Jakarta -
Kabar baik untuk para pekerja di seluruh Asia Tenggara, Bunda. Pasalnya, upah minimum yang dianggarkan untuk 2025 diproyeksikan lebih tinggi daripada tahun 2024.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan dari Juli hingga September 2024, bisnis di kawasan ini kemungkinan akan mempertahankan atau meningkatkan jumlah tenaga kerja mereka secara keseluruhan.
Studi tersebut diketahui menganalisis data yang dikumpulkan lebih dari 950 perusahaan di seluruh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
“Tingkat kenaikan gaji masih (diantisipasi) lebih tinggi (pada tahun 2025) dibandingkan (2024), sementara kami mengantisipasi inflasi yang lebih rendah, lingkungan suku bunga yang lebih rendah ke depannya,” ujar Partner dan Head of Talent Solutions Aon di Asia Tenggara, Rahul Chawla, dikutip dari laman CNBC, Kamis (28/11/2024).
Jadi, yang sebenarnya dimaksud adalah meskipun inflasi sedang menurun, kenaikan gaji masih menguat, yang berarti ada kesenjangan antara permintaan dan penawaran bakat yang melampaui inflasi.
Meskipun inflasi tetap menjadi salah satu unsur dalam kenaikan yang diharapkan, faktor lain juga ikut berperan, seperti tinggi permintaan terhadap tenaga kerja terampil di wilayah tersebut.
Misalnya, Asia Tenggara telah menjadi lingkungan uji coba bagi banyak perusahaan teknologi, seperti Singapura, untuk mendirikan usaha, sehingga menarik modal, dan hal itu menciptakan permintaan akan bakat untuk melayani pertumbuhan ini.
“Itu juga kecepatan teknologi, bukan? Jadi, hal-hal seperti rekayasa cepat, mungkin bukan sesuatu yang akan ada sebagai keahlian besar dua tahun lalu, tetapi sekarang, dengan ChatGPT, itu adalah keterampilan yang sangat baru, sekarang banyak diminati,” ujar Direktur Analisis Bakat Asia Tenggara, Cheng Wan Hua.
Melansir dari laman detikcom, kenaikan UMP 2025 di Indonesia disebut mencapai 6,3 persen. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar kedua dari Vietnam atau lebih tinggi dibandingkan Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Daftar negara Asia Tenggara dengan proyeksi kenaikan gaji 2025
Berikut adalah proyeksi kenaikan anggaran gaji pada 2025 di enam negara Asia Tenggara yang bisa Bunda ketahui:
1. Vietnam
- Kenaikan gaji aktual pada 2023: 7,5 persen
- Kenaikan gaji aktual pada 2024: 6,4 persen
- Anggaran kenaikan gaji pada 2025: 6,7 persen
2. Indonesia
- Kenaikan gaji aktual pada 2023: 6 persen
- Kenaikan gaji aktual pada 2024: 5,7 persen
- Anggaran kenaikan gaji pada 2025: 6,3 persen
3. Filipina
- Kenaikan gaji aktual pada 2023: 5,2 persen
- Kenaikan gaji aktual pada 2024: 5,4 persen
- Anggaran kenaikan gaji pada 2025: 5,8 persen
4. Malaysia
- Kenaikan gaji aktual pada 2023: 5 persen
- Kenaikan gaji aktual pada 2024: 4,9 persen
- Anggaran kenaikan gaji pada 2025: 5 persen
5. Thailand
- Kenaikan gaji aktual pada 2023: 4,7 persen
- Kenaikan gaji aktual pada 2024: 4,4 persen
- Anggaran kenaikan gaji pada 2025: 4,7 persen
6. Singapura
- Kenaikan gaji aktual pada 2023: 4 persen
- Kenaikan gaji aktual pada 2024: 4,2 persen
- Anggaran kenaikan gaji pada 2025: 4,4 persen
Kenaikan gaji juga bervariasi di berbagai industri Asia Tenggara, dengan anggaran teknologi dan manufaktur mengalami kenaikan tertinggi sebesar 5,8 persen menurut laporan tersebut.
Ritel, konsultasi, bisnis dana layanan masyarakat, serta ilmu hayat dan peralatan medis ditetapkan mengalami kenaikan sebesar 5,4 persen.
Menurut data, pada spektrum terbawah terdapat industri energi dengan kenaikan 4,9 persen, jasa keuangan 4,8 persen, dan transportasi 4,1 persen.
Survei tersebut juga menemukan bahwa kenaikan gaji yang dianggarkan di Singapura dan Thailand diperkirakan akan tertinggal dibandingkan kawasan yang lebih luas pada 2025, masing-masing sebesar 4,4 persen dan 4,7 persen.
“Kenaikan gaji di Singapura biasanya tertinggl dibandingkan pasar lain di Asia Tenggara. Hal ini karena Singapura merupakan pasar maju, inflasi cenderung lebih rendah dibandingkan negara lain yang tumbuh lebih cepat,” ujar Chawla.
Selain itu, tingkat pertumbuhan produk domestik bruto di negara-kota tersebut cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan tersebut, sehingga juga berkontribusi terhadap kenaikan gaji yang dianggarkan lebih kecil.
Di sisi lain, Thailand memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan tersebut. Lantaran sumber daya manusia di negara tersebut kurang lincah dari segi bahasa dan penempatan, Thailand cenderung bertahan di pasarnya sendiri.
Nah, itulah beberapa negara di Asia Tenggara dengan perkiraan kenaikan gaji pada 2025. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)