Seorang perempuan berusia 36 tahun bernama Grace Davidson berhasil melahirkan anak usai menjalani prosedur transplantasi rahim atau rahim buatan pada tahun 2023. Mengutip laman BBC, Grace juga menjadi satu-satunya perempuan di Inggris yang berhasil melahirkan anak dari transplantasi rahim, Bunda.
Dua tahun setelah menjalani operasi transplantasi rahim, Grace melahirkan anak pertamanya pada bulan Februari 2025 di Queen Charlotte's and Chelsea Hospital di London, Inggris.. Ia dan suaminya Angus memberikan nama putri mereka Amy Isabel, yang diambil dari nama saudara perempuan Grace yang mendonorkan rahimnya.
Setelah melahirkan dan menggendong Amy untuk pertama kalinya, Grace merasa terharu. Ia tidak menyangka, putrinya Amy benar-benar hadir ke dunia melengkapi kebahagiaannya dan sang suami.
"Itu cukup mengharukan karena kami tidak pernah benar-benar membayangkan bagaimana rasanya saat dia hadir di dunia. Itu benar-benar luar biasa," kata Grace.
Kisah Grace hamil setelah jalani transplantasi rahim
Sebelum menjalani transplantasi rahim, Grace terlahir dengan sindrom langka di mana rahimnya tidak ada atau tidak berkembang sempurna. Meski begitu, indung telurnya berfungsi normal, Bunda.
Kemudian pada 2023, Grace mendapatkan donor rahim dari saudara perempuannya Amy Purdie. Saudara Grace ini sudah memiliki dua anak dan tidak berencana untuk menambah momongan lagi.
Operasi transplantasi rahim antara kedua saudara perempuan ini awalnya dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun 2019. Namun, operasi batal dilakukan dan sempat diragukan akan terlaksana selama beberapa tahun akibat pandemi COVID-19.
Akhirnya, transplantasi tersebut berhasil dilakukan pada Februari 2023. Tindakan transplantasi ini dilakukan dengan melibatkan lebih dari 30 orang tim medis. Menurut informasi, operasi memakan waktu sekitar 17 jam untuk mengangkat rahim Amy dan melakukan transplantasi ke tubuh Grace.
Selain operasi, Grace sendiri menjalani perawatan kesuburan dan kini masih memiliki beberapa embrio yang disimpan. Grace mengatakan bahwa dirinya pernah ditawari opsi menjadi orang tua lewat surrogacy (ibu pengganti) atau adopsi. Namun, ia merasa hamil dan melahirkan adalah hal penting yang ingin dijalaninya sebagai perempuan.
"Aku selalu memiliki naluri keibuan, tapi selama bertahun-tahun aku menekannya karena terlalu menyakitkan untuk melakukannya," ujar Grace.
Ahli bedah yang memimpin operasi di Churchill Hospital di Oxford, Isabel Quiroga, mengatakan bahwa prosedur ini memiliki risiko bagi Grace dan Amy. Namun di lain sisi, tindakan transplantasi ini adalah sesuatu yang dapat menciptakan harapan dan kehidupan baru.
"Tidak ada yang lebih baik dari itu. Itu adalah momen yang luar biasa, penuh dengan kebahagiaan," kata Isabel.
Seorang ahli bedah ginekologi di Imperial College Healthcare yang memimpin tim pengambilan organ, Prof. Richard Smith, telah meneliti transplantasi rahim selama lebih dari dua dekade. Ia mengatakan bahwa timnya sangat gembira dengan kelahiran bayi anak Grace.
"Aku jarang kehabisan kata-kata, tapi saat bayi itu lahir, aku benar-benar tidak bisa bicara, banyak air mata keluar di ruang operasi hari itu. Seluruh proses ini sangat luar biasa dan sangat menyentuh," kata Smith.
Ia mengatakan bahwa kelahiran anak Grace ini akan memberikan harapan bagi sekitar 15.000 perempuan di Inggris yang berada dalam usia subur, tetapi tidak memiliki rahim yang berfungsi baik, atau sekitar 5.000 di antaranya terlahir tanpa rahim.
Smith sendiri diketahui memimpin sebuah badan amal bernama Womb Transplant UK, yang menanggung biaya transplantasi rahim Grace di NHS. Semua staf medis yang terlibat juga memberikan waktu mereka secara sukarela dan tanpa bayaran.
Ungkapan perasaan bahagia keluarga Grace
Sebagai pendonor rahim, Amy mengatakan bahwa ia tidak merasa kehilangan seperti yang dialami sebagian perempuan setelah menjalani histerektomi atau operasi pengangkatan rahim. Sebab, ia tahu bahwa manfaatnya akan dirasakan langsung oleh saudara perempuannya, Bunda.
Sementara itu, suami Grace, Angus, mengatakan bahwa ia dan istrinya tidak akan pernah bisa cukup berterima kasih kepada Amy atas kesempatan yang telah diberikan kepada mereka untuk menjadi orang tua. Untuk hadiah tak bernilai tersebut, pasangan ini tanpa ragu memberi nama anak mereka Amy Isabel.
Nama Amy diambil dari nama saudara Grace, sedangkan nama tengahnya 'Isabel' diambil dari dokter bedah yang memimpin operasi transplantasi rahim, yakni Isabel Quiroga.
Bayi pertama yang lahir sebagai hasil transplantasi rahim terjadi di Swedia pada tahun 2014. Sejak saat itu, sekitar 135 transplantasi rahim telah dilakukan di lebih dari selusin negara, termasuk Amerika Serikat, China, Prancis, Jerman, India, dan Turki. Setidaknya, sudah lebih dari 50 bayi lahir dari ibu yang menjalani transplantasi rahim, Bunda.
Demikian kisah menyentuh Grace melahirkan seorang bayi perempuan setelah menjalani transplantasi rahim. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)