. Jika Bunda mengembangkan gejala, beberapa yang umum termasuk:
- Sakit kepala persisten
- Sakit perut bagian atas
- Pembengkakan yang tidak biasa di tangan dan wajah Bunda
- Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
- Mual atau muntah
- Sesak napas
- Perubahan dalam penglihatan Bunda, seperti penglihatan kabur atau melihat bintik-bintik
Selama pemeriksaan fisik, dokter Bunda mungkin menemukan bahwa tekanan darah Bunda adalah 140/90 milimeter merkuri atau lebih tinggi. Tes urine dan darah juga dapat menunjukkan protein dalam urine Bunda, enzim hati yang tidak biasa, dan kadar trombosit yang rendah.
Pada titik ini, dokter mungkin melakukan tes non-stres untuk memantau bayi Bunda. Tes non-stres adalah pemeriksaan sederhana yang mengukur bagaimana detak jantung bayi berubah saat bayi bergerak. Mereka juga dapat melakukan USG untuk memeriksa kadar cairan Bunda dan kesehatan bayi Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)