Bolehkah Bunda Menyusui Bayi setelah Minum Alkohol meski Sudah Pumping dan Buang ASI?

14 hours ago 5

Sebagai ibu menyusui, Bunda mungkin bertanya-tanya apakah aman untuk menyusui bayi setelah mengonsumsi minuman beralkohol?

Meskipun banyak yang beranggapan bahwa pumping dan membuang ASI dapat mengurangi kadar alkohol dalam ASI, kenyataannya proses ini tidak mempercepat penghilangan alkohol dari tubuh, Bunda.  

Mengutip laman Nebraska Medicine, sesekali minum alkohol dianggap aman selama menyusui. Tetapi, yang menjadi perhatian adalah bila Bunda mengonsumsi minuman beralkohol melebihi pedoman yang direkomendasikan untuk orang dewasa atau bila melakukan binge drinking (minum dalam jumlah banyak dalam waktu singkat).

Perlu diketahui, minum minuman beralkohol dalam porsi yang sedang sebenarnya tidak memberikan efek yang signifikan terhadap bayi. Namun, bila mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak, hal tersebut bisa memengaruhi produksi ASI. 

Efek alkohol untuk ASI dan bayi

Alkohol dapat menurunkan kadar prolaktin dan oksitosin, yakni hormon yang bertanggung jawab untuk memproduksi ASI. Jika Bunda mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, maka pasokan ASI bisa menurun, dan ASI bisa lebih sulit keluar saat menyusui Si Kecil.

Mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), minum alkohol melebihi secara berlebihan dapat mengganggu refleks pengeluaran ASI (let down). Dalam jangka panjang, dampaknya bisa menyebabkan durasi menyusui menjadi lebih pendek karena produksi ASI yang menurun. 

Selain itu, alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan saat menyusui juga dapat memengaruhi perkembangan, pertumbuhan, dan pola tidur bayi.

Bolehkah menyusui setelah pumping atau membuang ASI?

Ibu menyusui yang telah mengonsumsi alkohol dapat menunggu 2 jam (per minuman) sebelum kembali menyusui. Waktu ini memungkinkan kadar alkohol dalam ASI menurun. Namun, bila tidak dapat menunggu untuk menyusui bayi, Bunda dapat memberikan ASI yang sudah diperah atau sebelum mengonsumsi alkohol.

"Kadar alkohol biasanya paling tinggi dalam ASI 30 hingga 60 menit setelah seseorang mengonsumsi minuman beralkohol. Alkohol umumnya dapat dideteksi dalam ASI selama sekitar 2 hingga 3 jam per minuman setelah dikonsumsi," tulis CDC.

"Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi ibu, maka semakin lama alkohol dapat dideteksi dalam ASI. Misalnya, alkohol dari 1 minuman dapat dideteksi dalam ASI selama sekitar 2 hingga 3 jam. Alkohol dari 2 minuman dapat dideteksi selama sekitar 4 hingga 5 jam. Alkohol dari 3 minuman dapat dideteksi selama sekitar 6 hingga 8 jam."

Sementara menurut dokter anak dan konselor laktasi Jessica Madden, MD, bila ibu menyusui minum alkohol berlebihan dan butuh waktu lebih dari 2 jam agar alkohol keluar dari sistem tubuh, maka ia mungkin perlu memompa untuk mengurangi pembengkakan. ASI perah tersebut juga harus dibuang daripada diberikan kepada bayi Anda.

Tapi perlu dicatat, pumping lalu membuang ASI setelah minum alkohol tidak akan mempercepat hilangnya alkohol dari tubuh ibu atau dari ASI-nya.

"Sebagian besar, tidak perlu untuk memompa dan membuang, kecuali jika ia menjadi sangat mabuk," ungkap Madden, dilansir Parents.

Faktor-faktor yang memengaruhi seberapa cepat alkohol keluar dari tubuh

Ada beberapa hal dapat memengaruhi bagaimana tubuh memproses alkohol. Faktor-faktor ini menentukan seberapa cepat alkohol hilang dari aliran darah dan ASI. Berikut faktor-faktor yang dimaksud:

  • Jumlah alkohol yang dikonsumsi
  • Seberapa cepat alkohol dikonsumsi
  • Apakah alkohol dikonsumsi bersama makanan
  • Berat badan ibu menyusui
  • Seberapa cepat alkohol dipecah dalam tubuh ibu (metabolisme)

Dampak ibu menyusui minum alkohol pada bayi

Kekhawatiran utama terkait minum alkohol saat menyusui, apakah hal ini dapat memengaruhi bayi. Sekali lagi, jumlah alkohol yang wajar seharusnya tidak menjadi masalah, terutama bila Bunda menunggu sekitar 2 jam untuk menyusui kembali bayi. Namun, jika minum alkohol terlalu banyak, kemungkinan bisa berdampak pada bayi.

Berikut beberapa dampak ibu menyusui minum alkohol pada bayinya:

  • Bayi sering mengantuk berlebihan
  • Rentan mengalami retensi cairan (pembengkakan)
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Kinerja akademis yang buruk di kemudian hari atau di masa kanak-kanak

Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan ibu menyusui mengonsumsi minuman beralkohol. Sebab, kandungan di dalam alkohol dapat melewati ASI dan masuk ke dalam tubuh bayi.

Sebuah studi yang dilakukan di Australia menunjukkan bahwa konsumsi alkohol saat menyusui dapat memengaruhi kecerdasan anak. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients ini menganalisis data kesehatan dan pendidikan lebih dari 5.000 anak-anak di atas 17 tahun. Hasilnya menunjukkan, ketika alkohol telah dikonsumsi oleh ibu saat menyusui, anak-anak mereka mungkin berisiko lebih besar mendapatkan hasil yang buruk dalam tes akademik standar.

Demikian penjelasan terkait ibu hamil minum alkohol dan dampaknya pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online