TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan hingga sejauh ini belum ada keputusan terkait program makan bergizi gratis akan dijalankan satu atau dua kali sehari. Menurutnya, saat ini proses uji coba masih berjalan.
“Ya ini masih uji coba," ujar Gibran saat ditemui di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, Jumat, 11 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan ada usulan dari Hashim Djojohadikusumo terkait pelaksanaan makan bergizi gratis sehari dua kali. Ia pun menyebut hal itu pernah juga diujicobakan. Selain itu, mereka juga menjajalwaktu makan diubah menjadi di jam sarapan.
"Pak Hashim Djojohadikusumo ada usulan sehari dua kali. Kemarin terakhir saya di Jakarta SMA 70 itu, jamnya saya ubah jadi sarapan pagi. Silakan nanti kalau ada masukan-masukan kami tampung,” kata dia.
Dia menjelaskan uji coba makan bergizi gratis dilaksanakan dengan menerapkan menu, jam makan, dan distribusi yang berbeda-beda demi mengetahui permasalahannya. Dari uji coba itu pula pihaknya berharap akan mendapatkan masukan-masukan dari berbagai pihak terkait seperti guru, orangtua, komite sekolah, ahli gizi dan lainnya.
“Yang namanya uji coba itu bereksperimen, di coba di jam yang berbeda, dicoba di menu yang berbeda, dicoba pakai skema yang berbeda, pakai UMKM sentral kitchen. Kemudian ada masukan dari murid guru dari komite, dari siapa pun, dari ahli gizi kita tampung. Namanya juga makan bergizi gratis,” kata dia.
Ia mengatakan selama uji coba makan bergizi gratis sudah menjajal pendistribusian pada jam 07.00 WIB dan pada jam makan siang. Selain itu, pernah juga mencoba diuji dengan pemberian makan sehari dua kali yakni untuk menu snack atau makanan ringan dan makanan berat, contohnya di Tangerang.
Iklan
Ditanya tentang pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di wilayah luar Pulau Jawa, Gibran mengatakan juga sudah pernah dilakukan. Ia mencontohkan di Lampung dan Makassar.
“Uji coba makan bergizi gratis juga sudah diujicobakan di luar pulau Jawa, yakni Lampung dan Makassar, tapi belum saya kunjungi. Nanti mungkin dalam minggu-minggu depan,” katanya.
Dia menambahkan di luar Pulau Jawa untuk harga juga tidak masalah. Namun, untuk luar Jawa ada beberapa tempat yang kesulitan logistik.
“Di luar Jawa kami lihat harga tidak masalah. Terus ada beberapa penguatan di menu ikan misalnya. Logistik di beberapa tempat yang agak sulit, makanya kita tekel dengan mitigasi khusus,” kata dia.
Pilihan Editor: FSGI Sebut Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta Pencitraan