Jakarta -
Persalinan menjadi momen penting untuk keluarga. Namun, jika Bunda sudah memiliki anak sebelumnya muncul pertanyaan bolehkan anak-anak menyaksikan saat Bundanya menjalani persalinan?
Reaksi tiap orang mungkin berbeda-beda. Beberapa ada yang menganggapnya bisa menjadi momen yang menguatkan ikatan anak dan saudara barunya. Namun, beberapa berpendapat hal tersebut dapat menyisakan trauma ke anak.
Menurut BBC, bidan melaporkan semakin banyak orang tua yang ingin anak-anaknya yang lebih tua ikut serta dalam proses melahirkan. Argumen yang diajukan termasuk membantu keluarga untuk lebih dekat, mencegah kecemburuan, dan menyampaikan pesan-pesan positif tentang proses melahirkan.
"Dengan dukungan dan persiapan yang tepat, mengapa anak-anak tidak boleh dilibatkan," kata direktur Royal College of Midwives (RCM) untuk Inggris, Jacque Gerrard, seperti dikutip di Guardian.
Pro anak menyaksikan persalinan
Dari berbagai pandangan tentang bolehkah menyaksikan Bunda saat persalinan, sejumlah ahli pro dengan berbagai alasan.
1. Membangun ikatan emosional
Melansir Contemporaryobgyn, para ahli yang mendukung mengatakan bahwa mengizinkan anak menyaksikan Bundanya melahirkan dapat menjadi pengalaman yang positif untuk anak dan orang tua. Dan ini dapat membangun ikatan emosional.
Banyak bidan, yang cenderung lebih menerima anak menyaksikan saat kelahiran daripada dokter kandungan tradisional. Bahkan bidan melaporkan bahwa sebagian besar anak senang berada di sana, dan merasa memiliki kesempatan untuk segera menjalin ikatan dengan saudara barunya.
2. Pendidikan tentang kehidupan
Anak-anak yang menyaksikan dapat merasa bahwa karena orang tua melibatkan anak dalam fase kehamilan. Proses persalinan bisa menjadi momen edukatif untuk anak belajar tentang siklus kehidupan dan menghargai perjuangan seorang ibu.
3. Mengurangi rasa cemburu
Pendukung lainnya berpendapat bahwa kehadiran anak saat kelahiran dapat mengurangi persaingan antarsaudara di kemudian hari. Ini karena anak yang besar merasa terlibat dalam proses tersebut.
Kontra anak menyaksikan persalinan
Bolehkan anak menyaksikan ibunya melahirkan? Psikolog keluarga Dr. Mair Edwards mengingatkan bahwa ini semua bergantung pada jenis persalinannya.
"Jika proses melahirkan berjalan lancar dan semuanya sesuai rencana, itu bisa menjadi pengalaman yang fantastis," katanya.
"Masalahnya, jika proses melahirkan tidak lancar, bisa terjadi kepanikan dan itu bisa sangat traumatis. Sebagai seorang ibu, Anda juga harus merasa nyaman dengan orang-orang yang mengawasi Anda. Itu adalah pilihan yang sangat pribadi.”
Berikut sejumlah pendapat yang kontra:
1. Trauma psikologis
Anak yang menyaksikan bisa mengalami trauma atau ketakutan melihat proses persalinan yang intens dan penuh tekanan. Apalagi jika anak belum siap secara mental.
Praktiknya ini mungkin tidak mendapat banyak kritik langsung dari para ahli, atau bukti konklusif yang menunjukkan bahwa praktik tersebut dapat mengakibatkan trauma. Namun, seperti yang pernah dikatakan juru bicara RCM, Gail Johnson, sebelumnya: “Melihat ibu mereka kesakitan dapat membuat beberapa anak, terutama jika mereka masih kecil, merasa tertekan."
Bahkan menurut The Birth Trauma Association, pria yang hadir saat proses melahirkan – yang sekarang dilaporkan mencapai 90%, menurut National Childbirth Trust – mungkin juga merasa trauma sebagai akibatnya. Tampaknya, membiarkan anak-anak berbagi pengalaman bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng.
2. Ketidaknyamanan fisik
Anak kemungkinan merasa tidak nyaman melihat darah, rasa sakit, atau situasi medis lainnya yang terjadi selama proses persalinan.
3. Gangguan pada proses persalinan
Para ahli ini juga percaya bahwa menyaksikan proses kelahiran yang sebenarnya bisa jadi sangat membebani. Masalah lainnya adalah kehadiran anak mungkin akan mengganggu atau menyulitkan ibu yang sudah memiliki beban yang cukup besar dalam proses persalinan dan melahirkan.
Beberapa dokter kandungan khawatir bahwa anak akan menghalangi proses persalinan. Sementara yang lain mengatakan bahwa Bunda tidak pernah tahu kapan akan terjadi krisis selama proses persalinan dan melahirkan yang mungkin membuat Bunda dan anak takut dan yang mungkin tidak ingin Bunda lihat.
Faktor yang perlu dipertimbangkan bila anak menyaksikan Bunda melahirkan
Ada berbagai persiapan yang perlu orang tua perhatikan ketika anak menyaksikan Bunda melahirkan.
"Seorang anak dari segala usia akan membutuhkan persiapan untuk pengalaman tersebut. Betapapun indahnya menyaksikan kelahiran saudara kandungnya, melihat ibunya kesakitan atau kehilangan darah juga bisa menjadi pengalaman yang berat bagi seorang anak," kata Penasihat Kebijakan Senior National Childbirth Trust (NCT), Elizabeth Duff.
Meski membutuhkan persiapan, ada juga faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti:
1. Usia anak
Anak di bawah usia 7 tahun mungkin belum siap secara emosional dan kognitif menyaksikan persalinan. Berbeda dengan anak yang lebih besar mungkin lebih mampu memahami situasi.
Namun, usia tetap tidak bisa menjadi patokan utama. Karena Ayah dan Bunda tidak dapat berasumsi bahwa anak yang lebuh tua tidak akan takut.
Terkadang anak-anak yang lebih muda lebih terbuka terhadap gagasan tersebut, dan seiring bertambahnya usia mereka menjadi tidak nyaman dengan gagasan melihat ibu mereka dengan cara ini.
2. Kepribadian anak
Bunda mungkin memiliki anak yang sangat sensitif yang mudah takut dan bahkan mengalami mimpi buruk. Anak yang sensitif atau mudah cemas sebaiknya tidak diajak menyaksikan persalinan.
Sebaliknya, anak yang tenang dan penuh rasa ingin tahu mungkin bisa menghadapinya dengan baik.
3. Persiapan dan komunikasi
Orang tua perlu menjelaskan proses persalinan secara sederhana dan memastikan anak memahami apa yang akan terjadi.
Ayah dan Bunda dapat mendiskusikan persalinan dengan benar, bisa dengan membaca buku, menonton video, dan mendorong anak untuk bertanya. Jelaskan dengan tepat apa yang akan dilihat anak dan pastikan apakah anak tetap ingin berada di sana setelah mengetahui proses yang sebenarnya.
Tips jika anak ingin menyaksikan persalinan
Jika Si Kecil ingin menemani dan menyaksikan Bunda jalani proses persalinan, coba beberapa tips berikut ini:
1. Tanyakan kesediaan anak untuk hadir
Orang tua perlu menanyakan apakah anak benar-benar ingin hadir. Ayah dan Bunda jangan pernah memaksa atau mendesak anak atau remaja yang tidak ingin hadir, katakan juga bahwa anak dapat berubah pikiran kapan saja.
2. Sediakan pendamping
Orang tua perlu menugaskan seseorang untuk mendampingi anak secara eksklusif selama persalinan. Pastikan untuk mencari seseorang yang dekat dengan anak. Dengan demikian, jika anak ingin pergi kapan saja atau butuh penghiburan, mereka akan memiliki seseorang.
3. Siapkan aktivitas alternatif
Orang tua perlu mencari aktivitas alternatif sehingga jika anak memilih tidak hadir, sudah ada kegiatan menyenangkan untuk mengalihkan perhatiannya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)